Disentri adalah radang
usus yang menyebabkan diare disertai darah atau lendir. Diare sendiri sering
ditandai dengan sering buang air besar
yang lembek atau cair. Berdasarkan penyebabnya, disentri terbagi menjadi dua jenis,
yaitu :
- Disentri
bassiler atau shigellosis : Terjadi ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri
shigella.
- Disentri amoeba atau amoebiasis : Terjadi ketika tubuh terinfeksi entamoeba histolytica yaitu amoeba yang banyak ditemui di daerah tropis.
Amoeba adalah bakteri
penyebab disentri yang dapat berpindah melalui kontak langsung dengan bakteri
pada feses, serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, atau
berenang di air yang terkontaminasi. Penyakit ini sangat menular. Jika tidak
segera ditangani, disentri dapat menyebabkan dehidrasi berat yang dapat
mengancam jiwa.
Disentri merupakan
penyakit yang umum. Penyakit ini dapat terjadi pada semua kalangan dengan usia
berapapun. Namun anak - anak yang berusia 2 hingga 4 tahun lebih mudah terkena
kondisi ini. Hal ini disebabkan karena system kekebalan tubuh mereka masih
lemah. Penyakit ini juga seringkali menyerang orang yang sering jajan
sembarangan, serta tinggal di pemukiman kumuh dengan sanitasi yang buruk dan
air bersih yang terbatas.
Gejala disentri bisa
muncul dalam skala ringan hingga berat. Sebagian gejala disentri tergantung
pada kualitas sanitasi dimana infeksi telah menyebar. Di Negara maju, tanda dan
gejala disentri cenderung lebih ringan daripada di Negara berkembang atau
daerah tropis.
Secara umum, gejala disentri adalah :
- Diare
yang seringkali disertai darah atau lendir.
- Demam
- Mual
- Muntah
- Kram
perut
Gejala disentri
biasanya mulai muncul dari 1 atau 2 hari setelah anda terinfeksi bakteri.
Sementara penyakit ini biasanya berlangsung selama 5 hingga 7 hari. Pada
beberapa orang, terutama anak kecil dan lansia, diare yang terjadi sebagai
gejala disentri dapat menjadi sangat serius dan diperlukan rawat inap di rumah
sakit. Beberapa orang lainnya yang mengalam idisentri mungkin tidak mengalami
gejala disentri sama sekali namun masih menyebarkan bakteri ke orang lain.
Anda
harus menghubungi dokter bila anda mengalami gejala - gejala disentri parah
seperti berikut ini :
- Diare
disertai darah atau diare ayng cukup parah.
- Sakit
saat buang air besar.
- Muntah
berulang - ulang.
- Demam
tinggi.
- Penurunan
berat badan secara drastic.
- Memunculkan
gejala dehidrasi, seperti merasa sangat kehausan, pusing, jantung berdebar.
Penyebab disentrai
terbagi menjadi dua, yaitu disentri dan amoeba.
Penyebab disentri akibat bakteri
Infeksi bakteri adalah
penyebab utama dari disentri. Infeksi tersebut meliputi bakteri jenis shigella,
E coli, dan salmonella. Bakteri shigella adalah penyebab disentri yang paling
umum. Bakteri penyebab disentri dapat ditemukan pada tinja orang yang
terinfeksi dan menyebar melalui berbagai cara.
Penyebab disentri akibat amoeba
Disentri juga dapat
disebabkan oleh amoeba yang disebut entamoeba histolyca. Amoeba sendiri
merupakan parasit ber sel satu. Biasanya amoeba jenis ini banyak ditemukan di
daerah yang beriklim tropis, termasuk Indonesia. Sama seperti jenis disentri
yang disebabkan oleh bakteri, amoeba penyebab disentri dapat ditemukan di
tempat - tempat yang memiliki sanitasi buruk.
Berikut ini adalah
perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda mengatasi
disentri adalah :
- Perbanyak
istirahat, hindari melakukan aktivitas yang berat selama beberapa waktu.
- Minum
obat sesuai yang dianjurkan dokter.
- Orang
yang memiliki infeksi bakteri tidak boleh menyiapkan makanan atau menuangkan
air untuk orang lain. Bakteri masih ada di tubuh orang yang terinfeksi
shigellosis sampai 1 atau 2 minggu setelah gejala muncul.
- Menjaga
kebersihan makanan dan minuman, serta alat - alat makan agar infeksi tidak
menyebar kepada orang lain.
- Mengkonsumsi makan lunak, tinggi protein, dan rendah serat.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: