Tuesday, July 23, 2019

Kenali Risiko Jarak Kehamilan Yang Terlalu Dekat

Kenali Risiko Jarak Kehamilan Yang Terlalu Dekat


Memiliki keturunan merupakan impian bagi tiap - tiap pasangan yang telah berumah tangga. Fase awal dalam memiliki keturunan adalah masa kehamilan. Masa kehamilan manusia umumnya adalah selama Sembilan bulan, dan setelah masa kehamilan maka seorang ibu memasuki fase menyusui. Tetapi, yang sering menjadi permasalahan dalam masyarakat adalah jarak antara kelahiran dan kehamilan berikutnya yang terlalu dekat. Jarak kehamilan merupakan rentang waktu antara persalinan dengan kehamilan berikutnya. Rentang waktu menuju kehamilan berikutnya akan menjadi lebih lama jika kehamilan pertama tergolong berisiko. Kehamilan dikatakan berisiko jika anda memiliki masalah kesehatan sebelum kehamilan, selama kehamilan, dan masa persalinan.Tidak hanya itu, operasi Caesar juga memiliki peran dalam menentukan jarak antar kehamilan yang aman.

Jarak kehamilan selama 18 bulan dinilai tidak terlalu dekat dan dirasa cukup aman, jika memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
  • Kehamilan sebelumnya berjalan normal.
  • Baru satu kali menjalani operasi Caesar.
  • Tidak memiliki faktor risiko tertentu yang bisa menimbulkan komplikasi.


Sebaliknya, mungkin anda juga harus menunggu lebih dari 18 bulan lagi jika anda :
  • Memiliki riwayat komplikasi saat hamil yang lalu.
  • Pernah menjalani operasi Caesar lebih dari sekali.
  • Punya riwayat kesehatan tertentu yang dapat mempengaruhi kehamilan.


Berikut ini merupakan beberapa risiko yang harus anda waspadai jika jarak kehamilan terlalu dekat, yaitu :

Bagi ibu hamil

Kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan, keguguran, hingga kematian pasca persalinan. Wanita yang sebelumnya mengalami kehamilan normal pun tidak luput dari risiko ini. Ibu yang mengalami kehamilan yang terlalu dekat juga berisiko mengalami placenta previa dan placenta accrete. Placenta previa merupakan kondisi ketika ari - ari berada dibawah rahim dan menutupi jalur lahir, sedangkan placenta accrete menyebabkan ari - ari tumbuh jauh didalam dinding rahim.

Bagi janin

Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan janin. Dampak yang paling mengkhawatirkan adalah kelahiran premature, karena bayi yang lahir premature lebih memiliki risiko mengalami kematian setelah lahir. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan janin selama berada dalam kandungan juga bis aterhambat karena ibu kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Hal ini dapat menyebabkan ukuran tubuh bayi yang kecil  serta berat badan lahir yang rendah.


Seringkali, kehamilan yang terlalu dekat ini terjadi tanpa disadari. Anda mungkin baru menyadarinya saat janin mulai berkembang. Jika keadaan ini terlanjur terjadi, kuncinya adalah pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Pemeriksaan yang diperlukan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kehamilan biasa, hanya saja jarak kehamilan yang terlalu dekat memerlukan penanganan secara khusus karena lebih berisiko. Bila terdapat tanda - tanda kelahiran premature dan gangguan pertumbuhan janin, pemeriksaan pun harus lebih sering dilakukan. Pemeriksaan rutin merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi risiko kehamilan serta menentukan metode penanganan yang tepat untuk mengatasinya.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search