Tuesday, September 24, 2019

Spiramycin : Obat Untuk Mengatasi Penyakit Toxoplasmosis Pada Ibu Hamil

Spiramycin : Obat Untuk Mengatasi Penyakit Toxoplasmosis Pada Ibu Hamil


Toxoplasmosis atau yang sering disebut dengan infeksi toxoplasma merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gandii. Penyakit ini mempengaruhi saluran pencernaan, jantung, saraf, dan kulit. Infeksi toxoplasma dapat menyerang siapa saja, tetapi akan sangat berbahaya jika menyerang ibu hamil, orang yang sedang menjalani kemoterapi, maupun para pengidap HIV/AIDS. Toxoplasma gandii adalah suatu parasit yang paling terkenal didunia. Penyakit ini dapat terjadi sejak awal kelahiran (penyakit bawaan). Apabila seorang ibu hamil terinfeksi penyakit toxoplasmosis pada awal kehamilan, maka ada kemungkinan janin yang ada didalam kandungan mengalami keguguran, lahir mati, atau terlahir dalam kondisi cacat. Ciri penyakit toxoplasmosis yang paling umum adalah munculnya gejala yang mirip dengan gejala flu seperti demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan kelenjar getah bening membengkak.

Penyakit toxoplasmosis dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi obat. Salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit toxoplasmosis adalah spiramycin. Spiramycin merupakan obat yang berfungsi untuk mengobati berbagai macam infeksi. Obat ini sering digunakan untuk mengobati penyakit toxoplasmosis yang terjadi pada wanita hamil karena obat ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi pada bayi yang ada didalam kandungan. Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti demam, flu, dan lainnya. Spiramycin merupakan salah satu jenis obat yang paling baik jika disimpan dalam suhu ruangan. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan jangan menyimpannya pada tempat yang lembab.


Dosis spiramycin untuk orang dewasa

Dosis oral pada orang dewasa :
  • Dewasa dan remaja : 1 - 2 gram dua kali sehari atau 500 mg - 1 gram tiga kali sehari. Untuk kasus parah, dosisnya 2 - 2,5 gram dua kali sehari.

Dosis injeksi pada orang dewasa :
  • Dewasa dan remaja : 500 mg diinjeksi secara perlahan pada nadi tiap 8 jam. Untuk infeksi yang parah, dosisnya menjadi 1 gram diinjeksikan perlahan pada nadi tiap 8 jam.

Dosis rectal pada orang dewasa :
  • Dewasa dan anak - anak usia 12 tahun keatas : dua atau tiga 750 mg suppository per hari.
  • Anak - anak sampai usia 12 tahun : dua atau tiga 500 mg suppository per hari.



Dosis spiramycin untuk anak - anak

Dosis oral pada anak - anak :
  • Anak - anak dengan berat badan 20 kg atau lebih : 25 mg/kg dua kali sehari atau 17 mg/kg tiga kali sehari.

Dosis injeksi anak - anak :
  • Penggunaan dosis injeksi pada pasien anak - anak harus berdasarkan persetujuan dokter.

Dosis rectal pada anak - anak :
  • Anak -anak hingga usia 12 tahun : dua atau tida 500 mg suppository per hari.
  • Bayi baru lahir, dosis diberikan berdasarkan berat badan. Dosisnya adalah satu suppository/5 kg sekali sehari.


Efek samping

Sama seperti jenis obat - obatan lainnya, spiramycin juga memiliki efek samping jika digunakan. Tetapi, tidak semua orang dapat mengalami dan merasakan efek samping tersebut. Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan obat spiramycin, yaitu :
  • Masalah pencernaan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search