Cengkeh merupakan
tanaman asli Indonesia dan banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas
dinegara - Negara eropa dan sering juga
digunakan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Bagian dari tanaman
cengkeh yang sering dimanfaatkan adalah pada bagian tangkai bunganya. Sejak
zaman dahulu, cengkeh dijadikan sebagai bumbu rempah sekaligus obat herbal. Tanaman
ini sering digunakan untuk meredakan sakit perut dan meredakan batuk berdahak.
Selain itu, ekstrak cengkeh yang diolah dan dijadikan minyak juga dapat
digunakan untuk mengatasi diare, perut kembung, mual dan muntah, hernia, serta
bau mulut. Khasiat tersebut bisa diperoleh karena tanaman cengkeh mengandung
senyawa minyak atsiri seperti eugenol yang merupakan senyawa bioaktif utama
dari tanaman ini. Kandungan minyak esensial tersebut yang memiliki fungsi
anestetik dan anti mikroba sehingga dapat menghilangkan bau mulut dan juga
dapat mengobati sakit gigi.
Berdasarkan penelitian
yang dipublikasikan didalam journal of dentistry diketahui bahwa cengkeh dapat
menjadi pengganti obat penahan rasa sakit seperti benzocaine yang dapat
digunakan untuk mengatasi sakit gigi dan gusi serta luka yang terjadi pada
mulut. Selain itu, journal of medical microbiology juga menyatakan bahwa
tanaman cengkeh diketahui dapat menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan, beberapa
penelitian lain juga menyebutkan bahwa, tanaman ini juga dapat mencegah
terjadinya ejakulasi dini pada pria. Meskipun tidak ada penelitian yang cukup valid
mengenai cara kerja tanaman ini, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan
bahwa tanaman cengkeh dapat menghambat sintetis prostaglandin, cydooxygenase,
dan lipoxygenase. Tanaman ini juga mengandung senyawa eugenol yang merupakan
salah satu bahan kimia yang terkandung didalam cengkeh yang berfungsi sebagai
pereda nyeri dan anti mikroba.
Tanaman cengkeh juga
memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban manusia. Pada abad keempat,
pemimpin dinasti han dari tiongkok memerintahkan setiap orang yang akan
mendekatinya supaya mengunyah cengkeh terlebih dahulu supaya bau nafasnya
menjadi harum sehingga tidak mengganggu penciuman raja. Tanaman ini juga
menjadi dalah satu komoditi yang mahal pada zaman romawi bersama dengan tanaman
pala dan merica. Tanaman cengkeh juga menjadi bahan tukar menukar bangsa arab
zaman pertengahan. Bahkan, pada akhir abad ke 15, harga cengkeh sama dengan
harga emas, yaitu harga satu kilogram cengkeh seharga dengan harga 7 gram emas.
Pohon cengkeh tertua didunia saat ini ada di kelurahan tongole, kecamatan
ternate tengah. Tanaman ini awalnya hanya tumbuh di 5 pulau kecil yang ada di
kepulauan Maluku yaitu bacan, makian, moti, ternate dan tidore. Lalu, tanaman
ini menyebar ke seluruh Indonesia dan diperdagangkan ke seluruh dunia.
Saat ini, tanaman
cengkeh telah diolah menjadi beberapa bentuk obat - obatan herbal, seperti obat
kumur, minyak esensial, larutan, dan produk kosmetik. Meskipun memiliki
segudang manfaat, namun tanaman cengkeh juga memiliki efek samping.
Berikut ini
merupakan beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi
cengkeh secara berlebihan, yaitu :
- Reaksi
alergi
- Iritasi
kulit
- Gangguan
saluran pernapasan dan pencernaan
- Kejang- kejang
- Depresi
- Edema
paru
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: