Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk membuahkan kehamilan
setelah 1 - 2 tahun menjalani hubungan intim secara teratur tanpa kontrasepsi
atau pelindung. Agar dapat terjadi pembuahan, Indung telur wanita harus dapat
melepaskan sel telur yang kemudian memasuki tuba fallopi, dan seorang pria
harus dapat berejakulasi dan sel spermanya dapat melintasi tuba fallopi untuk
bertemu dan membuahi sel telur.
Penyebab infertilitas
dapat terjadi baik pada wanita maupun pria atau dapat berasal dari faktor yang
tidak diketahui atau dari kombinasi beberapa faktor. Pada kasus tertentu,
faktor lingkungan dapat menyebabkan infertilitas. Pasangan yang menderita
infertilitas primer belum pernah menghasilkan pembuahan. Sedangkan pada
pasangan dengan infertilitas sekunder memiliki riwayat pernah menghasilkan
pembuahan/kehamilan, tetapi selanjutnya mereka sulit memiliki keturunan.
Infertilitas tidak
semata - mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan
bahwa suami menyumbang 25 - 40% dari angka kejadian infertil, istri 40 - 55 %,
keduanya 10% dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa
infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.
Identifikasi Infertilitas
Pasien datang dengan
keluhan setelah 6 - 12 bulan melakukan hubungan intim tanpa kontrasepsi, tetap
tidak dapat mengandung.
1. Apakah umur wanita
lebih dari 35 tahun atau sebelumnya penah mengalami keguguran ? dan apakah
pasangan wanita mengalami gejala berikut ini :
- Penyakit auto imun, seperti sindrom antifosfolipid (APS)
- Gangguan pembekuan darah
- Terdapat kelainan pada uterus dan serviks (minom atau fibrosa, polip, cacat bawaan)
- Olahraga berlebihan atau nutrisi yang buruk
- Terpapar obat - obat tertentu atau toksin
- Alkoholik berat
- Defisiensi atau ketidakseimbangan hormonal
- Menderita penyakit dalam jangka waktu lama (kronik), misalnya diabetes
- Obesitas
- Kista ovarium dan sindrom ovarium polikistik (SOP)
- Infeksi pelvis atau penyakit radang panggul
- Parut akibat penyakit seksual menular atau endometriosis
- Tumor
- Menstruasi tidak teratur
Pasien berisiko infertilitas. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berikan terapi yang tepat. Jika pasien tidak menjalani gejala - gejala diatas, harus diketahui bahwa infertilitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Anjurkan pasangan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
2. Apakah suami
mengalami hal - hal berikut ini ?
- Terpapar polusi lingkungan
- Terpapar suhu tinggi dalam periode waktu lama
- Memiliki kelainan genetic
- Riwayat menggunakan alkohol, mariyuana, atau kokain
- Terdapat riwayat defisiensi atau menggunakan hormone terlalu banyak
- Impotensi
- Riwayat infeksi testis atau epididimis
- Usia lanjut
- Pernah menjalani kemoterapi
- Memiliki riwayat parut karena infeksi (termasuk penyakit seksual menular), trauma, atau operasi.
- Terpapar radiasi
- Ejakulasi kearah kandung kemih atau anejakulasi (Tidak dapat ejakulasi karena faktor organic/psikologis)
- Riwayat merokok
- Riwayat operasi atau cedera
- Menggunakan obat - obatan yang diresepkan dokter, misalnya cimetidine, spironolactone, dan nitrofurantoin.
Hal ini juga merupakan risiko infertilitas. Jika pasien tidak mengalami gejala - gejala seperti diatas, Infertilitas
mungkin disebabkan oleh faktor lain. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan ikuti instruksi dokter yang bersangkutan.
Anjuran Untuk Pasien
- Beritahu pada pasangan bahwa berhubungan intim setiap 2 - 3 hari merupakan frekuensi optimal untuk dapat terjadi kehamilan.
- Menunda hubungan intim selama ovulasi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan stress.
- Jika pasangan sulit untuk berhubungan intim, perangkat ovulasi LH dan membantu menentukan perkiraan ovulasi.
- Jika pasangan masih muda dan sehat, dan telah mencoba untuk mempunyai bayi dalam 12 bulan - 2 tahun tetapi gagal, anjurkan pada pasangan untuk mengunjungi dokter spesialis kandungan dan kebidanan ataupun spesialis andrologi agar dapat dibantu menemukan potensi masalah medis lebih dini. Dokter dapat menganjurkan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kemungkinan mengandung/hamil.
- Berhentilah merokok karena dapat menurunkan fertilitas.
- Terapkanlah kehidupan seksual yang aman. Penyakit seksual dapat menyebabkan infertilitas. Perilaku seksual yang aman dapat meminimalisir risiko. Gonorrhea adalah contoh penyakit seksual menular yang paling sering menyebabkan infertilitas
- Beberapa jenis kontrasepsi, Misalnya spiral KB/IUD, menyebabkan risiko terjadinya penyakit radang panggul, trutama pada wanita yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual dan mengidap penyakit seksual menular.
- Jagalah untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat, brat badan, dan gaya hidup sehat.
- Jadikan olahraga bagian aktivitas normal. Namun berolahraga/aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat membahayakan, misalnya pada seorang pelari jarak jauh. Pada wanita, hal ini dapat penyebabkan terhentinya menstruasi atau juga keguguran. Sedangkan pada laki - laki, hal ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah sperma.
- Bagi wanita yang ingin hamil dianjurkan untuk minum multivitamin yang mengandung asam folat, untuk menurunkan risiko abortus, dan cacat bawaan pada janin.
Tips
- Anjurkan pasien untuk menggunakan hormone sesuai petunjuk dokter, karena penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium dan kista ovarium.
- Bila kasus infertilitas menetap, walau telah menjalani terapi atau intervensi lainnya, instruksikan pasien untuk kontrol kembali ke dokter.
- Diskusikan dengan pasien mengenai upaya pencegahan dan penanganan infertilitas.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com