Wednesday, September 25, 2019

Hamil di Usia Muda


Tentunya hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua memiliki risiko masing-masing. Wanita disarankan untuk menunda pernikahan minimal usia 20 tahun. Bukan karena hal lain, tetapi semua itu demi kebaikan dan kesehatan wanita tersebut. Jadi, pemerintah membuat kebijakan hukum bukan tanpa alasan. Sebab, hamil di usia yang belum saatnya sangat berbahaya dan memiliki berbagai macam risiko.

Lalu, apa saja risikonya? Banyak sekali risiko yang akan terjadi pada kehamilan di usia dini. Biasanya ketuban pecah dini dan bayi bisa lahir prematur. Itulah sebabnya, sebaiknya menikah di usia 20 tahun ke atas, jangan terlalu muda. Karena semua itu juga berbahaya bagi diri sendiri.

Organ-organ tubuh pada wanita usia di bawah 20 tahun belum sempurna dan belum siap menerima kehamilan. Bayinya tidak akan sanggup hidup di dalam kandungan ibu yang organnya belum matang. Karena yang pasti saat hamil seorang wanita akan banyak mengalami banyak perubahan pada dirinya.

Namun, jika sudah berusia 20 ke bawah, sel-sel di mulut rahim, otot panggul, dan tulang panggul disebutkan dr Arietta masih terlalu lemah untuk bisa menerima kehamilan. Tak hanya itu, hipertensi juga pada prinsipnya lebih rentan terjadi pada kehamilan pertama di usia muda. Selain itu, hamil pada usia dini bisa menjadi pemicu kematian pada remaja.


Beberapa risiko atau bahaya hamil di usia 20 tahun ke bawah, yaitu:

 1.      Risiko kematian ibu dan bayi.

Hal ini terjadi karena tubuhnya belum siap menerima proses kelahiran disebabkan panggul sempit. Apalagi jika fasilitas kesehatan kurang memadai, maka ibu dan bayi selamat sangat kecil kemungkinannya.

2.                  Risiko kelainan pada bayi.

Kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dengan baik dapat menyebabkan kelainan atau cacat bawaan lahir. Sebab, biasanya para remaja belum tahu begitu pentingnya menjaga asupan makanan ketika hamil. Jadi, mereka tidak pernah memperhatikan asupan makanannya. Bahkan, kadang ada remaja hamil yang tidak pernah memeriksakan kandungannya. Karena dipikirnya hal tersebut tidak penting.

3.                  Tekanan darah tinggi dan bayi prematur.

4.                  Bayi lahir dengan berat badan yang rendah.

5.                  Risiko mengalami komplikasi.

6.                  Penyakit menular seksual.

Remaja yang berhubungan seksual di usia muda lebih berisiko mengidap penyakit menular seksual, seperti HIV, klamidia, sifilis, dan herpes. Semua ini terjadi karena belum matangnya pola pikir mereka. Mereka tidak pernah berpikir tentang dampak jangka panjang. Hanya sekadar kesenangan sesaat.

7.                  Depresi pasca melahirkan.

Depresi ini merupakan dampak yang begitu berbahaya bagi wanita yang hamil di usia remaja. Karena usia remaja adalah masa-masa labil. Di mana mereka belum bisa berpikir dewasa. Orang yang melahirkan di usia yang cukup saja masih terkena depresi pasca melahirkan, apalagi yang masih remaja. Sebab, setelah melahirkan akan banyak perubahan yang dialami oleh si ibu. Aktivitas yang berubah, kebebasannya merasa direnggut, tidak sama ketika masih sendiri. Itulah yang menyebabkan seseorang mengalami depresi dan akhirnya membunuh bayinya sendiri.


Itulah beberapa dampak yang berbahaya bagi wanita yang hamil di usia yang belum waktunya tubuh siap menerima kehamilan. Oleh sebab itu sebisa mungkin hindarilah pernikahan usia dini. Biasanya pernikahan dini terjadi pada masyarakat dengan ekonomi rendah dan yang kurang pendidikan. Mereka tidak pernah tahu akan bahaya dari hamil di usia dini.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search