Monday, July 15, 2019

Ethambutol : Obat Untuk Menghentikan Pertumbuhan Bakteri

Ethambutol : Obat Untuk Menghentikan Pertumbuhan Bakteri


Antibiotik adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik bekerja seperti peptisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, tetapi yang menjadi targetnya adalah molekul bakteri. Antibiotik berbeda dengan desinfektan, karena desinfektan bekerja dengan cara menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Tidak seperti pengobatan infeksi yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotic dijuluki sebagai peluru ajaib. Hal ini dikarenakan antibiotic bekerja dengan cara langsung membidik penyakit tanpa melukai inangnya.

Antibiotik ditemukan secara tidak sengaja oleh Alexander fleming pada tahun 1928. Ketika itu, ia lupa membersihkan sediaan bakteri miliknya dalam sebuah cawan petri dan ditinggalkan selama akhir pekan. Pada hari senin, ketika cawanpetri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh pada media, dan bagian disekitar kapang bersih dari bakteri - bakteri yang sebelumnya ada pada media tersebut. Karena tertarik dengan penemuan ini, akhirnya beliau melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut yang ternyata merupakan penicillium notatum dan lahirlah antibiotic pertama di dunia.

Saat ini berbagai jenis antibiotic sudah banyak yang beredar di pasaran. Obat - obatan antibiotic digunakan untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu obat antibiotic yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri adalah ethambutol. Ethambutol adalah antibiotic yang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri. Ethambutol dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati penyakit tuberculosis. Ethambutol hanya dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi tidak dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh penyakit lainnya. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan sinar matahari dan jangan menyimpannya pada tempat yang lembab.


Dosis ethambutol untuk orang dewasa

Dosis dewasa untuk tuberculosis :
  • Dosis awal : 15 mg oral sekali sehari untuk 6 sampai 8 minggu bersamaan dengan terapi isoniazid.
  • Dosis lanjutan : 25 mg oral sekali sehari selama 60 hari bersamaan dengan 1 obat anti tuberculosis lainnya.

Dosis dewasa untuk pengobatan infeksi mycobacterium avium-intracellulare :
  • 900 mg oral sekali sehari.


Dosis ethambutol untuk anak - anak

Dosis anak untuk tuberculosis :
  • Anak yang berusia diatas 13 tahun : 15 mg oral sekali sehari selama 6 sampai 8 minggu bersamaan dengan terapi isonazid.

Dosis anak untuk pengobatan infeksi mycobacterium avium-intracellulare :
  • Anak yang berusia diatas 13 tahun : 900 mg oral sekali sehari.


Efek samping

Sama seperti jenis obat - obatan lain, obat ethambutol juga dapat menimbulkan efek samping. Tetapi, tidak semua orang dapat mengalami efek samping tersebut. Segera hubungi dokter jika anda mengalami efek samping serius akibat penggunaan antibiotic ethambutol seperti :
  • Reaksi alergi (sulit bernapas, penutupan tenggorokan, pembengkakan bibir, lidah, atau muka).
  • Perubahan penglihatan seperti pandangan kabur, kebutaan penglihatan untuk warna merah dan hijau.
  • Gatal.
  • Mati rasa antau sensasi geli pada jemari tangan, jemari kaki, tangan, atau kaki.
  • Kebingungan, disorientasi, dan halusinasi.
  • Demam.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search