Wednesday, April 3, 2019

Cara Mencegah Stunting pada Anak

Cara Mencegah Stunting pada Anak


Apa sih stunting itu? Kenapa harus dicegah? Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi atau gizi buruk, infeksi, dan stimulasi emosi-sosial yang tidak layak. Berdasar Standar Pertumbuhan Anak WHO, anak bisa dikatakan stunting jika tinggi badan kurang dari tinggi badan anak yang dua tahun lebih muda darinya.

Anak yang mengalami stunting pada 1000 hari pertamanya akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Kemampuan belajar menjadi lemah, kurang aktif dan produktif. Itu berbahaya karena pada saat dewasa akan susah mendapat pekerjaan yang layak. Stunting juga mempengaruhi kesehatan, jika mengalami berat badan berlebih. Obesitas dan akan gampang terkena penyakit yang serius dan berbahaya.

Dikutip dari situs resmi Departemen Kesehatan RI depkes.go.id pada Kamis (24/5/2018), Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan kemerataan balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).

Bahkan sebuah penelitian dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun. Stunting memang sangat berbahaya, karena itu perlu dicegah sejak dini.

Lalu, bagaimana, sih, caranya agar terhindar dari stunting?


Stunting bisa dihindari dan dicegah sejak dini. Yaitu sejak berada dalam kandungan. Itulah sebabnya mengapa ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi. Terutama yang mengandung zat besi dan asam folat. Itu semua demi janin yang ada dalam kandungan. Ibu hamil sebisa mungkin haru mengkonsumsi makanan gizi seimbang menu empat bintang. Di antaranya, karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayur. Yang paling penting adalah protein hewani agar otak janin berkembang dengan baik.

Selain itu, mencegah stunting juga bisa dilakukan sejak awal bayi lahir. Yaitu dengan memastikan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun. Lalu, ketika memasuki usia enam bulan mulai diberikan MPASI dengan gizi seimbang menu empat bintang. Juga diberikan buah-buahan.

Selain itu ada beberapa cara untuk mencegah stunting, di antaranya:

  • Pola makan dengan gizi seimbang, yaitu dalam satu porsi makan diisi oleh sayuran dan buah-buahan, setengahnya lagi diisi oleh sumber protein dengan proporsi yang lebih banyak dari konsumsi.
  • Faktor utama yang lain adalah perilaku dan pola asuh yang baik. Sebab, keluarha adalah tempat pertama dalam tumbuh kembang anak. Ibu hamil harus selalu sehat, karena ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas. Hubungan orang tua dengan anak juga harus harmonis.
  • Perbaikan sanitasi dan ketersediaan air bersih. Kebersihan erat kaitannya dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih mampu menjaga kekebalan tubuh pada anak, sehingga terhindar dari infeksi. Jadi, air bersih sangat berpengaruh juga untuk mencegah terjadinya stunting.
  • Membaca dan memahami ilmu kesehatan. Tanpa ilmu segala sesuatu tidak akan bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Jadi, membaca merupakan salah satu faktor yang penting juga.
  • Ikut mensosialisasikan tentang stunting kepada lingkungan sekitar. Maksudnya adalah ikut memberikan pengetahuan soal bahaya stunting. Memberi pengertian pada masyarakat tentang bahaya dari stunting.

WHO telah menetapkan Indonesia tergolong dalam negara status gizi buruk. Oleh karena itulah sebagai warga negara yang baik mari kita ikut andil dalam mencegah stunting yang terjadi. Agar tidak lagi meningkat anak dan balita yang mengalami stunting.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search