Thursday, February 28, 2019

Tips Mengatasi Encopresis

Tips Mengatasi Encopresis


Hampir semua orang pernah mengalami penyakit ini, terutama pada masa kanak - kanak.  Encopresis merupakan kondisi keluarnya feses secara tidak di sengaja, biasanya terjadi pada anak diatas usia 4 tahun yang sudah belajar menggunakan toilet. Tidak bisa menahan BAB akibat encopresis bukanlah suatu hal yang tidak disengaja. Pada umumnya, encopresis disebabkan oleh suatu kondisi medis yang mendasarinya, baik secara fisik maupun mental. Encopresis sering ditemukan pada anak laki - laki usia sekolah, kurang dari 10 tahun.

Pada kebanyakan anak dengan encopresis, masalah dimulai dengan BAB yang sangat menyakitkan. Hal ini dapat terjadi jauh sebelum encopresis dimulai, dan anak mungkin tidak ingat hal ini ketika ditanya. Seiring waktu, anak menjadi enggan untuk BAB dan menahannya untuk menghindari rasa sakit. Menahan BAB menjadi kebiasaan yang menetap lama setelah sembelit atau sakit ketika BAB.

Beberapa gejala encopresis diantaranya :

  • Buang air besar dicelana, yang sering dianggap diare.
  • Sembelit, feses keras, dan kering.
  • Feses berukuran besar.
  • Tidak ingin atau menolak BAB.
  • Jarak antar BAB panjang.
  • Nafsu makan turun.
  • Mengompol di siang hari.
  • Infeksi kandung kemih kambuhan, khususnya pada anak perempuan.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anak anda berisiko lebih besar mengalami encopresis, yaitu :

  • Menggunakan obat - obatan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti obat batuk.
  • ADHD.
  • Spektrum autism.
  • Gangguan kecemasan atau depresi.

Semakin cepat encopresis diobati, semakin baik. Langkah pengobatan pertama melibatkan pembersihan usus dari feses yang menumpuk. Prosedur ini bisa menggunakan resep obat pencahar, supositori rectum, atau enema. Setelahnya, terapi pengobatan akan diutamakan untuk mendorong pola dan kebiasaan BAB yang baik. 

Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu anda mengatasi encopresis pada anak anda, yaitu :

  • Perbanyak makanan berserat, termasuk sayur dan buah - buahan, untuk melembutkan feses.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Batasi asupan susu sapi. Pada beberapa kasus, susu sapi dapat menyebabkan anak sembelit.
  • Buat waktu khusus untuk BAB. Minta anak untuk setidaknya duduk dulu selama 5 - 10 menit diatas toilet, di waktu yang sama setiap hari. Rutinitas ini sebaiknya dilakukan setiap makan, karena gerak usus akan lebih aktif setelah makan.
  • Berikan penyangga kaki dibawah toilet, untuk memudahkan anak berganti posisi duduk. Kadang, ekstra tekanan dari kaki akan menekan perut, yang dapat mempercepat proses BAB.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search