Kebotakan dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor penyebab dan pola
kebotakan yang sedang terjadi. Penipisan rambut terjadi secara alamiah seiring
dengan bertambah tuanya usia seseorang, baik pada pria, maupun wanita, biasanya
sesudah usia 50 tahun.
Umumnya, kebotakan
disebabkan oleh faktor keturunan, trauma, zat kimia, obat - obatan tertentu,
status nutrisi yang buruk, dan stress. Penyebab lainnya dari kebotakan yaitu
sirkulasi darah yang buruk, infeksi, penyakit kulit, kanker, masalah hormonal,
dan kegagalan fungsi ginjal atau kegagalan fungsi hati.
Identifikasi Kebotakan
Pasien datang dengan
keluhan rambut menipis.
1. Apakah garis batas
rambut semakin mundur, dan terjadi penipisan rambut di bagian atas kepala
hingga akhirnya rambut berhenti tumbuh ? dan apakah pasien memiliki faktor
keturunan kebotakan dalam keluarga ?
Kemungkinan ini adalah
alopesia
androgenic, Suatu penyakit genetic yang berhubungan dengan hormon
seks pria. Juga dikenal sebagai male pattern hair loss dan kemungkinan manifestasi
gangguan ini akan meningkat seiring dengan bertambah tuanya usia seseorang.
2. Apakah kebotakan
bersifat ringan, tidak mengenai seluruh kulit kepala ? dan apakah area yang
terkena mengalami inflamasi dan bersisik ?
Kemungkinan kondisi
ini adalah infeksi
jamur pada kulit kepala, contohnya : scabies, yang ditandai dengan
kulit kemerahan dan kulit bersisik yang membentuk lingkaran pada area yang
mengalami inflamasi. Jika area yg terkena kebotakan tidak mengalami inflamasi
ataupun bersisik, kemungkinan ini adalah alopesia areata, bentuk kebotakan yang umumnya
dihubungkan dengan penyakit autoimun. Kondisi ini menimbulkan jejak berupa
bercak - bercak kebotakan yang seringkali berbentuk bundar, di berbagai area di
kulit kepala. Rujuk pasien ke dokter spesialis terkait.
3. Apakah kondisi ini
melibatkan seluruh area kulit kepala ?
Kemungkinan ini adalah
alopesia totalis,
yang merupakan bentuk lebih lanjut dari alopesia areata. Alopesia totalis
didefinisikan sebagai kebotakan total di seluruh kulit kepala. Rujuk pasien ke
dokter spesialis terkait.
4. Apakah kondisi ini
berdampak ke seluruh tubuh ?
Kemungkinan ini adalah
kasus alopesia
universalis, yang merupakan bentuk terberat alopesia areata yang
paling banyak dijumpai. Ditandai dengan kebotakan rambut di seluruh tubuh.
Rujuk pasien ke dokter spesialis terkait.
5. Apakah kebotakan
terjadi secara tiba - tiba, dan diakibatkan oleh paparan terhadap zat kimia
atau radiasi ?
Kemungkinan ini
merupakan kasus anagen
effluvium, yang didefinisikan sebagai terhentinya pertumbuhan rambut
secara mendadak sesudah kemoterapi kanker atau terkena paparan radiasi. Kondisi
ini biasanya bersifat reversible (dapat pulih kembali) dan rambut akan tumbuh
kembali sesudah terapi atau paparan dihentikan.
6. Apakah pasien
sedang dalam keadaan stress (fisik dan/ataupun mental) karena kondisi dibawah
ini?
·
Kehamilan
·
Persalinan
·
Gizi
buruk
·
Menderita
penyakit serius dalam waktu lama
·
Gangguan
tiroid
·
Obat
- obat tertentu
·
Berhenti
menggunakan pil KB
Kemungkinan kasus ini
adalah telogen
effluvium, yang didefinisikan sebagai peningkatan kerontokan rambut
akibat berbagai stress fisik atau emosional. Kondisi ini hanya berlangsung
untuk sementara waktu dan rambut akan tumbuh kembali jika faktor penyebabnya sudah
teratasi atau tertangani.
7. Apakah pasien
sering menjalani berbagai macam perawatan rambut ?
Kemungkinan kasus ini
adalah alopesia
traksi, dimana kebotakan terjadi akibat stress dan ketegangan pada
rambut karena tindakan yang dilakukan terhadap rambut, misalnya karena
menggulung rambut, meluruskan, mengeriting, menyisir, dll yang berlangsung
dalam waktu lama. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sementara, Namun
demikian kebotakan yang terjadi dapat bersifat permanen jika rambut yang rapuh
tersebut sering ditarik terlalu kuat.
8. Jika hasil
diagnosis tidak dapat diketahui dengan skema diatas, Gejala-gejala yang terjadi
munkin disebabkan penyakit lainnya. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui kondisi yang tepat.
Anjuran Untuk Pasien
- Hindari atau berhenti menggunakan sampo yang bersifat kuat dan produk perawatan rambut lainnya yang dapat menyebabkan atau diketahui dapat menyebabkan kerontokan rambut.
- Keringkan rambut dengan menekan-nekannya dengan handuk.
- Gunakan sisir bergigi jarang. Sisir bergigi rapat cenderung membuat rambut tertarik dan rontok.
- Sisirlah rambut secara perlahan mulai dari akarnya sehingga minyak yang dihasilkan oleh kulit kepala dapat disebarkan secara merata diseluruh area rambut.
- Hindari gaya rambut dan metode perawatan rambut yang dapat menyebabkan rambut patah dan rontok.
- Setelah membubuhkan sampo di rambut, pijat-pijat kulit kepala dengan jari-jari tangan dan jangan menggaruk-garuknya dengan kuku.
- Lakukan latihan relaksasi untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan.
- Merencanakan menu makanan dengan gizi seimbang.
- Konsultasikan dengan dokter jika penipisan rambut diduga disebabkan karena obat - obat yang sedang digunakannya.
- Jika kebotakan hanya dialami pada area tertentu saja, tidak seluruh kulit kepala, tutupi bagian yang mengalami kebotakan tersebut dengan rambut yang dipanjangkan hingga menutupi area kebotakan.
- Untuk individu yang mengalami kebotakan permanen, cobalah untuk mengenakan rambut palsu atau menjalani metode implant rambut.
Tips
- Jika terjadi eksaserbasi sesudah diterapi atau jika terjadi kebotakan yang parah, anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit segera.
- Diskusikan cara - cara pencegahan dan penanganan kebotakan.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com