Henti jantung
merupakan suatu kondisi dimana detak jantung berhenti secara tiba - tiba. Henti
jantung merupakan masalah kesehatan yang sangat serius, dan dikenal juga dengan
sudden cardiac. Salah satu penyebab henti jantung yang cukup umum terjadi
adalah brugada syndrome. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih lengkap
mengenai brugada syndrome.
Brugada syndrome
adalah salah satu penyebab henti jantung akibat fibrilasi ventrikel pada pasien
yang tidak memiliki penyakit jantung structural dan tidak memiliki faktor
risiko dari penyakit jantung, seperti merokok, diabetes, dan obesitas. Kondisi
ini merupakan penyakit genetic yang tidak diturunkan, yang muncul sebagai
syndrome aritmia.
Brugada syndrome
sangat umum ditemui pada pria dibandingkan wanita. Pria memiliki angka syncope
dan kematian mendadak yang lebih tinggi pada suatu penelitian prospektif, 3
gejala muncul pertama kali sekitar usia 22 - 65 tahun. Penyebabnya masih tidak
diketahui secara jelas, namun kondisi ini dapat disebabkan oleh predominansi
pria pada gangguan autosom dominan.
Gejala dari brugada
syndrome seringkali dianggap menyerupai episode polymorphic ventricular
tachyarrhythmias tanpa prognosis, yaitu :
- Kelelahan
- Dispnea
- Gelisah
- Detak Jantung ireguler
- Nyeri dada, dada berat, napas tersengal
- Pingsan
- Stroke
Pasien pria dengan
sejarah keluarga terhadap SCD teridentifikasi sebagai faktor risiko untuk SCD
berikut yang terkait dengan brugada syndrome.
Stratifikasi risiko biasanya
dimulai dengan menentukan ada/tidaknya gejala yang terkait :
- Sudden Cardiact Arrest (SCA) tiba - tiba atau syncope tanpa penyebab.
- Demam yang memicu atau berperan dalam meningkatkan episode ventricular tachycardia atau aritmia berlanjut pada pasien burgada syndrome.
- Sejarah disfungsi asimptomatik.
- Penyalah gunaan kokain.
Brugada syndrome adalah penyakit turunan, Sehingga tidak ada yang dapat anda lakukan untuk mencegahnya. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda mengatasi brugada syndrome adalah :
- Pasien dengan struktur dan fungsi jantung yang abnormal harus didiagnosis dengan fitur klinis, terutama ECG untuk meminimalisir risiko tinggi terhadap gejala brugada dan komplikasi lanjutan.
- Pasien dengan brugada syndrome harus diawasi dan diberikan perawatan dengan ICD.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
