Beberapa mitos beredar
di masyarakat berkaitan dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi. Salah
satu mitos yang popular adalah mengenai hubungan orang yang sering marah -
marah dengan penyakit hipertensi. Dalam masyarakat awam, beredar mitos bahwa
orang yang sering marah - marah sudah pasti mengidap penyakit hipertensi.
Benarkah itu ? Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai mitos
tentang hubungan penyakit hipertensi dengan cepat marahnya seseorang, serta
penjelasan dari sudut pandang medis.
Tekanan darah tinggi
atau hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan namun
dapat dikendalikan. Mungkin, ketika anda sedang marah atau kesal, Orang - orang
disekitar anda bertanya kepada anda, apakah tekanan darah tinggi anda sedang
kambuh saat itu. Sebenarnya, anggapan banyak orang tentang hal ini tidak
sepenuhnya kalah. Ternyata memang, tekanan darah tinggi atau hipertensi
berhubungan dengan perubahan suasana hati anda, membuat anda lebih mudah marah
daripada sebelumnya.
Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab dibalik suasana hati yang mudah berubah pada orang yang mengidap hipertensi. Namun, ada beberapa teori yang disebutkan, yaitu :
1. Tidak bisa mengendalikan stress dengan baik
Meskipun hal ini belum
dipastikan mengenai mengapa orang dengan tekanan darah tinggi mudah marah,
tetapi para ahli menyatakan bahwa orang dengan tekanan darah yang tinggi
cenderung tidak dapat mengendalikan rangsangan stress dengan baik. Hal ini
membuat otak mengeluarkan amarah sebagai responnya.
2. Pengaruh obat hipertensi
Penderita hipertensi
biasanya akan mendapatkan obat yang ditujukan untuk membantu agar tekanan darah
tetap normal. Dalam beberapa riset memang disebutkan bahwa obat yang dikonsumsi
oleh penderita hipertensi akan menimbulkan efek samping pada mood. Hal ini
dibenarka oleh penelitian yang diterbitkan dalam hypertension journal report.
Penelitian ini
menyebutkan bahwa obat - obat tersebut dapat mengganggu kerja otak dalam mengelola
stress dan emosi. Dalam riset ini diketahui bahwa obat - obatan yang dapat
menimbulkan perubahan mood pada penderita hipertensi adalah :
· Obat
beta blocker dan calcium antagonist, obat ini digunakan untuk menghindari
kerusakan fungsi jantung yang biasanya terjadi pada penderita hipertensi.
· Obat
diuretic khususnya thiazide yang digunakan untuk mencegah penumpukan cairan
pada orang dengan hipertensi.
Tidak semua orang yang tekanan darahnya naik menjadi mudah marah dan memiliki emosi yang tidak stabil. Hal ini sebenarnya tergantung dengan bagaimana anda mengelola emosi dan stress. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk mengendalikan amarah, yaitu :
1. Lupakan kemarahan setelah menenangkan diri
Ketika anda ingin
marah, cobalah untuk meredamnya. Anda dapat melakukan penenangan diri dengan
pergi ketempat sepi, sunyi, dan banyak pepohonan karena pepohonan di ketahui
dapat meredam stress.
2. Berfikir dahulu sebelum berbicara
Ketika dalam keadaan
marah, sering kali kita mengatakan semua hal yang ada di otak kita. Tetapi, hal
yang terucap justru hal - hal yang membuat orang yang kita marahi menjadi sakit
hati bahkan menyimpan dendam sehingga dapat mengancam jiwa anda juga, jika yang
anda marahi adalah seorang psikopat. Cara terbaik untuk meredamnya adalah
dengan cara berfikir dahulu sebelum berbicara, dan jika tidak dapat berbicara
dengan baik, lebih baik diam.
3. Latih diri anda untuk relaksasi
Relaksasi dapat
membantu anda mengendalikan diri dari amarah. Mulai sekarang, cobalah mulai
berlatih relaksasi dan menenangkan diri.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: