Akhir-akhir
ini ramai sekali perbincangan soal HIV. Di tempat tinggal saya ada salah satu yang
meninggal akibat HIV. Lalu, apa, sih, HIV itu? Bagaimana penyebaran virusnya
dan cara menghindarinya? Karena penyakit ini sangat berbahaya dan belum ada
obat yang bisa menyembuhkannya. Merupakan salah satu penyakit yang mematikan.
Sebelum
membahas lebih detail, sebaiknya kita perlu tahu apa itu HIV. HIV merupakan
virus imunodifisiensi manusia yang dapat menimbulkan penyakit AIDS. Virus
tersebut menyerang manusia terutama sistem kekebalan tubuhnya, sehingga menjadi
lemah untuk melawan infeksi. Karena itu penderita HIV lebih mudah terserang
penyakit. Biasanya pengidap HIV mampu bertahan hidup selama 11 tahun tanpa
pengobatan. Namun, semua itu tergantung tipenya.
Lalu,
apa bedanya antara HIV dan AIDS?
HIV
adalah virus. AIDS ini penyakit yang disebabkan virus HIV.
AIDS
ini merupakan singkatan dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome. Merupakan tahap akhir dari infeksi HIV jangka
panjang, atau bisa disebut sebagai penyakit kronis yang disebabkan oleh virus
HIV.
Tidak
semua yang terjangkit virus HIV bisa terkena AIDS, tapi yang terdiagnosa AIDS
pasti memiliki virus HIV. Karena itu jika terinfeksi virus HIV tidak akan
pernah bisa hilang sampai kapan pun. HIV ini adalah virus, karena itulah bisa
menular pada orang lain seperti virus penyakit lainnya. HIV pun tidak selalu
menimbulkan gejala, jadi akan sulit diketahui apakah seseorang itu menderita HIV.
Jika ingin mengetahui, maka harus melakukan tes laboratorium.
Apa sebenarnya penyebab seseorang bisa terjangkit virus HIV?
· Virus ini ditularkan
melalui pertukaran cairan tubuh melalui air mani atau cairan vagina dari seks
tanpa kondom.
- Memakai jarum tindik dan peralatan lain untuk menyuntik obat secara bersama
- Tindik atau tattoo yang tidak steril
- Ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.
- Transfusi darah di beberapa negara lain yang berbahaya.
Ada
beberapa hal yang menyebabkan HIV tidak menular, antara lain batuk, bersin,
meludah, berciuman, menangis, alat-alat makan, seprei, bantal, toilet, melalui
kontak sosial biasa, dan serangga.
Kemudian, bagaimana caranya agar terhindar dari virus HIV?
1. Pelajari
bagaimana virus HIV itu menyebar
Yang perlu diketahui
pertama kali adalah mengerti cara penularan virus HIV, sehingga kita bisa tahu
cara menjaga diri agar terhindar dari infeksi HIV tersebut. Jangan salah
berpendapat jika orang yang tidak mengalami gejala HIV ini aman dari virus.
Sebab, HIV terkadang tidak menimbulkan gejala.
2. Hindarilah
alkohol dan obat-obatan terlarang lainnya
Obat-obatan terlarang
ini memicu terkena infeksi HIV lebih tinggi. Karena itu sebaiknya hindari. Pun
bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
3. Lakukan
hubungan seks yang aman
Gunakanlah kondom, jika
ingin melakukan hubungan seks dengan seseorang yang mengidap HIV. Juga harus
melakukan pemeriksaan secara rutin. Yang paling penting adalah jangan gonta
ganti pasangan dengan yang tidak halal.
4. Jangan
pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain. Gunakan juga jarum yang baru dan
steril.
5. Jangan
menyentuh cairan atau darah orang lain.
Karena cairan tersebut
bisa jadi menyebarkan virus, seperti Air mani dan cairan praejakulasi, cairan
vagina, mukus rektum (pelumas alami anus), ASI, cairan ketuban, cairan
cerebrospindal, dan cairan synovial (khusus untuk yang bekerja di bidang
medis).
6. Jangan
lupa melakukan pemeriksaan medis ketika hamil.
Ketika sedang hamil
seluruh wanita diharuskan melakukan tes darah untuk mengecek apakah terkena HIV
atau tidak. Karena jika tidak diatasi maka bayi akan terkena virus HIV juga.
Terapi HIV selama hamil bisa mengurangi tertularnya HIV pada bayi.
Virus
HIV ini sangat berbahaya dan mematikan, belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkannya. Oleh sebab itu kita benar-benar harus berhati-hati, karena
terkadang orang yang mengidap HIV dengan sengaja menularkannya pada kita secara
diam-diam.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: