Thursday, November 28, 2019

Mengenal Kondisi Gangguan Mental Organik

Mengenal Kondisi Gangguan Mental Organik


Gangguan mental merupakan kombinasi afektif, perilaku, dan komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi total manusia. Anda mungkin sudah tidak asing dengan depresi dan gangguan bipolar. Kedua hal tersebut termasuk salah satu jenis gangguan mental. Tetapi tahukah anda mengenai organic mental disorder atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gangguan mental organik ? Gangguan mental organik merupakan istilah yang merujuk pada berbagai kondisi yang disebabkan oleh penurunan fungsi otak secara bertahap. Gangguan mental organik dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari genetik, biologis, maupun kondisi lingkungan tertentu yang mempengaruhi fungsi otak.

Kondisi gangguan mental organik dapat bersifat sementara, akut, maupun kronis. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat mengancam jiwa. 


Penyebab kondisi gangguan mental organik, terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Adanya trauma atau cedera di otak
  • Pendarahan didalam otak.
  • Pendarahan di ruang sekitar otak.
  • Terbentuknya gumpalan darah didalam tengkorak dan menyebabkan terjadinya tekanan pada otak.
  • Sindrom amnesik organik, yaitu kerusakan pada otak untuk menyimpan memori baru.

2. Gangguan degeneratif otak
  • Penyakit demensia atau Alzheimer.
  • Penyakit Huntington dan penyakit Parkinson.
  • Multiple sclerosis.

3. Kondisi lainnya
  • Rendahnya tingkat oksigen dalam tubuh.
  • Stroke yang bisa meningkatkan risiko demensia.
  • Gangguan kepribadian dan perilaku seperti narsistik atau obsesif kompulsif.

Gangguan mental organik dapat menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada bagian otak mana yang terserang.



Namun, umumnya orang yang menderita gangguan ini memiliki gejala sebagai berikut ini, yaitu :
  • Sulit mengingat, mudah bingung, dan mengalami amnesia.
  • Sulit memahami percakapan, konsentrasi pada sesuatu, dan penilaian terhadap sesuatu semakin memburuk.
  • Mudah cemas dan takut.
  • Bermasalah dalam menjaga keseimbangan ketika berdiri atau berjalan.
  • Mengalami gangguan penglihatan.
  • Sulit mengendalikan gerakan otot tubuh.
  • Agresif atau menunjukkan kemarahan yang ekstrim.


Untuk melakukan diagnosis terhadap kondisi gangguan mental organik, umumnya dokter akan meminta anda untuk melakukan serangkaian tes seperti tes darah, elektroensefalogram, dan pencitraan otak seperti CT-Scan. Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai dengan tingkat keparahan cedera atau penyakit yang mendasarinya. Pada beberapa kasus, pasien hanya pelu beristirahat dan mengkonsumsi obat. Tetapi, ada pula pasien yang harus menjalani proses rehabilitasi dan perawatan pendukung seperti terapi. Terapi yang biasanya direkomendasikan untuk penderita gangguan mental organik biasanya meliputi terapi perilaku, terapi fisik, dan terapi okupasi. Semua jenis terapi tersebut berfungsi untuk membantu pasien dalam emngendalikan gejala, meningkatkan kemampuan fisiknya, dan membantu pasien untuk kembali melakukan rutinitasnya dengan normal.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search