Monday, May 27, 2019

Mengenal Penyakit Baby Blues Syndrome

Mengenal Penyakit Baby Blues Syndrome


Masa - masa ketika melahirkan merupakan masa - masa yang paling sulit bagi seorang ibu. Bagaimana tidak, ketika mengalami proses melahirkan, seorang ibu akan mengalami kesakitan yang luar biasa dan kesakitannya setara dengan 21 tulang rusuk yang dipatahkan secara bersamaan. Setelah proses melahirkan, seorang ibu pun harus mengalami kondisi lemah fisik dan mental, serta harus mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari sampai tenaganya pulih sepenuhnya. Tidak jarang, banyak ibu yang mengalami baby blues syndrome. Apa itu baby blues syndrome ? Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih jelas mengenai penyakit baby blues syndrome.

Baby blues syndrome adalah gangguan psikologis berupa sedih, cemas, dan emosi yang meningkat yang dialami sekitar 50 - 80% wanita yang melahirkan bayi pertama. Baby blues syndrome biasanya terjadi pada 2 minggu pertama setelah melahirkan. Gejala baby blues syndrome terasa lebih berat pada hari ke 3 dan ke 4 setelah melahirkan. Terlebih lagi jika sang ibu merawat bayinya seorang diri tanpa dukungan keluarga. Sampai saat ini masih belum terungkap dengan jelas penyebab gangguan tersebut. Tetapi para ahli menduga baby blues syndrome terjadi karena tubuh si ibu sedang mengalami perubahan secara fisik dan hormone - hormone didalam tubuh juga sedang mengalami perubahan - perubahan yang besar.

Berikut ini merupakan beberapa ciri khas dari wanita yang mengalami baby blues syndrome, yaitu :

1. Merasa bosan, sedih, dan lelah

Usai melahirkan, seorang ibu muda biasanya merasa bosan karena setiap harinya hanya diisi dengan merawat bayi dan mengurus suami. Hal ini tentunya akan membuat seorang ibu muda merasa kerepotan, apalagi jika tidak ada seorang pun yang membantunya. Efeknya, ibu mengalami kelelahan yang luar biasa, kurang istirahat, dan kurang tidur. Akibatnya, sang ibu dapat mengalami penurunan konsentrasi. Disisi lain, bayi yang awalnya terlihat manis berubah menjadi rewel. Alhasil, sang ibu pun ikutan menangis dan merasa sedih. Rasa kecewa atau kesal bercampur aduk karena segala upaya sudah dikerahkan, tetapi tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

2. Mudah marah, tersinggung, dan lebih sensitive

Ketika melihat bayi sering menangis, muntah, bahkan buang air, sang ibu secara tidak sadar akan memarahi dan membentak bayinya. Disisi lain, suami biasanya bingung mengapa istrinya menjadi lebih sensitive dan mudah tersinggung. Sang ibu muda pun merasa kesal karena suami tidak berusaha membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

3. Merasa terasing, bersalah, dan malu


Selama berada di rumah sakit usai melahirkan, sang ibu mendapatkan perhatian penuh dari keluarga, kerabat, dan teman lainnya. Namun, begitu pulang ke rumah, kondisinya dapat berubah total. Sang ibu kurang mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya dan harus mengurus bayi lebih intens dari siapapun. Masalah dapat semakin menumpuk ketika sang ibu menemui kesulitan seperti dalam memberikan asi, sementara tuntutan untuk mengurus kebutuhan suami dan kebutuhan diri sendiri harus tetap dipenuhinya. Bayangan yang semula akan terasa menyenangkan kini berubah menjadi sangat merepotkan. Akhirnya sang ibu merasa terasing dan merasa bersalah karena takut tidak bisa mengurus keluarga dengan baik.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search