Kecelakaan dapat
terjadi kapanpun dan dimanapun. Salah satu lokasi yang paling sering terjadi
kecelakaan adalah di jalan raya. Saat terjadi kecelakaan
lalu lintas, umumnya kita tidak mengerti bagaimana cara menolong korban.
Sehingga kita hanya bisa menyaksikan korban sekarat dan meregang nyawa, bahkan
ada sebagian orang yang malah memfotonya lalu di upload ke media social.
Sungguh miris memang, tetapi hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai cara menangani korban kecelakaan dengan baik dan benar.
Berbagai pelatihan
penanganan kecelakaan saat ini hanya diberikan kepada orang - orang yang aktif berorganisasi seperti
pramuka, kelompok pemuda, PMR, dan sebagainya. Pada kesempatan kali ini, kami
akan memberikan edukasi mengenai bagaimana cara menangani dan menolong korban
kecelakaan lalu lintas yang baik dan benar. Perlu anda ketahui, pertolongan
yang diberikan hanya sebatas pertolongan pertama agar korban dapat bertahan
hidup sampai bantuan medis datang.
Salah satu penyebab
utama kematian pada saat terjadinya kecelakaan adalah korban kehilangan banyak
oksigen. Segera lakukan metode CPR untuk menolong korban supaya tidak kehilangan
banyak oksigen. CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) merupakan langkah darurat
untuk menjaga denyut jantung dan pernafasan seseorang. Metode CPR dapat
membantu system peredaran darah korban dengan memberikan atau memasok oksigen
melalui mulut korban dan memberikan tekanan atau kompresi pada dada untuk
membantu memompa darah. Satu jam pertama setelah terjadinya kecelakaan
merupakan waktu yang tepat untuk memberikan pertolongan pertama. Tetapi hal ini tentunya tergatung pada jenis kecelakaan dan keparahan korban.
Hal - Hal yang harus diperhatikan ketika terjadi kecelakaan
- Keamanan diri sendiri harus selalu menjadi prioritas ketika berada di lokasi kecelakaan.
- Memastikan bahwa lokasi kecelakaaan telah aman dari lalu lintas kendaraan.
- Panggil ambulans jika korban mengalami luka atau membutuhkan pertolongan medis.
- Berfokuslah pada korban yang tidak bergerak atau diam. Pastikan korban tetap tenang, responsive, dan tetap bernafas. Posisikan mereka dalam kondisi miring ke satu sisi dan usahakan jalan nafas tetap terbuka. Tetap berbicara pada korban dengan tenang karena mereka masih dapat mendengar bahkan ketika dalam keadaan kehilangan kesadaran.
- Berikan posisi yang aman dan nyaman pada kepala korban. Hindari memutar kepala korban jika diketahui terjadi benturan pada kepala korban. Jika korban berada didalam mobil, maka topang leher dan kepala mereka dengan dua tangan agar tetap tegak.
Menangani korban yang pingsan atau kehilangan kesadaran
- Periksa respon korban dan pastikan korban masih bernapas atau tidak.
- Jika korban dalam keadaan pingsan tetapi masih dapat bernapas, pastikan mereka berada dalam posisi condong ke depan atau miring ke satu sisi untuk memastikan jalan napas tetap terbuka. Pindahkan mereka dengan perlahan dan hindari memutar badannya. Teruslah berbicara dengan korban karena mereka tetap dapat mendengar walaupun kehilangan kesadaran.
- Jika korban dalam keadaan pingsan dan tidak bernafas, maka perlu dilakukan tindakan resusitasi agar mereka dapat kembali bernafas. Hubungi UGD Rumah Sakit untuk memanggil ambulance dan bertanyalah cara melakukan resusitasi melalui telepon agar dapat menyelamatkan korban.
Cara menangani korban yang mengalami luka
- Upaya pertolongan pertama ketika terjadi luka adalah untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka tersebut. Bersihkan luka dengan air mengalir atau air mineral kemasan. Jika ada serpihan kaca atau duri di dalam luka korban, segera keluarkan serpihan atau duri tersebut menggunakan pinset untuk mencegah terjadinya infeksi.
- Jika pada luka terjadi pendarahan, maka perlu memberikan tekanan pada luka dengan menggunakan kain bersih yang dilipat.
Cara menangani korban yang mengalami patah tulang
- Pada kasus patah tulang, hindari menekan atau memberi tekanan secara langsung.
- Hindari juga pemberian makanan atau minuman untuk mencegah terjadinya muntah jika korban membutuhkan operasi atau mengalami cedera kepala.
Cara menangani korban yang mengalami luka pada mata
· Jangan
membersihkan atau mencuci mata yang mengalami luka terbuka. Tutupi mata dengan
kain yang bersih dan lembut. Hindari tekanan pada mata.
Cara menangani korban yang mengalami mimisan atau pendarahan
pada hidung
· Pendarahan
di hidung bisa disebabkan karena terjadi cedera pada kepala. Jika korban dalam
kondisi sadar dan masih bisa untuk duduk, maka minta korban untuk mencubit
hidung dan bernafas melalui mulut. Jika korban tidak sadarkan diri, maka
posisikan korban berbaring miring ke satu sisi. Hal ini bertujuan agar darah
dapat keluar dengan mudah dan mencegah korban tersedak.
Cara menangani korban yang terperangkap di dalam mobil
· Pantau
secara terus menerus korban yang terjebak didalam mobil. Catat waktu yang tepat
ketika kecelakaan terjadi karena penting untuk memutuskan cara dan waktu untuk
mengeluarkan korban dari mobil. Topang leher dan kepala korban dengan kedua
tangan agar terhindar dari cedera. Jika terdapat pendarahan maka perlu
dilakukan kontrol dengan menggunakan sarung tangan atau pembalut luka agar
pendarahan dapat dihambat.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di: