Seringkali, orang tua
langsung panik dan khawatir ketika mengetahui bayinya mengalami kejang. Hal
tersebut terjadi karena ketidaktahuan orang tua tentang cara mengatasi kejang
pada bayi. Fungsi dan gerak tubuh diatur oleh otak melalui hantaran sinyal
listrik atau neurotransmitter yang dikirim menuju saraf - saraf otot. Kejang
terjadi akibat adanya kelainan aktivitas sinyal listrik tersebut sehingga menyebabkan
gangguan pada gerakan, sensasi, kesadaran, atau menimbulkan perilaku ganjil
tanpa disadari dan tanpa bisa dikendalikan oleh pemilik tubuh. Kelainan
aktivitas neurotransmitter ini dapat dipicu oleh kerusakan saraf yang dapat disebabkan
oleh cedera kepala atau cacat lahir, masalah dengan keseimbangan senyawa kimia
dalam otak, infeksi, hingga demam tinggi.
Kejang pada bayi cenderung
disebabkan oleh demam tinggi, atau yang lebih kita kenal dengan step. Kejang
demam atau step sering terjadi pada anak - anak yang berumur 6 bulan hingga 5
tahun. Penyebab kejang demam adalah demam tinggi akibat peradangan atau
infeksi. Faktor genetic juga diduga berperan dalam kasus kejang demam pada
anak, terutama jika ada riwayat epilepsy dalam keluarga. Gejala yang umum
timbul saat bayi mengalami kejang adalah kekakuan otot, bola mata memutar
keatas, dan kelojotan skeujur tubuh. Namun, tidak semua kejang melibatkan
gerakan kejut tak henti pada seluruh tubuh. Tubuh anak mungkin tiba - tiba
lemas seperti tidak bertenaga dan terjatuh. Atau matanya terlihat berkedip
tetapi tatapannya kosong dan tidak merespon saat namanya dipanggil atau saat tubuhnya
disentuh.
Pertolongan pertama
yang dapat anda lakukan jika anak anda mengalami kejang adalah dengan
membaringkan anak pada bidang mendatar seperti lantai, kasur, atau tanah.
Pindahkan ia ketempat yang lebih aman jika ia mengalami kejang ditempat yang
berbahaya. Posisikan tubuhnya berbaring kesamping untuk mencegah air liur atau
muntah masuk kedalam saluran napas. Longgarkan pakaian anak agar lebih mudah
bernapas. Jangan memasukkan benda apapun kedalam mulut anak yang mengalami
kejang. Seseorang yang mengalami kejang tidak boleh diberikan makanan atau
minuman apapun, karena hal tersebut dapat menyebabkannya tersedak dan sulit
bernapas. Jangan menahan kaki atau tangan anak yang mengalami kejang dengan
paksa karena justru dapat menyebabkan patah tulang.
Setelah kejang
berangsur pulih, biarkan ia tidur dan beristirahat. Ketika kejang usai, anak
mungkin akan merasakan kantuk atau belum sepenuhnya sadar. Terus awasi anak
hingga anak terbangun dan sadar sepenuhnya. Bawa kedokter sesegera mungkin
untuk mengetahui penyebabnya. Ukur suhu anak saat kejang, amati seberapa lama
ia kejang, dan apa yang terjadi saat kejang.
Segera bawa anak ke layanan gawat
darurat jika :
- Tidak
pernah mengalami kejang sebelumnya.
- Kejang
kambuhan sangat sering terjadi.
- Kejang
susulan terjadi.
- Kejang
pertama berlangsung lebih dari 5 menit.
- Kejang
pada anak dengan epilepsi berlangsung lebih dari 10 menit.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: