Tuesday, May 14, 2019

Diare pada Bayi dan Balita

Diare pada Bayi dan Balita



Para ibu muda biasanya khawatir jika bayi yang masih berusia di bawah enam bulan mengalami siklus BAB lebih dari lima kali. Namun, sebenarnya bayi ASI Ekslusif wajar jika mengalami BAB berkali-kali, karena kadang bisa sepuluh kali dalam sehari semalam. Yang paling penting warna pup kuning cerah dan bayi tidak lemas serta masih aktif.

Jika sudah MPASI yaitu usia enam bulan ke atas, dikatakan diare jika feses cair, berwarna hijau, berlendir, tidak berampas, dan BAB lebih dari lima kali dalam sehari semalam. Akan tetapi, diare tidak harus panik langsung dibawa ke dokter. Sementara cukupi kebutuhan cairan. Sebab, diare yang paling penting adalah menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi.

Perbanyak minum air putih, gempur ASI, dan jangan lupa beri oralit. Sedangkan untuk membantu memadatkan feses bisa beri makanan yang mengandung serat tinggi seperti tempe, pisang, wortel, kentang, dan yoghurt. Biasanya diare pada anak disebabkan oleh virus. Akan sembuh sendiri selama tujuh hari tanpa obat ataupun diberi antibiotik.

Jika tinja anak berlendir dan berdarah, penyebabnya biasanya amoeba. Bisa diobati dengan antibiotik. Akan tetapi, tidak asal memberikannya, perlu melalui pemeriksaan analisis tinja dan harus dengan resep dokter. Akan tetapi, kita juga harus waspada terhadap diare. Sebab, merupakan salah satu penyebab kematian bayi tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) dengan persentase mencapai lebih dari 30% dan sekitar 25% pada balita berumur 1-4 tahun.


Apa Saja Penyebab Diare?

Banyak sekali penyebab diare pada bayi, jika ditelaah. Di antaranya infeksi usus sampai perubahan pola makan, infeksi parasit, bakteri, atau virus. Bayi dan balita seringkali memegang benda yang belum tentu bersih. Kadang-kadang suka memasukkan tangan ke mulutnya, karena itu kebersihan tangan bayi wajib dijaga. Terkadang diare disebabkan oleh kurang bersihnya ketika mencuci peralatan makannya.


Kekebalan tubuh pada bayi dan balita yang masih dalam tahap berkembang juga membuat lebih rentan tertular penyakit, keracunan makanan. Bisa juga karena alergi terhadap makanan tertentu. Biasanya terjadi pada bayi yang baru awal MPASI, sebab pencernaannya masih penyesuaian.


Kapan anak perlu dibawa ke dokter, ketika mengalami diare?

  • Diare lebih dari seminggu
  • Ada darah pada feses
  • Tampak lemah dan lesu
  • Mata cekung
  • Muntah berkali-kali
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti buang air kecil berkurang, mulut kering, tidak mau minum, terlihat sangat kehausan, tidak responsif dan mengantuk


        
Lalu, bagaimana bentuk dan warna feses pada bayi atau balita yang mengalami diare?

  • Cokelat muda atau cokelat kekuningan. Biasanya ditemukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
  • Hijau kehitaman, disebut juga mekonium, merupakan feses yang muncul ketika bayi baru lahir.
  • Hijau kecokelatan. Warna feses bayi kira-kira lima hari setelah lahir.
  • Kuning kehijauan. Warna feses bayi yang setelah lahir mengkonsumsi ASI.
  • Warna lain. Feses bayi akan berwarna cokelat pekat, jika sudah mengonsumsi makanan padat. Warna ini akan berubah sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsinya.

Apa saja yang perlu dilakukan ketika bayi atau balita mengalami diare?


Jika bayi ASI, maka gempur ASI terus. Sementara apabila bayi minum susu formula, maka turunkan tingkat kekentalan susu atau ganti dengan susu bebas laktosa sementara waktu. Hal ini bertujuan untuk meringankan kerja usus sehingga diare tidak semakin parah. Namun, jika balita sudah di atas satu tahun sebaiknya jangan beri susu dulu. Jangan lupa berikan cairan oralit.

Jika bayi sudah mulai MPASI, sebaiknya hindari memberikan makanan tinggi serat seperti sayur, buah-buahan, keju dan daging. Untuk sementara waktu bisa diturunkan teksturnya, supaya mudah dicerna. Berikan juga pisang, saus apel, bubur dan cereal guna memadatkan feses sehingga diare pun lebih cepat berhenti.

Diare ini tidak bisa dianggap enteng dan sepele, sebab salah satu penyakit berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Jangan sampai bayi atau balita dehidrasi.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search