Monday, May 27, 2019

Mengenal Penyakit Cacar Monyet

Mengenal Penyakit Cacar Monyet


Cacar air, Cacar api, dan cacar ular merupakan beberapa jenis penyakit cacar yang telah dikenal dan sering terjadi di Indonesia. Penyakit cacar umumnya disebabkan oleh virus varicella zooster yang menyebabkan timbulnya bintik - bintik merah pada kulit disertai dengan lenting yang berisi nanah (cacar air), rasa panas yang hebat (cacar api), maupun berbentuk memanjang seperti ular (cacar ular). Belakangan ini, public dihebohkan dengan kabar hoak yang mengatakan bahwa seorang anggota TNI meninggal karena terserang penyakit cacar monyet. Padahal, faktanya adalah kejadian tersebut terjadi di Negara singapura dan menimpa warga singapura usai melakukan kunjungan ke Nigeria.

Penyakit cacar monyet masih terdengar asing, bahkan hampir tidak pernah terdengar di telinga kita. Hal itu terjadi karena memang, penyakit ini baru pertama kali terjadi di salah satu Negara asia tenggara, dan bukan berasal dari benua asia. Penyakit cacar monyet berasal dari benua afrika, tepatnya di Negara kongo. Penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan di Negara kongo pada tahun 1970. Kasus cacar monyet pertama yang terjadi diluar benua afrika ditemukan pada tahun 2003 di Negara amerika serikat. Dan baru - baru ini penyakit cacar monyet ditemukan menyerang pria berusia 38 tahun di Negara singapura usai berkunjung ke Nigeria.

Cacar monyet merupakan penyakit yang terjadi akibat virus langka yang ditularkan dari binatang yang terinfeksi ke manusia. Agen penyakit cacar monyet umumnya adalah primata, tetapi dapat ditularkan pula oleh hewan pengerat seperti tikus. Penularan penyakit cacar monyet dapat terjadi ketika seseorang berdekatan dengan binatang yang terinfeksi maupun mengkonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi. Sebagian besar kasus ditularkan dari hewan ke manusia, sedangkan kasus penularan penyakit cacar monyet dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.

Ketika seseorang telah terinfeksi virus cacar monyet untuk pertama kali, gejalanya tidak langsung nampak. Gejala baru akan timbul pada kurun waktu 14 - 21 hari setelah terpapar virus cacar monyet. Gejala yang muncul biasanya mirip dengan penyakit cacar, vitiligo, kudis, maupun campak dengan gejala seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit otot, dan ruam kulit. 


Penyakit cacar monyet memiliki 2 periode infeksi, yaitu :

1. Periode invasi

Periode invasi dimulai dengan gejala demam, sakit kepala intens, pembengkakan pada nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot, dan kekurangan energy. Periode invasi biasanya berlangsung selama 5 hari.

2. Periode erupsi kulit

Pada periode ini ruam mulai muncul pada area wajah dan mulai menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, adanya lepuhan bening yang berisi cairan, dan kemudian mengeras. Diperlukan waktu hingga tiga minggu sampai ruam tersebut menghilang.


Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mencegah maupun untuk mengobati penyakit cacar monyet secara keseluruhan. Penanganan ataupun pengobatan terhadap penyakit cacar monyet saat ini baru sebatas pada gejala yang di timbulkannya, seperti jika terjadi demam maka diberikan obat demam, jika terjadi sakit kepala maka diberikan obat sakit kepala dan sebagainya. Walaupun penyakit ini belum terjadi di Indonesia, ada baiknya kita harus selalu waspada dengan melakukan upaya pencegahan seperti menghindari kontak dengan tikus dan primata, serta batasi konsumsi daging yang tidak dimasak dengan benar.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search