Thursday, September 26, 2019

Hamil di Usia Tua


Pasti banyak pertanyaan tentang hamil di usia tua. Apakah aman? Apakah tidak berbahaya dan apa risiko serta dampaknya. Kemudian, masih banyak lagi. Lalu, usia berapakah yang disebut tua? Mulai usia 35 tahun ke atas, itulah rentang usia tua.

Pada era globalisasi seperti ini, kehamilan di usia tua mengalami peningkatan. Seperti halnya hamil di usia muda, maka kehamilan di usia tua ini memiliki dampak dan risiko juga. Namun, zaman sekarang meskipun sudah tua masih ada yang hamil. Kenapa? Karena wanita sadar tentang persamaan derajat antara prja dan wanita,  sehingga wanita lebih mengejar karier dibanding mempunyai anak.

Hamil di usia tua tentu berbeda dengan hamil di usia muda. Sebab, di usia tersebut ibu cenderung lebih rentan untuk mengalami masalah dan komplikasi kehamilan. Ini karena seiring pertambahan usia, tingkat kesuburan wanita dan vitalitas tubuh menurun. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk hamil di usia tua, sebaiknya mencari tahu apa saja risiko hamil di usia tua agar lebih bisa menjaga dan memerhatikan kehamilan.

Lalu, pertanyaannya, apakah aman hamil di usia tua itu?

Hamil di usia tua memang memiliki risiko, tetapi bukan berarti tidak aman. Hamil di usia tua tetap bisa melahirkan anak yang sehat. Namun, semua itu bisa terjadi asal benar-benar menjaga kehamilannya. Jadi, walaupun sudah tua kehamilannya tetap aman, asal tahu cara pencegahannya.


Berikut ini beberapa macam risiko wanita yang hamil di usia tua. Di antaranya :

 1.  Lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

2.    Kelahiran prematur, yaitu bayi lahir lebih awal dari waktu yang seharusnya.

3.    Kelainan pada kromosom atau genetika janin yang menyebabkan bayi lahir cacat.

4.    Tingginya kemungkinan bayi lahir melalui operasi caesar.

5.    Keguguran, terutama saat usia kehamilan masih di bawah 4 bulan.

6.    Ibu mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, plasenta previa, hingga preeklamsia.


Berikut tips agar risiko hamil di usia 35 tahun ke atas sedikit berkurang :

 1.             Harus rutin memeriksakan kandungannya ke bidan dan dokter kandungan.

Dengan cara ini, wanita hamil bisa tahu kondisi kesehatan ibu dan janin, sehingga dapat mendeteksi adanya kemungkinan kelainan pada janin. Ibu juga bisa berdiskusi dengan dokter tentang rencana persalinan yang akan diambil dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko hamil di usia tua. Periksa kandungan itu sangat penting, bukan sekadar mengetahui jenis kelamin janin saja.

2.                Menjaga kenaikan berat badan.

Menjaga kenaikan berat badan agar stabil ini perlu dilakukan karena supaya bisa mencegah terjadinya obesitas (kenaikan yang berlebih). Bagaimana caranya? Yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat ketika hamil.

3.               Menerapkan pola hidup sehat.

Seperti disebutkan di atas, jika ibu hamil perlu menerapkan hidup sehat agar bisa menjaga berat badan naik secara stabil, tidak berlebihan. Selain itu juga agar nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Akan tetapi, selain memiliki risiko dan bahaya, sebenarnya menurut penelitian seorang wanita yang hamil di usia tua memiliki beberapa manfaat.


Berdasar penelitian ilmiah, mengalami kehamilan di usia yang sudah tidak muda lagi ada manfaatnya. Karena usia lebih matang dan tentu sudah siap mempunyai momongan, sehingga kemungkinan mengalami depresi sangat kecil. Keadaan ekonominya pun sudah stabil. Anak yang lahir pun lebih sehat dan cerdas.


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search