Thursday, November 29, 2018

Tips Mencegah Penyakit Yang Sering Menyerang Bayi

Tips Mencegah Penyakit Yang Sering Menyerang Bayi



Bayi merupakan individu yang sangat rentan terserang berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan system pertahanan tubuh atau yang lebih dikenal dengan system immun bayi belum berkembang secara sempurna. Sebagai orang tua, kita tentunya harus mengenali berbagai ciri-ciri penyakit yang sering menyerang bayi berikut cara antisipasinya. 

Banyak hal yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Selain mengkonsumsi makanan dan minuman yang penuh nutrisi, istirahat, dan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi juga membutuhkan imunisasi yang dapat melindungi bayi dari penyakit - penyakit berbahaya. Imunisasi dapat membentuk system kekebalan tubuh bayi dan dapat melindungi bayi hingga bayi tumbuh menjadi individu dewasa.

Bagaimana Imunisasi Melindungi Bayi?


Dengan melakukan imunisasi, berarti anda telah melindungi bayi anda dari kemungkinan terserang berbagai penyakit di masa yang akan datang. Vaksin imunisasi yang disuntikkan kedalam tubuh bayi anda, akan membantu meningkatkan system kekebalan tubuh bayi dengan membentuk antibody, yang berguna untuk melindungi bayi dari serangan berbagai virus dan bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Seorang ibu harus memperhatikan jadwal-jadwal pemberian imunisasi dan pada umur berapa imunisasi tersebut diberikan pada bayi. Informasi mengenai imunisasi dapat di peroleh di puskesmas maupun rumah sakit

Secara umum, jika imunisasi pada bayi telat diberikan, Sebaiknya segera bawa bayi anda ke puskesmas atau posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Pemberian vaksin yang tidak sesuai jadwal tidak masalah, asalkan vaksin tersebut diberikan sebelum anak berusia 1 tahun.

Cara Mengatasi Beberapa Penyakit Yang Sering Menyerang Bayi

  • Sesak Nafas. Sesak nafas terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran nafas akibat produksi lendir berlebihan atau pembengkakan kelenjar dibelakang hidung. Bila sesak nafas akibat sumbatan lendir, keluarkan dengan metode penguapan, menepuk-nepuk punggung bayi yang ditelungkupkan dipaha anda, atau disedot dengan alat khusus. Bila tidak bisa, bawa bayi anda ke dokter, untuk mengetahui penyebab sesak nafas bayi anda akibat sumbatan lendir atau infeksi virus dan bakteri.
  • Ruam popok. Ruam popok merupakan penyakit yang membuat kulit bayi iritasi. Iritasi ini biasanya disebabkan karena pemakaian popok yang tidak benar. Daerah bokong bayi yang terus-menerus tertutup popok sehingga lembab, dapat menimbulkan masalah. Jika terjadi gesekan antara kulit dengan popok, dapat menimbulkan ruam pada kulit. Hal ini akan menyebabkan bayi rewel berkepanjangan. Jika tidak ditangani, ruam bisa melebar hingga lipatan paha, perut, dan kemaluan bayi.
  • Penyakit kuning (Jaudince). Penyakit kuning ini biasanya membuat kulit dan mata bayi berwarna kuning. Sampai batas-batas tertentu, penyakit ini tidak berbahaya. Tetapi ibu perlu waspada jika penyakit kuning pada bayi tidak kunjung hilang. Sakit kuning pada bayi disebabkan karena meningkatnya zat bilirubin, yaitu pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin di hati. Kondisi tersebut dapat disebabkan karena kurangnya asupan ASI.
  • Batuk dan pilek. Virus dapat menyerang bayi dan menyebabkan bayi terkena dua penyakit ini. Batuk dan pilek bisa saja terjadi pada bayi yang baru lahir. Penyebabnya adalah virus dari kelompok RNA. Cara mencegahnya adalah dengan tetap memberikan ASI secara rutin pada bayi. Beri obat penurun panas jika suhu tubuh bayi mencapai 39,5 derajat celcius, untuk mencegah kejang.
  • Infeksi saluran nafas. Infeksi saluran napas merupakan segala bentuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas, dan tidak jarang juga menyerang saluran pernapasan bawah. Sebaiknya anda mendatangi dokter spesialis anak, jika anak anda mengalami infeksi saluran pernafasan, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
  • Diare. Virus yang biasa menyebabkan diare adalah rotavirus. Ibu harus waspada jika bayi mengalami diare disertai darah. Beberapa gejala diare pada bayi diantaranya adalah Fesesnya cair, frekuensi BAB meningkat, kadang disertai muntah dan demam. Tetap berikan ASI pada bayi secara teratur. Pastikan cairan yang masuk kedalam tubuh bayi dapat diserap menyeluruh oleh tubuh. ASI diberikan perlahan tetapi terus menerus dan tanpa henti selama 10-30 menit.


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search