Pasti
banyak pertanyaan tentang hamil di usia tua. Apakah aman? Apakah tidak
berbahaya dan apa risiko serta dampaknya. Kemudian, masih banyak lagi. Lalu,
usia berapakah yang disebut tua? Mulai usia 35 tahun ke atas, itulah rentang
usia tua.
Pada
era globalisasi seperti ini, kehamilan di usia tua mengalami peningkatan.
Seperti halnya hamil di usia muda, maka kehamilan di usia tua ini memiliki
dampak dan risiko juga. Namun, zaman sekarang meskipun sudah tua masih ada yang
hamil. Kenapa? Karena wanita sadar tentang persamaan derajat antara prja dan
wanita, sehingga wanita lebih mengejar karier dibanding mempunyai anak.
Hamil
di usia tua tentu berbeda dengan hamil di usia muda. Sebab, di usia tersebut
ibu cenderung lebih rentan untuk mengalami masalah dan komplikasi kehamilan.
Ini karena seiring pertambahan usia, tingkat kesuburan wanita dan vitalitas
tubuh menurun. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk hamil di usia tua,
sebaiknya mencari tahu apa saja risiko hamil di usia tua agar lebih bisa
menjaga dan memerhatikan kehamilan.
Lalu,
pertanyaannya, apakah aman hamil di usia tua itu?
Hamil
di usia tua memang memiliki risiko, tetapi bukan berarti tidak aman. Hamil di
usia tua tetap bisa melahirkan anak yang sehat. Namun, semua itu bisa terjadi
asal benar-benar menjaga kehamilannya. Jadi, walaupun sudah tua kehamilannya
tetap aman, asal tahu cara pencegahannya.
Berikut
ini beberapa macam risiko wanita yang hamil di usia tua. Di antaranya :
1. Lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR).
2. Kelahiran
prematur, yaitu bayi lahir lebih awal dari waktu yang seharusnya.
3. Kelainan pada
kromosom atau genetika janin yang menyebabkan bayi lahir cacat.
4. Tingginya
kemungkinan bayi lahir melalui operasi caesar.
5. Keguguran,
terutama saat usia kehamilan masih di bawah 4 bulan.
6. Ibu mengalami
gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, plasenta previa,
hingga preeklamsia.
Berikut
tips agar risiko hamil di usia 35 tahun ke atas sedikit berkurang :
1. Harus rutin
memeriksakan kandungannya ke bidan dan dokter kandungan.
Dengan cara ini,
wanita hamil bisa tahu kondisi kesehatan ibu dan janin, sehingga dapat
mendeteksi adanya kemungkinan kelainan pada janin. Ibu juga bisa berdiskusi
dengan dokter tentang rencana persalinan yang akan diambil dan hal-hal apa saja
yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko hamil di usia tua. Periksa
kandungan itu sangat penting, bukan sekadar mengetahui jenis kelamin janin
saja.
2. Menjaga
kenaikan berat badan.
Menjaga kenaikan berat
badan agar stabil ini perlu dilakukan karena supaya bisa mencegah terjadinya
obesitas (kenaikan yang berlebih). Bagaimana caranya? Yaitu dengan menerapkan
pola hidup sehat ketika hamil.
3. Menerapkan
pola hidup sehat.
Seperti disebutkan di
atas, jika ibu hamil perlu menerapkan hidup sehat agar bisa menjaga berat badan
naik secara stabil, tidak berlebihan. Selain itu juga agar nutrisinya terpenuhi
dengan baik.
Akan
tetapi, selain memiliki risiko dan bahaya, sebenarnya menurut penelitian
seorang wanita yang hamil di usia tua memiliki beberapa manfaat.
Berdasar
penelitian ilmiah, mengalami kehamilan di usia yang sudah tidak muda lagi ada
manfaatnya. Karena usia lebih matang dan tentu sudah siap mempunyai momongan,
sehingga kemungkinan mengalami depresi sangat kecil. Keadaan ekonominya pun
sudah stabil. Anak yang lahir pun lebih sehat dan cerdas.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: