Saturday, December 14, 2019

Waspada! Inilah Pengaruh Status Gizi Terhadap Kesuburan

Waspada! Inilah Pengaruh Status Gizi Terhadap Kesuburan



Berbicara tentang status gizi, tentunya tidak akan jauh-jauh dari gemuk, kurus, dan ideal (normal). Status gizi gemuk dan kurus cenderung menjadi sebab musabab munculnya berbagai penyakit degeneratif. Lalu, bagaimana bisa status gizi yang tidak ideal memengaruhi kesuburan seseorang? 

Status gizi merupakan suatu ukuran kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Untuk mengetahui status gizi Anda, bisa dihitung dengan rumus perbandingan berat badan dan tinggi badan (BB/TB kuadrat), kemudian diperoleh nilai IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Apabila nilai IMT ini menunjukkan <18,5 kg/m2, maka dapat dipastikan bahwa Anda mengalami berat badan kurang (kurus). Adapun nilai IMT >25 kg/m2 menunjukkan status gizi Anda adalah gemuk atau obesitas. Jadi, berapa sebaiknya nilai IMT jika ingin berat badan ideal? Pastikan nilai IMT Anda berada dalam rentang 18,5-25 kg/m2, ya! 

Seperti yang kita tahu, gemuk atau obesitas dapat menyebabkan peningkatan risiko terhadap penyakit lain, terutama penyakit degeneratif, seperti stroke, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), hipertensi, penyakit jantung, serta diabetes mellitus. Tidak hanya gemuk, status gizi kurus juga bisa berisiko terhadap penyakit lain, seperti hipertiroidisme yang bisa mengganggu metabolisme tubuh, gangguan pencernaan yang bisa menyebabkan diare sehingga berdampak pada malnutrisi, dan lebih mudah mengalami stres atau depresi. 

Status gizi lebih bisa memengaruhi kesuburan pria, loh! 

Bagaimana bisa? Pertanyaan ini kerap kali keluar dari pasangan suami istri yang sedang program kehamilan. Setelah dicek kesehatan ke dokter kandungan, tidak ada gangguan reproduksi yang dialami oleh pasangan. Lalu, apa yang menjadi penyebab pasangan sulit memperoleh momongan? Ternyata, setelah diperiksa lagi, status gizi pasangan berada dalam kondisi gemuk dan kurus. 

Menurut peneliti menyatakan bahwa kelebihan berat badan akan meningkatkan massa jaringan adiposa, yang bersama sel Leydig akan memproduksi enzim sitokrom P450 aromatase. Enzim inilah yang bertanggung jawab mengubah sebagian testosteron yang dikeluarkan oleh testis menjadi estrogen, sehingga menyebabkan terjadinya regulasi hormon yang abnormal dengan tingkat estrogen lebih tinggi dibandingkan testosteron. Peningkatan sirkulasi estrogen mengakibatkan penekanan fungsi hipotalamus-hipofisis pada mekanisme perifer, sehingga menyebabkan gangguan sekresi FSH yang akan berpengaruh pada spermatogenesis. 

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa terjadi peningkatan panas gonad akibat adipositas (lemak) skrotum yang meningkat. Efek buruk dari peningkatan panas tersebut sering dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma, seperti konsentrasi, motilitas, dan morfologi sperma. 


Lalu, apakah status gizi lebih pada wanita juga bisa memengaruhi kesuburan? 

Tidak hanya kelebihan gizi, status gizi kurang pada wanita pun bisa memengaruhi kesuburan. Dinyatakan bahwa wanita yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) tergolong sangat kurus (severely underweight) akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan janin saat hamil kelak dan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dua kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang memiliki IMT normal. 

Dijelaskan juga bahwa wanita dengan IMT tergolong gemuk atau obesitas, akan memiliki kadar leptin yang tinggi, sehingga merangsang hipotalamus untuk menyekresikan hormon GnRH (Gonadrotopin Releasing Hormone). Peningkatan sekresi GnRH merangsang kelenjar pituitari pada hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). FSH berperan untuk merangsang pematangan folikel dan menstimulasi produksi estrogen, sehingga merangsang pematangan folikel yang lebih cepat. Pematangan sel telur atau ovum yang cepat ini mengakibatkan proses ovulasi berlangsung lebih cepat, sehingga menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa selain faktor kesehatan organ reproduksi, memiliki berat badan yang ideal juga berperan penting jika ingin cepat memiliki momongan. Sebab, bobot tubuh yang ideal mengindikasikan kondisi tubuh yang sehat.



Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search