Bagi pasangan yang
telah menikah, hubungan intim merupakan salah satu aspek yang paling penting
dalam pernikahan. Setiap pasangan selalu berharap bahwa di aspek seksual,
mereka tidak mengalami masalah. Meski demikian, acapkali permasalahan seputar
ranjang hadir tanpa diminta. Memang, adakalanya salah satu pihak tidak
mempermasalahkan adanya kekurangan dalam sisi seksual pasangannya. Namun,
seringkali masalah itu datang pada saat yang tidak tepat. Hal ini dapat
menyebabkan hubungan tidak lagi sehangat saat pertama kali menikah.
Salah satu masalah
yang kerap dialami kaum pria berkaitan dengan hubungan seksual adalah ejakulasi
dini. Ejakulasi dini adalah fenomena dimana pria mengalami orgasme terlalu
cepat setelah mengalami stimulasi penis yang minimal. Ejakulasi dini sebenarnya
bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan, karena meski penyakit ini bisa
menyerang siapapun dan tidak kenal umur, penyakit ini dapat disembuhkan.
Ejakulasi dini dapat
terjadi dapat terjadi sebelum atau pada saat berhubungan seksual. Ejakulasi
dini adalah kondisi umum bagi para pria, khususnya yang mengalami stress atau
disfungsi ereksi. Gejala dari ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda
ejakulai lebih dari satu menit setelah penetrasi. Namun peristiwa ini dapat
terjadi pada situasi seksual apapun, termasuk masturbasi. Ejakulasi dini dapat
membuat para pria dan pasangannya tertekan. Apabila kondisi ini sering terjadi,
kehidupan seksual menjadi mengecewakan dan akan berdampak negative juga pada
kebahagiaan.
Menurut para ahli,
ejakulasi merupakan hasil dari masalah psikologis seperti kecemasan berlebihan
akan kemampuan seksual, perasaan bersalah, dan sebagainya.
Disamping itu,
ejakulasi dini dapat terjadi karena hal - hal psikologis seperti :
- Tingkat
hormone yang abnormal.
- Tingkat
neurotransmitter yang abnormal.
- Aktivitas
reflex yang abnormal dari system ejakulasi.
- Masalah
- masalah pada tiroid.
- Peradangan
dan infeksi pada prostat atau uretra.
- Genetik.
- Kerusakan
pada saraf karena operasi atau cedera.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ejakulasi dini, yaitu :
- Disfungsi
ereksi : ejakulasi dini dapat menjadi lebih parah apabila anda sering mengalami
masalah dalam mempertahankan ereksi. Ketakutan akan ketidakmampuan
mempertahankan ereksi dapat membuat anda ingin menyelesaikan hubungan secara
sengaja ataupun tidak.
- Kondisi
kesehatan : Penyakit kronis seperti penyakit jantung, akan membuat anda cemas
dan secara tidak disengaja memaksa anda untuk segera berejakulasi.
- Stress
: Stress dapat menjengkelkan dan mengalihkan pikiran anda dari hubungan
seksual.
Pilihan - pilihan
pengobatan untuk ejakulasi dini antara lain teknik behavioral, anastesi,
terapi, dan konseling. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa teknik
tersebut :
1. Teknik behavioral
Teknik - teknik
behavioral untuk ejakulasi dini termasuk langkah - langkah sederhana seperti
masturbasi satu atau dua jam sebelum berhubungan seksual. Dokter anda mungkin
akan menyarankan untuk tidak berhubungan seksual untuk sementara dan
menggunakan mainan seksual untuk mengurangi tekanan.
2. Teknik berhenti - remas
Dokter anda mungkin
menginstruksikan anda dan pasangan anda utnuk menggunakan metode yang dikenal
sebagai teknik berhenti - remas, yaitu :
- Mulailah aktivitas seks seperti biasa, termasuk stimulasi penis sampai sekiranya anda akan berejakulasi. Minta pasangan anda untuk meremas pangkal dari penis anda, tetap meremas selama beberapa detik lalu kembalilah ke foreplay.
3. Anastesi topikal
Krim anastesi dan
spray yang mengandung bahan yang membuat mati rasa, seperti lidocaine atau
prilocaine, terkadang digunakan untuk mengobati ejakulasi dini. Produk - produk
ini digunakan pada penis sesaat sebelum berhubungan seksual untuk mengurangi
sensasi dan membantu menunda ejakulasi.
Ejakulasi dini dapat dikurangi dengan kebiasaan dan gaya hidup sebagai berikut :
- Anda
harus mempertahankan gaya hidup sehat dan tingkatkan olahraga.
- Hindari
rokok dan alkohol.
- Temukan
cara untuk atasi stress dalam hidup anda.
- Perbaiki
hubungan anda dan pasangan.
- Penggunaan kondom dapat mengurangi stimulasi penis dan membantu hubungan seksual bertahan lebih lama.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: