Tugas
seorang Ibu setelah melahirkan adalah menyusui. Namun, adakalanya wanita takut
kalau tidak bisa menyusui. Khawatir ASI tidak akan keluar. Padahal sebenarnya
bayi sudah diciptakan sepaket dengan ASI. Biasanya ASI akan keluar tiga hari
setelah melahirkan, ada juga yang langsung keluar pasca lahiran.
Saat
seorang wanita hamil, payudaranya sudah mulai bekerja untuk mempersiapkan
nutrisi bagi bayi yang kelak akan lahir. Sel-sel penghasil ASI mulai
memperbanyak diri dan membesar. Di minggu ke-16 air susu ibu sudah mulai
diproduksi. Akan tetapi, ketika masih dalam masa kehamilan, aktivitas sel-sel
penghasil ASI tersebut masih dihambat oleh hormon kehamilan, sehingga produksi
ASI belum terjadi sepenuhnya.
Saat
ASI belum keluar jangan panik dan jangan langsung memberikan bayi sufor dan
dot, karena sufor dan dot ini akan membuat ASI semakin tidak keluar dan akan
membuat bayi mengalami bingung puting. Sebenarnya
bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2x24 jam
sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ASI tidak langsung keluar. Di
antaranya seperti stress, kelebihan berat badan, tekanan dari keluarga dan lain
sebagainya. Puting datar sekalipun sebenarnya bisa menyusui, karena bayi
menyusu bukan pada puting, tetapi pada areola.
Salah satu cara untuk melancarkan produksi ASI adalah dengan melakukan kontak
langsung secara rutin dengan bayi. Tetap susui bayi meski ASI belum keluar,
karena hisapan bayi akan merangsang keluarnya ASI.
Selain itu, sentuhan kulit ibu kepada bayi akan meningkatkan hormon oksitosin
dan prolaktin yang berperan dalam memproduksi ASI. Itulah mengapa ketika
bayi baru lahir perlu dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) bayi diletakkan di
dada ibu dan biarkan mencari puting ibunya secara mandiri. IMD ini bisa
mencegah ibu mengalami pendarahan.
Alternatif selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan proses
tradisional yaitu memijat payudara menggunakan tangan. Pijat payudara selama 10
hingga 20 menit dengan menggunakan tangan setiap dua sampai tiga jam sekali.
Cara ini akan membantu tubuh menghasilkan lebih banyak prolaktin yang akan
memperlancar produksi ASI.
Dari
sekian banyak solusi yang ada, hal yang paling penting adalah tidak panik,
santai, tidak stress maupun tertekan. Selalu yakin kalau kita bisa menyusui dan
ASI pasti keluar. Bayi dan ASI sudah diciptakan sepaket oleh Tuhan. Tubuh
seorang Ibu yang baru melahirkan sudah pasti dapat memproduksi ASI karena
hormon dan aliran darah.
Namun, semuanya tidak akan berlangsung dengan lancar ketika si ibu kurang
mendapatkan dukungan dan motivasi dari orang di sekitarnya. Itulah peran
keluarga, terutama suami dan ibu sangat penting untuk proses kelancaran
menyusui. Ilmu laktasi tidak hanya harus dipahami dan dipelajari oleh seorang
istri saja, tetapi suami dan nenek harus memahami ilmu laktasi juga. Motivasi yang kuat dari dalam diri seorang ibu untuk memberikan yang terbaik
bagi bayinya akan membuat ASI keluar secara normal dan akan memperlancar proses
menyusui.
Perlu diingat juga, produksi ASI tidak bergantung dari apa yang dimakan ibu,
tetapi produksi ASI ini sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi wajar jika bayi
masih dalam hitungan hari produksi ASI sedikit karena Kebutuhan bayi pun masih
sedikit. Lambung bayi NB masih sebesar kelereng dan hanya mampu menampung
sekitar empat sendok teh saja. Wajar juga jika bayi sebentar-sebentar
menyusu karena lambungnya tidak mampu menampung ASI dalam jumlah banyak.
Seorang wanita penting sekali membekali diri dengan ilmu laktasi selama masih
dalam keadaan hamil. Supaya tidak terpengaruh oleh mitos-mitos yang beredar di
kalangan masyarakat. Semangat mengASIhi.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: