Bayi merupakan
individu yang paling rentan diserang berbagai penyakit. Hal ini disebabkan
karena system pertahanan tubuh bayi belum terbentuk dengan sempurna, sehingga
beberapa penyakit mudah menyerang bayi, mulai dari penyakit ringan hingga
penyakit berat. Salah satu penyakit langka yang hanya menyerang bayi adalah
penyakit atresia bilier. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai apa itu
atresia bilier dan cara mengobatinya.
Atresia bilier adalah
penyakit saluran empedu langka yang hanya menyerang bayi. Saluran empedu yang
terdapat pada hati disebut juga dengan duktus hepatikus yang berfungsi untuk
menghancurkan lemak, menyerap vitamin larut lemak, serta membawa racun dan
produk sisa metabolisme ke luar tubuh. Pada atresia bilier, saluran tersebut
membengkak dan menjadi tersumbat. Akibatnya, cairan empedu meningkat di hati
dan menyebabkan kerusakan hati. Hal ini membuat organ hati sulit untuk
menjalankan fungsinya, yaitu membuang racun dari dalam tubuh.
Gejala awal atresia bilier
yaitu penyakit kuning dan mata kuning. Umumnya, bayi lahir dengan sakit kuning
ringan pada 1 - 2 minggu pertama dan hilang pada 2 - 3 minggu. Meski begitu,
pada anak dengan sumbatan bilier, sakit kuning yang mereka alami dapat
bertambah parah.
Beberapa gejala lain dari atresia bilier adalah :
- Warna
urin gelap seperti teh.
- BAB
berwarna abu - abu atau putih seperti dempul.
- Pertumbuhan
lambat.
Beberapa pemicu yang mungkin dapat berkontribusi mengembangkan atresia bilier adalah :
- Infeksi
virus atau bakteri setelah lahir.
- Masalah
system imun.
- Mutasi
genetic yang membuat perubahan permanen pada struktur genetic.
- Masalah
saat perkembangan hati dan saluran empedu dalam rahim.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang atresia bilier adalah :
- Terkena
infeksi virus atau bakteri setelah lahir.
- Memiliki
kelainan autoimun yang menyerang hati atau saluran empedu.
- Terjadi
mutasi genetic.
- Atresia bilier biasanya diatasi dengan operasi, yang disebut prosedur kasai atau transplantasi hati.
Prosedur kasai
Prosedur kasai
biasanya merupakan terapi awal untuk atresia bilier. Saat prosedur kasai,
dokter bedah akan mengangkat saluran empedu yang tersumbat pada bayi dan
mengambil usus untuk menggantinya. Lalu cairan empedo akan mengalir langsung kedalam
usus kecil. Pada kasus operasi yang berhasil, pasien akan memiliki kesehatan
yang baik da tidak mengalami masalah hati. Jika operasi kasai gagal, anak akan
membutuhkan transplantasi hati dalam 1 - 2 tahun.
Transplantasi hati
Perkembangan dan kemajuan
pada operasi transplantasi meningkatkan kesediaan dan pemakaian hati dalam
transplantasi yang efisien pada anak. Sebelumnya, transplantasi hati dilakukan
jika hati tersedia dari donor yang cocok, dan dari anak kecil yang sudah
meninggal. Sekarang dengan operasi yang lebih maju, dokter bedah dapat
melakukan transplantasi hati orang dewasa untuk anak kecil. Hal ini dinamakan
pengecilan atau transplantasi split liver.
Beberapa perubahan
gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat digunakan untuk mengatasi atresia
bilier adalah :
- Bayi
dengan atresia bilier biasanya mengalami kekurangan nutrisi dan membutuhkan
diet khusus, seiring mereka bertambah usia. Vitamin tambahan dan penambahan
minyak trigliserida dapat diberikan pada makanan bayi.
- Setelah transplantasi hati, kebanyakan anak dapat makan dengan normal.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: