Thursday, February 28, 2019

Mengenal Penyakit Distrofi Otot

Mengenal Penyakit Distrofi Otot


Pernahkah anda melihat seseorang yang dahulunya memiliki tubuh dan otot yang kekar, tetapi sekarang telah kehilangan sebagian besar massa ototnya sehingga terlihat kurus dan tidak kekar lagi ? Bisa jadi orang tersebut mengalami penyakit distrofi otot. Distrofi otot adalah kelainan yang menyebabkan hilangnya massa otot secara progressif dan kehilangan kekuatan secara konsekuen. Kesalahan genetic yang diturunkan mencegah tubuh membuat protein yang membantu membangun otot dan menjaga otot agar kuat. Anak - anak yang lahir dengan distrofi otot biasanya berkembang secara normal untuk beberapa tahun pertama kehidupan. Mereka mungkin tiba - tiba menunjukkan tanda - tanda kelainan.

Tanda - tanda ini meliputi :

  • Kesulitan berjalan.
  • Kesulitan mengangkat bagian depan kaki mereka.
  • Jatuh.

Seiring waktu, anak - anak dengan distrofi otot dapat menjadi lemah, kehilangan kemampuan untuk duduk, berjalan, dan mengangkat benda. Penyakit ini juga dapat memengaruhi otot - otot di jantung dan paru - paru, gangguan jantung, dan pernafasan serius dapat terjadi. Distrofi otot disebabkan oleh mutasi pada kromosom X. Setiap versi distrofi otot disebabkan oleh serangkaian mutasi yang berbeda, tetapi semua mencegah tubuh memproduksi dystrophin, yaitu protein yang penting untuk membangun dan memperbaiki otot.

Distrosi otot atau duchenne muscular dystrophy (DMD) adalah bentuk paling sering dan parah dari penyakit ini. Distrofi otot biasanya menyerang saat anak berusia 2 - 5 tahun.

 Gejala distrofi otot antara lain :

  • Kelemahan otot yang dimulai di pinggul, panggul, dan kaki.
  • Kesulitan berdiri.
  • Kesulitan belajar untuk duduk dan berjalan secara independen.
  • Pincang ketika berjalan.
  • Berjalan di jari - jari kaki atau bola kaki.
  • Sering jatuh atau canggung ketika berjalan.
  • Kesulitan naik tangga.
  • Kesulitan bangkit dari posisi berbaring atau duduk.
  • Betis lebih besar dari normal yang kadang - kadang terasa nyeri.
  • Kesulitan bernapas.
  • Ketidakmampuan belajar atau adanya maslah perilaku.

Pada usia 12 tahun, kebanyakan anak - anak yang menderita distrofi otot duchenne harus menggunakan kursi roda untuk berkeliling. Penyakit ini juga merusak jantung dan otot - otot yang diperlukan untuk bernafas, yang dapat mengancam kehidupan. Tidak ada obat untuk distrofi otot, namun beberapa obat - obatan dan terapi tertentu membantu memperlambat perkembangan penyakit ini dan menjaga agar pasien tetap bergerak dalam waktu lama.

Terapi fisik


Selain obat, terapi juga bisa membantu memperlambat perkembangan distrofi otot :

  • Latihan umum : Berbagai gerakan dan latihan peregangan dapat membantu memerangi gerakan dalam yang tak terhindarkan dari tungkai ketika otot dan tendon memendek. Anggota badan cenderung menjadi tetap pada posisinya, dan jenis kegiatan ini dapat membantu menjaga ponsel lebih lama. Latihan aerobic, seperti berjalan dan berenang juga dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.
  • Bantuan pernapasan : Karena otot yang digunakan untuk bernapas menjadi lebih lemah, mungkin perlu menggunakan alat untuk membantu memperbaiki pengiriman oksigen sepanjang malam.
  • Alat bantu mobilitas : Tongkat, kursi roda, dan alat bantu jalan dapat membantu orang tersebut dalam beraktivitas.
  • Braces : alat ini bisa menjaga otot dan tendon meregang dan membantu memperlambat pemendekan. Alat ini juga memberikan dukungan tambahan kepada pengguna saat bergerak.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search