Menyapih merupakan
saat dimana orang tua secara bertahap mulai mengenalkan makanan padat sebagai
bagian dari ragam makanan bayi selain ASI atau susu formula. Makanan padat yang
telah dipersiapkan secara khusus dapat diperkenalkan secara bertahap sekitar usia
4 - 6 bulan. Setelah bayi sudah bisa menerima makanan padat pada usia 6 bulan,
anda tetap masih bisa memberikan ASI sampai bayi berusia 2 tahun. Bayi yang
disapih lebih dini atau pada usia yang kurang dari 6 bulan, biasanya akan lebih
cepat berhenti menyusu ASI dibanding bayi yang disapih lebih lambat.
Menyapih anak mungkin
bukanlah keputusan mudah bagi sebagian orang. Proses ini tentunya membutuhkan
kesabaran. Anda juga harus melihat kemampuan anak, apakah anak sudah siap untuk
disapih atau belum. Namun, anda jangan terlalu khawatir karena anak ternyata
dapat memberikan petunjuk kapan ia siap untuk menjalani proses penyapihan.
Berikut ini merupakan beebrapa tanda bahwa bayi anda siap untuk disapih, yaitu
:
- Bayi
mulai tampak tidak tertarik saat menyusu pada payudara ibu.
- Bayi
tetap rewel walaupun sudah diberi ASI.
- Bayi
menyusu dalam waktu yang lebih pendek daripada biasanya.
- Bayi
mudah terganggu saat sedang menyusu.
- Bayi
bermain dengan payudara ibu, seperti menarik dan menggigit payudara ibu.
- Bayi menyusu pada payudara ibu, tetapi tidak menghisapnya hingga keluar.
Bagaimanapun
keadaannya, bayi yang sudah berusia 6 bulan, harus sudah mulai untuk menerima
makanan padat. Hal ini dikarenakan ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan
nutrisi yang diperlukan bayi untuk pertumbuhannya setelah usianya mencapai satu
tahun. Jadi, sebelum bayi memasuki usia satu tahun, sebaiknya bayi sudah mulai
diperkenalkan dengan makanan padat. Namun, untuk memulai suatu perubahan tentu
tidaklah mudah.
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat anda lakukan
untuk membuat perubahan dari ASI ke makanan padat, yaitu :
1. Cobalah mulai tawarkan botol susu
Daripada menyusu pada
payudara ibu, cobalah membujuk bayi anda untuk menyusu dengan botol susu. Botol
susu ini dapat anda isi dengan ASI ataupun susu formula. Anda bisa mengoleskan
beberapa tetes ASI pada bibir dan lidah bayi sebelum ia mulai menyusu menggunakan
botol agar ia bisa menerima botol susu dengan mudah. Mengurangi frekuensi
menyusu di payudara ibu dapat membantu bayi menyesuaikan diri dengan perubahan
secara perlahan.
2. Persingkat waktu menyusui
Anda mungkin dapat
memulai untuk mengurangi frekuensi bayi menyusu pada payudara, dari yang
biasanya 10 menit menjadi hanya 5 menit saja. Kemudian anda bisa mengganti
pemberian ASI yang lebih sedikit tersebut dengan susu formula atau bubur bayi.
3. Tunda waktu anak menyusui
Menunda waktu anak
menyusui dapat mengurangi frekuensi anak menyusu dalam sehari. Jika usia anak
anda lebih tua, anda mungkin bisa mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas
lain saat ignin menyusu. Anda juga bisa menawarkan susu formula atau makanan
lain.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: