Pernahkah anda melihat
seseorang yang dahulunya memiliki tubuh dan otot yang kekar, tetapi sekarang
telah kehilangan sebagian besar massa ototnya sehingga terlihat kurus dan tidak
kekar lagi ? Bisa jadi orang tersebut mengalami penyakit distrofi otot.
Distrofi otot adalah kelainan yang menyebabkan hilangnya massa otot secara
progressif dan kehilangan kekuatan secara konsekuen. Kesalahan genetic yang
diturunkan mencegah tubuh membuat protein yang membantu membangun otot dan
menjaga otot agar kuat. Anak - anak yang lahir
dengan distrofi otot biasanya berkembang secara normal untuk beberapa tahun
pertama kehidupan. Mereka mungkin tiba - tiba menunjukkan tanda - tanda
kelainan.
Tanda - tanda ini meliputi :
- Kesulitan
berjalan.
- Kesulitan
mengangkat bagian depan kaki mereka.
- Jatuh.
Seiring waktu, anak -
anak dengan distrofi otot dapat menjadi lemah, kehilangan kemampuan untuk
duduk, berjalan, dan mengangkat benda. Penyakit ini juga dapat memengaruhi otot
- otot di jantung dan paru - paru, gangguan jantung, dan pernafasan serius
dapat terjadi. Distrofi otot disebabkan oleh mutasi pada kromosom X. Setiap
versi distrofi otot disebabkan oleh serangkaian mutasi yang berbeda, tetapi
semua mencegah tubuh memproduksi dystrophin, yaitu protein yang penting untuk
membangun dan memperbaiki otot.
Distrosi otot atau
duchenne muscular dystrophy (DMD) adalah bentuk paling sering dan parah dari
penyakit ini. Distrofi otot biasanya menyerang saat anak berusia 2 - 5 tahun.
Gejala distrofi otot antara lain :
- Kelemahan
otot yang dimulai di pinggul, panggul, dan kaki.
- Kesulitan
berdiri.
- Kesulitan
belajar untuk duduk dan berjalan secara independen.
- Pincang
ketika berjalan.
- Berjalan
di jari - jari kaki atau bola kaki.
- Sering
jatuh atau canggung ketika berjalan.
- Kesulitan
naik tangga.
- Kesulitan
bangkit dari posisi berbaring atau duduk.
- Betis
lebih besar dari normal yang kadang - kadang terasa nyeri.
- Kesulitan
bernapas.
- Ketidakmampuan belajar atau adanya maslah perilaku.
Pada usia 12 tahun,
kebanyakan anak - anak yang menderita distrofi otot duchenne harus menggunakan
kursi roda untuk berkeliling. Penyakit ini juga merusak jantung dan otot - otot
yang diperlukan untuk bernafas, yang dapat mengancam kehidupan. Tidak ada obat
untuk distrofi otot, namun beberapa obat - obatan dan terapi tertentu membantu
memperlambat perkembangan penyakit ini dan menjaga agar pasien tetap bergerak
dalam waktu lama.
Terapi fisik
Selain obat, terapi
juga bisa membantu memperlambat perkembangan distrofi otot :
- Latihan
umum : Berbagai gerakan dan latihan peregangan dapat membantu memerangi gerakan
dalam yang tak terhindarkan dari tungkai ketika otot dan tendon memendek.
Anggota badan cenderung menjadi tetap pada posisinya, dan jenis kegiatan ini
dapat membantu menjaga ponsel lebih lama. Latihan aerobic, seperti berjalan dan
berenang juga dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.
- Bantuan
pernapasan : Karena otot yang digunakan untuk bernapas menjadi lebih lemah,
mungkin perlu menggunakan alat untuk membantu memperbaiki pengiriman oksigen
sepanjang malam.
- Alat
bantu mobilitas : Tongkat, kursi roda, dan alat bantu jalan dapat membantu
orang tersebut dalam beraktivitas.
- Braces : alat ini bisa menjaga otot dan tendon meregang dan membantu memperlambat pemendekan. Alat ini juga memberikan dukungan tambahan kepada pengguna saat bergerak.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: