Saturday, December 14, 2019

Indonesia Darurat Free Sex : Orangtua Sebagai Pemeran Utama

Indonesia Darurat Free Sex : Orangtua Sebagai Pemeran Utama


Di Indonesia, seks masih merupakan hal tabu untuk dibahas, terlebih oleh orang tua kepada anaknya. Seksualitas menurut orang tua merupakan ranah untuk orang dewasa saja. Rendahnya kesadaran orangtua dalam memberikan pendidikan seks meningkatkan faktor penyebab meningkatnya kasus seks yang menyimpang. Menurut KPAI 70% orangtua belum mampu mengasuh anak mereka menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan anak zaman sekarang. Kebanyakan orangtua beranggapan bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian informasi alat kelamin, sedangkan masalah seksualitas begitu kompleks untuk disampaikan.

Tips mempersiapkan pendidikan seks untuk anak :

  1.  Bicarakan seks sebagai hal yang wajar, seperti halnya membeicarakan hal lain.
  2. Pastikan anak tahu bahwa ketika dia bertanya seputar seksual, orang tua selalu bersedia mendengar dan menjawabnya.
  3. Jika anak senang membaca buku, majalah, atau membuka internet, jadikanlah aktivitas itu sebagai titik awal yang baik. Pilih beberapa informasi yang tepat, lalu bahaslah bersama-sama. Dengan demikian, orang tua bisa langsung mengoreksi bila ada persepsi anak yang tidak tepat.
  4. Cermati usia anak saat memberi penjelasan tentang seksual. Saat balita anak menanyakan asal adik bayi, cukup jelaskan bahwa bayi berasal dari perut ibu. Sementara, untuk anak yang lebih tua, buku dan gambar-gambar sangat membantu dalam menjelaskan terjadinya proses reproduksi.
  5. Tak ada salahnya berdialog tentang seks bersama anak laki-laki dan perempuan. Bagaimanapun anak laki-laki perlu mengetahui lebih jauh tentang anak perempuan, dan sebaliknya. Pengetahuan dan pemahaman yang benar akan membantu anak-anak memiliki rasa tanggung jawab sejak dini.

Cara menyampaikan pendidikan seks kepada anak sesuai tahapan usia:

1)      Usia 3-6 tahun

Menjelaskan adanya dua jenis kelamin yang keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Anak perempuan harus tahu bahwa dirinya berbeda dengan anak laki-laki, di dalam tubuhnya terdapat rahim dan sebagainya. Anak juga harus dididik agar dia merasa bahwa tubuhnya adalah sesuatu yang privasi dan berharga. Oleh karena itu, jangan berlaku sembarangan dan jangan sekali-kali mengijinkan orang lain untuk mencuri-curi pandang apalagi menyentuhnya.

2)      Usia 6 tahun - masa puber

Penjelasan persiapan masa puber sudah dimulai saat usia 10 tahun bagi anak laki-laki dan 8 tahun bagi anak perempuan. Tanda-tanda puber biasanya sudah tampak pada saat usia dini, terlebih pada anak perempuan. Oleh karena itu orang tua harus mampu membekali anak dengan pengetahuan seksualitas yang cukup, agar mereka beranggapan perubahan yang terjadi dalam dirinya merupakan gejala normal yang juga dialami oleh remaja lain.

Untuk perempuan, orang tua harus mampu menjelaskan masalah haid dari sisi yang positif dengan menjauhi ungkapan-ungkapan yang mengesankan bahwa haid adalah beban yang ditanggung oleh tiap wanita setiap bulan. Orang tua diharapkan tidak berbohong dalam memberikan penjelasan, karena seorang anak perempuan jika ia merasa bahwa orang tua tidak memberikan penjelasan secara menyeluruh, ia akan mencari penjelasan dari sumber-sumber lain yang salah dan menyesatkan.

Untuk anak laki-laki, ia harus diberitahu bahwa suatu saat ketika ia tidur akan mengeluarkan cairan, dan keluarnya cairan yang diiringi rasa nikmat itu adalah gejala yang normal. Dijelaskan juga bahwa memiliki kecenderungan dengan lawan jenis adalah hal yang wajar, namun diiringi dengan penjelasan batasan-batasan dalam berhubungan dengan lawan jenis.





Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search