Sushi merupakan salah
satu makanan yang sudah cukup familiar dikalangan masyarakat Indonesia,
meskipun makanan ini berasal dari negeri sakura. Sushi merupakan makanan yang
dibuat dari campuran nasi, sayuran, nori (rumput laut kering), wijen, dan potongan
ikan mentah. Hampir semua orang bisa menikmati sushi, kecuali pada orang yang
memiliki alergi seafood ataupun alergi wijen. Terlepas dari masalah alergi,
sushi juga menjadi salah satu makanan yang dilarang dikonsumsi oleh ibu hamil.
Hal ini karena sushi mengandung potongan daging mentah yang dikhawatirkan
terdapat merkuri dan bisa berdampak pada kesehatan janin. Selain itu, potongan
ikan mentah juga bisa terkontaminasi dengan bakteri tertentu karena tidak
melewati proses pemanasan. Jika sushi dilarang untuk ibu hamil, lantas apakah
dilarang juga untuk ibu menyusui ?
Dilansir dari laman
baby center, seorang dokter anak yang bernama Joanna dolgoff, MD, menyebutkan
bahwa sushi aman dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui bayinya. Menurut
hasil studi yang tertera pada Korean journal pediatric juga menjelaskan
mengenai keamanan mengkonsumsi sushi pada wanita yang sedang menyusui bayinya.
Konsumsi makanan mentah oleh ibu menyusui tidak menimbulkan masalah serius,
meskipun ada potensi bahwa ibu tersebut dapat mengalami keracunan makanan.
Secara umum, keracunan makanan yang terjadi pada ibu menyusui ini tidak sampai
menimbulkan infeksi pada bayi. Kecuali jika bakteri yang menginfeksi sudah
masuk kedalam aliran darah dan menyebabkan septicemia, meskipun hal ini sangat
jarang terjadi.
Meskipun wanita
menyusui diperbolehkan mengkonsumsi sushi, tetapi terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, supaya kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.
Berikut ini
merupakan beberapa tips mengkonsumsi sushi bagi ibu menyusui, yaitu :
1. Pastikan daging sushi dalam keadaan segar
Memilih sushi yang
segar memang tidak semudah dengan memilih ikan segar dipasar. Hal ini karena
sushi disajikan dalam bentuk daging ikan mentah yang sudah dipotong - potong.
Namun, anda dapat memperhatikan daging ikan. Bila ikan tersebut kurang segar,
maka dagingnya akan tampak lebih pucat dari ikan segar. Selain mengecak kondisi
fisik potongan daging ikan, anda juga dapat menggunakan indera penciuman dan
indera perasa anda. Cobalah untuk merasakan satu buah sushi. Jika rasanya tidak
meyakinkan dan baunya menusuk hidung, sebaiknya jangan mengkonsumsi sushi
tersebut.
2. Pilihlah ikan yang tidak mengandung merkuri
Ikan mengandung
protein yang sangat dibutuhkan tubuh. Hal ini tentu baik untuk kesehatan ibu
dan bayi. Sayangnya, ada beberapa ikan yang cenderung mengandung merkuri. Oleh
karena itu, lebih baik pilihlah ikan yang paling rendah atau yang tidak
mengandung merkuri sama sekali seperti ikan salmon, ikan nila, ikan cod, dan
ikan patin.
3. Membuat sushi sendiri
Jika anda ingin lebih
terjamin lagi dalam hal keamanan dalam mengkonsumsi sushi, anda dapat membuat
sushi sendiri di rumah. Anda dapat menggunakan ikan yang rendah merkuri, ikan
yang lebih segar, serta sayuran yang sehat dan bergizi.
4. Pilihlah sushi alternatif
Kondisi ikan mentah
memungkinkan bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Tetapi, ibu menyusui
tidak perlu khawatir. Anda juga dapat memilih sushi yang sudah matang. Beberapa
restaurant menawarkan variasi sushi yang terbuat dari daging ikan dan daging
ayam yang sudah matang. Dengan begitu, risiko terjadinya masalah kesehatan
akibat mengkonsumsi sushi menjadi lebih minim.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: