Kebotakan dapat menjatuhkan kepercayaan diri seseorang. Biasanya kebotakan terjadi
pada usia senja. Kebotakan merupakan kejadian menipisnya rambut yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor keturunan, konsumsi
obat-obatan, zat kimia, nutrisi yang buruk, dan stress.
Kebotakan juga dapat
disebabkan oleh kondisi medis, yaitu sirkulasi darah yang buruk, infeksi,
penyakit kulit, kanker, masalah hormonal dan kegagalan fungsi ginjal serta hati.
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai kebotakan. Berikut ini
akan dibahas mengenai mitos dan fakta medis tentang kebotakan.
- Faktor kebotakan diturunkan dari pihak ibu/ayah. Kebanyakan pandangan keliru mengenai kebotakan yaitu bahwa kondisi ini diturunkan dari ayah atau ibu. Walaupun pandangan ini tidak sepenuhnya keliru, tetapi kebotakan rambut adalah kondisi yang bersifat genetic yang diturunkan dari kedua pihak ayah atau ibu, termasuk saudara-saudara kandung ayah ataupun ibu.
- Menyikat rambut dapat membuat kondisi kebotakan menjadi lebih baik. Ada 2 mitos berbeda/berlawanan mengenai tindakan menyikat rambut, yaitu menyikat rambut dapat menyebabkan kebotakan pada pria, dan menyikat rambut 100 kali sehari dapat menstimulasi sirkulasi pada kulit kepala dan memicu pertumbuhan rambut. Kedua anggapan ini tidak benar. Sirkulasi kulit kepala tidak berbeda, Baik pada individu yang kepalanya penuh rambut ataupun mereka yang mengalami kebotakan. Tindakan menyikat rambut hanya akan membuat rambut patah. Jadi, lebih disarankan untuk menyisir, bukan menyikat rambut.
- Mengeblow rambut hingga kering sama efeknya dengan mengeringkan rambut. Suhu yang sangat tinggi dapat menyebabkan rambut rusak, terbakar, dan kering. Tetapi tindakan ini tidak menyebabkan kebotakan permanen.
- Memberdirikan rambut (Posisi kepala dibawah, kaki diatas) untuk memperoleh rambut yang lebih lebat. Mitos ini berawal dari anggapan yang keliru bahwa dengan meningkatkan aliran darah ke kepala dapat menstimulasi regenerasi dan peremajaan folikel-folikel rambut. Para pakar mengatakan bahwa folikel rambut membutuhkan lebih dari sekedar aliran darah untuk membuat rambut tumbuh.
- Penataan dan pencucian rambut secara berlebihan dapat menyebabkan kebotakan. Penggunaan zat pewarna rambut, mousse, gel, spray rambut, dan shampoo tidak selalu menyebabkan kerontokan rambut. Zat-zat kimia yang terkandung didalam produk tersebut berpotensi menyebabkan kerusakan rambut jika digunakan secara tidak tepat. Demikian juga dengan tindakan penataan rambut seperti dikepang ketat, disanggul, dll dapat menyebabkan ketegangan pada rambut.
- Kebiasaan mengenakan topi akan menyebabkan kebotakan. Anggapan ini menjadi benar bila topi tersebut sangat ketat sehingga apabila dipakai dapat menghentikan sirkulasi darah pada kulit kepala sehingga menyebabkan kematian folikel-folikel rambut. Pada kenyataannya, topi yang biasa bahkan topi ketat yang digunakan oleh atlet sebenarnya tidak cukup ketat untuk membuat sirkulasi darah di kulit kepala mengalami gangguan.
- Pemotongan rambut dapat membuat rambut tumbuh lebih lebat. Mitos ini muncul karena ilusi. Rambut memang lebih tebal pada bagian yang dekat dengan kulit kepala, Jadi bila rambut di potong, maka rambut tampak kelihatan lebih banyak/tebal.
- Diet, vitamin, dan steroid. Memang benar bahwa untuk menjadi sehat secara keseluruhan, seseorang harus mengkonsumsi makanan yang benar dan teratur. Namun demikian, tidak ada jenis makanan tertentu yang di klaim bermanfaat ataupun merugikan rambut.
- Kebotakan disebabkan oleh stress. Seseorang yang mengalami stress setiap hari dan berlangsung dalam waktu lama tidak akan mengalami kebotakan. Namun demikian, kebotakan dapat terjadi pada kasus yang ekstrim, seperti pembedahan, atau kasus lainnya yang menyebabkan stress hebat. Hal ini disebabkan karena terhentinya produksi rambut untuk sementara waktu, tetapi pertumbuhan rambut akan normal kembali seiring berjalannya waktu.
- Aktivitas seksual dapat menumbuhkan rambut. Walaupun hormon dapat berdampak terhadap pertumbuhan rambut, namun aktivitas seksual yang dilakukan secara sering tidak mencegah terjadinya kebotakan. Gangguan keseimbangan hormonal dapat menyebabkan kebotakan sementara, misalnya pada wanita sesudah melahirkan. Tetapi setelah beberapa waktu kemudian, pertumbuhan rambut akan normal kembali.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di :