Sunday, March 31, 2019

Pemberian MPASI pada Bayi

Pemberian MPASI pada Bayi



Apakah MPASI itu? MPASI adalah Makanan pendamping ASI, jadi hanya sebagai pendamping saja. Kebutuhan utama masih ASI. MPASI berdasar panduan WHO diberikan saat anak berusia enam bulan atau minimal 180 hari.

Mengapa MPASI harus diberikan di usia enam bulan? Kenapa bukan sebelum enam bulan? Sebab usia di bawah enam bulan sistem pencernaan belum sempurna untuk mencerna makanan yang masuk. Sedang ketika memasuki usia enam bulan, bayi sudah siap menerima makanan padat.

Apa dampak jika diberikan MPASI dini?

Bahaya MPASI dini, antara lain:
  • Adek bayi lebih rentan terkena berbagai macam penyakit. Saat bayi menerima asupan selain ASI, maka kekebalan bayi akan berkurang.Berbagai reaksi akibat sistem pencernaan. Karena pencernaan bayi belum siap. Seperti diare, sembelit/konstipasi, dan timbulnya gas.
  • Risiko terkena alergi makanan lebih tinggi.
  • Risiko mengalami obesitas atau kegemukan.
  • Risiko tidak mendapatkan nutrisi ASI secara optimal.
  • Bisa mengalami invaginasi usus atau intususepsu. keadaan suatu segmen usus masuk ke dalam bagian usus lain sehingga menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan serius dan bila tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian.

Usia 6-12 bulan kebutuhan ASI masih 70%, jadi 30% ditopang dengan MPASI. Sedangkan mulai satu tahun ke atas kebutuhan ASI hanya 30% dan makanan gizi seimbang 70%.

Di atas dua tahun susu bukan lagi kebutuhan utama, tetapi yang paling utama dari makanan gizi seimbang. Panduan empat sehat, lima sempurna sudah tidak berlaku lagi, diganti dengan panduan gizi seimbang empat bintang. Konsumsi susu secara berlebihan dapat menghambat penyerapan zat besi. Konsumsi susu selain ASI dibatasi 500 mili dalam sehari.

MPASI menurut panduan WHO mementingkan kesiapan bayi dalam menyambut makanan pendamping ASI. Oleh karena itu, MPASI harus diberikan pada usia 180 hari atau enam bulan. Dengan bertambahnya usia, terdapat kekosongan pasokan energi dan nutrisi yang sudah tidak bisa terpenuhi jika hanya diperoleh dari ASI saja.

Dalam pemberian MPASI menurut panduan WHO ini pun sangat mudah, bayi boleh makan apa saja dari menu keluarga, karena MPASI itu mengenalkan makanan menu keluarga, supaya nanti bisa dengan mudah menerima makanan keluarga.

Yang harus diperhatikan adalah frequency (frekuensi MPASI ), amount (jumlah takaran MPASI ), thickness (tekstur makanan MPASI ), variety ( jenis), dan higiene(kehigienisan makanan).

Berdasarkan anjuran WHO, MPASI itu adalah memberikan makanan dengan gizi seimbang yang  mengandung unsur empat bintang. Menu empat bintang antara lain:


Karbohidrat: merupakan sumber energi utama tubuh. Jenis karbo: Beras putih, beras merah, segala jenis ubi, singkong, roti, mi, oat, gandum, makaroni, pasta, kabocha(labu kuning), kentang, singkong, jagung.

⭐⭐Protein hewani: sebagai sumber zat penyusun komponen tubuh, pembangun dan pembentuk sel tubuh serta pembentuk otot. Jenis prohe antara lain: Daging, telur ayam, telur puyuh, ayam, ikan laut, ikan air tawar, kerang, kepiting, udang dll.

⭐⭐⭐Protein nabati: Sebagai sumber pembangun sel baru, memelihara jaringan dan mengatur fungsi sel. Buncis, kacang panjang, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, tahu, tempe, jamur dan segala jenis kacang-kacangan.

⭐⭐⭐⭐sayur: Sebagai sumber vitamin, mineral dan gizi bagi tubuh. Jenis sayuran di antaranya: Wortel, bayam, kangkung, labu siam, kembang kol dan aneka sayuran berdaun hijau lainnya.


Komposisi untuk panduan kebutuhan gizi bagi balita dalam pemberian MPASI di antaranya 50%karbohidrat, 30%Prohe, 10%prona dan 10%sayur.

Komposisi prohe lebih banyak karena bayi pada masa Golden Age lebih membutuhkan kalori dan lemak serta zat besi untuk perkembangan otaknya. Komponen otak 60% adalah lemak, karena itu jika bayi diet lemak dikhawatirkan otaknya tidak berkembang. Mitos jika bayi mengkonsumsi prohe bisa menyebabkan cacingan, cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan. Cacingan juga tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi harus dilihat melalui tes lab.

Tekstur untuk MPASI awal adalah semi kental (jika sendok dimiringkan tidak langsung jatuh mengucur) kemudian naik menjadi kental. Tekstur yang kental menjamin kecukupan nutrisi pada makanan tersebut.


Tekstur MPASI panduan WHO

Tekstur untuk MPASI awal pun di lembut kan di atas saringan kawat dan dikerok di bagian bawah saringan kawat. Lalu, naik secara bertahap sesuai usia.
Hindari penggunaan blender karena penggunaan blender membutuhkan penambahan air supaya mata pisau bisa berputar sehingga gizi dan vitamin akan banyak yang hilang. Selain itu tekstur dari blender terlalu halus sehingga anak akan susah naik tekstur, terkadang juga halus tidak merata sehingga bayi rawan tersedak.

Usia 6-9 bulan tekstur bubur saring.
Usia 9-11 bulan tekstur cincang lembut.
Usia 11 bulan tekstur cincang kasar.
Usia 12 bulan tekstur menu keluarga.
Untuk menaikkan tekstur lakukan secara bertahap.

Porsi untuk MPASI panduan WHO

  • Usia 6-9 bulan: 2-3 sdm dan naikkan secara bertahap hingga mencapai 125ml atau ¹/² cangkir.
  • Usia 9-11 bulan: 125ml dan bertahap sampai 200ml atau ¹/²cangkir.
  • Usia 12-24 bulan : 200-250ml atau ³/⁴cangkir.
  • Naikkan porsi secara bertahap bisa dengan menambahkan 1 sdm tiap 2 minggu sekali.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search