Apa
sih stunting itu? Kenapa harus dicegah? Stunting adalah gangguan tumbuh kembang
anak karena kekurangan gizi atau gizi buruk, infeksi, dan stimulasi
emosi-sosial yang tidak layak. Berdasar Standar Pertumbuhan Anak WHO, anak bisa
dikatakan stunting jika tinggi badan kurang dari tinggi badan anak yang dua tahun
lebih muda darinya.
Anak
yang mengalami stunting pada 1000 hari pertamanya akan mengalami gangguan
tumbuh kembang. Kemampuan belajar menjadi lemah, kurang aktif dan produktif.
Itu berbahaya karena pada saat dewasa akan susah mendapat pekerjaan yang layak.
Stunting juga mempengaruhi kesehatan, jika mengalami berat badan berlebih. Obesitas
dan akan gampang terkena penyakit yang serius dan berbahaya.
Dikutip
dari situs resmi Departemen Kesehatan RI depkes.go.id pada Kamis (24/5/2018),
Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan kemerataan balita stunting di
Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).
Bahkan
sebuah penelitian dalam Bhutta tahun
2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi
terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta
anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun. Stunting memang sangat berbahaya, karena itu
perlu dicegah sejak dini.
Lalu, bagaimana, sih, caranya agar terhindar dari stunting?
Stunting
bisa dihindari dan dicegah sejak dini. Yaitu sejak berada dalam kandungan.
Itulah sebabnya mengapa ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Terutama yang mengandung zat besi dan asam folat. Itu semua demi janin yang ada
dalam kandungan. Ibu hamil sebisa mungkin haru mengkonsumsi makanan gizi
seimbang menu empat bintang. Di antaranya, karbohidrat, protein hewani, protein
nabati, dan sayur. Yang paling penting adalah protein hewani agar otak janin
berkembang dengan baik.
Selain
itu, mencegah stunting juga bisa dilakukan sejak awal bayi lahir. Yaitu dengan
memastikan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga
dua tahun. Lalu, ketika memasuki usia enam bulan mulai diberikan MPASI dengan
gizi seimbang menu empat bintang. Juga diberikan buah-buahan.
Selain itu ada beberapa cara untuk mencegah stunting, di antaranya:
- Pola makan dengan gizi seimbang, yaitu dalam satu porsi makan diisi oleh sayuran dan buah-buahan, setengahnya lagi diisi oleh sumber protein dengan proporsi yang lebih banyak dari konsumsi.
- Faktor utama yang lain adalah perilaku dan pola asuh yang baik. Sebab, keluarha adalah tempat pertama dalam tumbuh kembang anak. Ibu hamil harus selalu sehat, karena ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas. Hubungan orang tua dengan anak juga harus harmonis.
- Perbaikan sanitasi dan ketersediaan air bersih. Kebersihan erat kaitannya dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih mampu menjaga kekebalan tubuh pada anak, sehingga terhindar dari infeksi. Jadi, air bersih sangat berpengaruh juga untuk mencegah terjadinya stunting.
- Membaca dan memahami ilmu kesehatan. Tanpa ilmu segala sesuatu tidak akan bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Jadi, membaca merupakan salah satu faktor yang penting juga.
- Ikut mensosialisasikan tentang stunting kepada lingkungan sekitar. Maksudnya adalah ikut memberikan pengetahuan soal bahaya stunting. Memberi pengertian pada masyarakat tentang bahaya dari stunting.
WHO telah menetapkan Indonesia tergolong dalam negara status
gizi buruk. Oleh karena itulah sebagai warga negara yang baik mari kita ikut
andil dalam mencegah stunting yang terjadi. Agar tidak lagi meningkat anak dan
balita yang mengalami stunting.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: