Thursday, November 22, 2018

Kenali dan Waspadai Gejala Penyakit Pes

Kenali dan Waspadai Gejala Penyakit Pes



Pernahkah anda mendengar atau mengalami penyakit pes ? Penyakit pes merupakan penyakit yang hampir memusnahkan bangsa eropa. Penyakit ini menyebabkan penurunan hingga sepertiga masyarakat eropa pada abad ke 14. Penyakit pes, saat ini mungkin tidak termasuk penyakit berbahaya, karena canggihnya teknologi pengobatan saat ini. Namun, pada masa itu penyakit ini menjadi sangat mematikan karena obat penyakit pes hanya ada di daratan asia dan daratan afrika.

Penyakit pes adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri yersenia pestis. Penyakit pes disebut juga sebagai penyakit sampar, plag, dan black death. Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat (tikus) melalui perantara kutu (flea). Kutu perantara yang sering menyebarkan penyakit pes adalah xenopsylla cheopsis. Penyakit ini termasuk penyakit menular di Indonesia, bahkan pernah terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di Indonesia pada tahun 2007 dengan jumlah kejadian 82 kasus dengan tingkat kematian 80 persen.

Penyakit pes memiliki gejala yang mirip dengan flu, yaitu demam yang biasanya terjadi selama 2 hingga 6 hari setelah infeksi terjadi. Sebagian besar penderita mengalami gejala awal yaitu tidak nafsu makan, rasa dingin, berdebar-debar, dan nyeri didaerah selangkangan.  Namun, gejala pes juga dapat bervariasi tergantung organ tubuh yang terinfeksi oleh penyakit tersebut.

Berdasarkan gejala dan organ yang terserang, penyakit pes dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu pes tipe kelenjar getah bening, pes tipe infeksi luas, dan pes tipe paru.

Pes tipe kelenjar getah bening (bubonic).

Pes tipe ini merupakan yang paling sering terjadi (75% dari semua kasus pes). Gejala awal pes tipe ini adalah demam dengan suhu tubuh mencapai 41 derajat celcius, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri kepala, dan lemas. Dalam kurun waktu 24 Jam setelah gejala awal, pasien akan mengalami nyeri dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala khas pada tipe ini adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening dengan diameter 2-10 cm yang bengkak dan merah. Kelenjar getah bening yang sering diserang adalah pada bagian selangkangan, karena kutu lebih sering menyerang pada bagian kaki. Pada anak, pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi pada ketiak atau leher.

Daerah pembengkakan berwarna merah, tegang, dan teraba hangat. Seiring waktu, pembengkakan kelenjar getah bening ini bisa berisi nanah yang mengandung bakteri yersenia pestis. Nanah ini dapat mengalir keluar secara spontan. Di sekitar pembengkakan juga sering ditemui bekas gigitan kutu berupa tonjolan merah, luka dalam, atau seperti bisul yang disertai jaringan mati berwarna hitam.

Pes tipe infeksi luas (septikemia)

Bakteri pada kelenjar getah bening dapat keluar dan masuk kedalam aliran darah dan menyebar keseluruh tubuh. Pada tipe septikemia tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala timbul dalam waktu yang sangat singkat yaitu demam, pucat, lemah, bingung, penurunan kesadaran, hinga koma. Racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat menyebabkan gumpalan darah kecil-kecil di seluruh tubuh sehingga menyebabkan hambatan aliran darah.

Pes tipe paru-paru (pneumonik)

Pada pes tipe ini, bakteri Y.Pestis menginfeksi organ paru-paru. Infeksi pada paru dapat terjadi secara primer akibat penularan dari udara, atau terkena air liur penderita lain. Gejala pes tipe paru- paru adalah lemah fisik, nyeri kepala, demam, batuk, dan sesak napas. Batuk umumnya berdahak cair dan disertai darah. Penderita dapat mengalami penurunan kesadaran dan dapat dapat meninggal pada hari keempat atau hari kelima jika tidak segera diobati.

Pengobatan penyakit pes  

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara terapi menggunakan antibiotic. Pemilihan jenis antibiotic bergantung pada gejala klinis penderita. Total lama pengobatan pes adalah 7-10 hari. Jika tidak diobati, pes dapat menyebabkan kematian dengan angka diatas 50 persen. Tingginya angka kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya keterlambatan diagnosis, kesalahan diagnosis, keterlambatan pengobatan, atau ketidak tepatan pengobatan.

Pencegahan pes

Pes merupakan penyakit yang dapat menular dengan cepat. Jika tidak segera ditangani, orang yang terkena penyakit pes dapat meninggal dalam beberapa hari setelah terinfeksi pes. Tindakan pencegahan pes dapat berupa menghindari daerah yang rawan pes, menghindari hewan yang sakit atau mati, menggunakan obat pengusir serangga, serta menggunakan sarung tangan jika sedang menangani hewan mati.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search