Thursday, November 22, 2018

Kenali Gejala Difteri

Kenali Gejala Difteri



Penyakit difteri adalah penyakit dari masa lalu yang kembali mewabah di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah berhasil mengeliminasi penyakit difteri pada tahun 1990, Namun penyakit ini kembali muncul pada tahun 2009 dan secara bertahap jumlahnya meningkat setiap tahun. Salah satu faktor utama penyakit difteri bangkit lagi di Indonesia adalah kekebalan tubuh penduduk yang menurun.

Difteri merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentukny lapisan amandel di tenggorokan. Dalam kasus parah, infeksi difteri dapat menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung, dan system syaraf. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya jika menyebar ke organ tubuh lain.

Walaupun penyakit difteri dapat menyerang jaringan manapun, tetapi penyakit difteri paling sering menyerang organ mulut dan tenggorokan. Berikut ini merupakan gejala-gejala umum difteri, yaitu :
  • Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna putih keabuan.
  • Radang tenggorokan dan serak.
  • Pembengkakan kelenjar dan leher.
  • Masalah pernapasan pada saat menelan.
  • Cairan pada hidung.
  • Demam dan menggigil.
  • Batuk yang keras.
  • Perasaan tidak nyaman.
  • Perubahan pada penglihatan.
  • Bicara yang melantur.
  • Tanda-tanda shock seperti kulit pucat, berkeringat, dan jantung berdebar cepat.

Difteri dapat menular melalui partikel udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Jika anda menghirup partikel udara dari batuk atau bersin penderita difteri, maka anda dapat tertular difteri. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Misalnya, dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak lainnya dengan benda-benda yang membawa bakteri.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan seseorang terkena difteri, yaitu :
  • Lokasi yang anda tinggali.
  • Tidak mendapat vaksinasi difteri terbaru.
  • Memiliki gangguan system imun.
  • Memiliki system imun lemah.
  • Tinggal di lokasi yang padat penduduk dan tidak higienis.

Jika tidak diobati dengan tepat, difteri dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, dan dapat berujung pada kematian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi difteri adalah :
  • Saluran napas yang tertutup
  • Kerusakan otot jantung
  • Kerusakan saraf
  • Kehilangan kemampuan bergerak
  • Infeksi paru-paru


Pada sebagian besar kasus, difteri banyak merenggut nyawa. Walaupun telah diobati, 1 dari 10 penderita difteri biasanya meninggal dunia.  Cara terbaik untuk mencegah difteri adalah dengan vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan melalui imunisasi  sebanyak 5 kali, sejak bayi berusia 2 bulan.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search