Diseksi aorta adalah
keadaan yang berbahaya, dimana dinding aorta, yaitu dinding pembuluh darah
utama jantung mengalami robek dan mengakibatkan pemisahan. Aorta adalah
pembuluh besar utama yang membawa darah dari jantung. Aorta terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu aorta asenden (yang mengarah keatas), lengkungan aorta,
dan aorta desenden (yang mengarah ke bawah).
Berdasarkan letak
terjadinya, kondisi ini terbagi menjadi 2 yaitu :
- Tipe
A, antara aorta asenden dengan lengkungan aorta.
- Tipe
B, pada aorta desenden.
Diseksi aorta umumnya
terjadi pada pria umur 60 hingga 70 tahun tetapi dapat mempengaruhi orang -
orang pada umur 40 tahun. Hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan
kematian mendadak dan gagal jantung.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini
datang secara tiba - tiba dengan gejala :
- Sakit
pada dada di bawah tulang dada dan merambah ke bahu, leher, lengan, dan di
antara bilah bahu atau di punggung.
- Napas
pendek.
- Berkeringat.
- Kebingungan.
- Pingsan.
- Gelisah.
- Tekanan
darah naik.
- Detak
jantung cepat.
- Terdapat perbedaan tekanan pada kedua lengan.
Penyebab diseksi aorta
tidak diketahui, tetapi dinding aorta yang robek bisa terjadi akibat tekanan
darah tinggi dan penggumpalan didalam pembuluh darah. Hal ini juga dapat
terjadi sehubungan dengan gangguan jaringan seperti sindrom marfan, dan sindrom
ehlers-danlos. Infeksi seperti sifilis juga bisa memicu aneurisma, meskipun
jarang terjadi, dan ini memungkinkan untuk menyebabkan pemisahan.
Ada banyak faktor risiko untuk diseksi aorta, seperti :
- Hipertensi
- Aterosklerosis
- Aneurisma
- Katup
aorta cacat
- Penyempitan
katup aorta
- Penyakit genetic
Pengobatan dilakukan berdasarkan lokasi terjadinya robekan aorta, yaitu :
- Tipe
A biasanya lebih berbahaya daripada tipe B, sehingga membutuhkan operasi
secepatnya.
- Tipe
B cenderung lebih mudah ditangani dan bisa diobati dengan mengkonsumsi obat -
obatan.
Berikut ini merupakan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan dapat membantu anda menangani diseksi aorta, yaitu :
- Kontrol
tekanan darah anda.
- Ikut
diet rendah garam, olahraga, dan kurangi berat badan.
- Jangan
merokok.
- Gunakan sabuk pengaman untuk menghindari luka pada dada.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: