Pernahkah anda
mendengar penyakit yang bernama dystonia. Mungkin, sebagian orang masih sangat
asing dengan nama dystonia. Dystonia merupakan Sebuah gangguan gerakan ketika
otot seseorang berkontraksi secara tidak terkendali. Kondisi ini menyebabkan
bagian tubuh yang terpengaruh kontraksi berputar tanpa disengaja dan
menyebabkan gerakan berulang dan dapat membuat postur tubuh menjadi tidak
normal. Kondisi ini dapat mempengaruhi salah satu otot, kelompok otot, maupun
seluruh otot tubuh secara keseluruhan. Penyakit dystonia mempengaruhi sekitar
1% dari populasi manusia didunia dan kondisi ini lebih sering menyerang wanita
dibandingkan pria.
Penyakit dystonia
tidak memiliki penyebab spesifik yang diketahui. Penyakit ini bisa terjadi
diduga karena adanya gangguan pada ganglia basalis. Ganglia basalin sendiri
merupakan area otak yang bertanggung jawab utuk memulai kontraksi otot.
Kondisi
ini dapat disebabkan oleh kerusakan pada area ganglia basal. Kerusakan pada
area ini bisa terjadi karena :
- Trauma
otak
- Stroke
- Tumor
- Kekurangan
oksigen
- Infeksi
- Reaksi
obat
- Keracunan
zat karbon monoksida
Selain itu, penyakit
dystonia juga bisa disebabkan karena faktor genetik atau diwariskan oleh orang
tua. Jenis penyakit dystonia yang disebabkan Karena faktor genetik adalah dystonia
primer. Gejala dystonia bisa berkisar dari ringan hingga parah. Penyakit ini
dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda dan seringkali perkembangannya
dikelompokkan menjadi beberapa stadium.
Gejala awal dari penyakit ini meliputi
:
- Tungkai
kaki tampak diseret
- Kram
kaki
- Leher
terasa seperti ditarik tanpa sengaja
- Berkedip
secara tidak terkendali
- Kesulitan bicara
Selain itu, penyakit
dystonia bisa semakin parah jika penderitanya juga mengalami stress. Orang yang
menderita kondisi ini sering mengeluhkan rasa sakit dan kelelahan karena
kontraksi otot yang terjadi secara terus menerus. Jika gejala penyakit dystonia
terjadi pada masa anak - anak, biasanya gejala dystonia muncul di bagian kaki
dan tangan. Kemudian, gejala tersebut menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penyakit dystonia diklasifikasikan berdasarkan bagian tubuh yang terpengaruh
yaitu :
- Dystonia umum : Kondisi dystonia yang mempengaruhi
sebagian besar atau seluruh tubuh.
- Dystonia fokal : Kondisi dystonia yang hanya
mempengaruhi bagian tubuh tertentu.
- Dystonia multi fokal : Kondisi dystonia yang mempengaruhi
lebih dari satu bagian tubuh yang tidak saling terkait.
- Dystonia segmential : Kondisi dystonia yang mempengaruhi
bagian tubuh yang berdekatan.
- Hemidystonia : Kondisi dystonia yang mempengaruhi
lengan dan kaki pada sisi tubuh yang sama.
Dystonia merupakan
kondisi terjadinya kontraksi otot yang tidak terkendali pada seseorang.
Penyakit ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa jenis pengobatan. Umumnya,
dokter akan menentukan pengobatan yang cocok berdasarkan jenis dystonia yang
dialami dan tingkat keparahannya. Pengobatan dystonia yang baru saja
diperkenalkan ke publik adalah toksin botulinum. Metode ini dilakukan dengan
cara menyuntikkan toksin kedalam otot yang terkena atau terpengaruh dystonia,
sehingga otot tersebut memblokir efek kimia asetilkolin yang menghasilkan
kontraksi otot sehingga kontraksi otot dapat diredakan dan otot mengalami relaksasi.
Alternatif lain untuk menangani kondisi dystonia adalah dengan metode trik
sensoris. Trik sensoris dilakukan dengan cara menyentuh bagian otot yang
berkontraksi, lalu orang tersebut bisa mengendalikan kontraksi yang dialami.