Hipertensi merupakan
salah satu masalah kesehatan yang sering mengintai para ibu hamil. Meskipun
terbilang umum, hipertensi yang terjadi pada ibu hamil tidak boleh disepelekan
karena kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin hingga
berakibat fatal pada ibu dan bayi. Penyakit ini dapat terjadi pada 10% dari
seluruh kehamilan yang ada dan tergolong sering jika dibandingkan dengan
masalah kesehatan lain. Kondisi ini bahkan dapat menyerang ibu hamil yang
sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Sebelum mencari solusi untuk
mengatasinya, anda perlu mengetahui jenis hipertensi yang anda alami.
Diagnosis hipertensi
terhadap ibu hamil umumnya dibagi kedalam 4 kategori, yaitu :
- Hipertensi
kronis yang sudah ada sejak sebelum hamil atau baru terdiagnosis pada usia
kehamilan sebelum 20 minggu.
- Preeklampsia
- eklampsia, yaitu komplikasi kehamilan yang terjadi saat kehamilan memasuki
usia 24 minggu ke atas. Jenis hipertensi ini dapat muncul tanpa riwayat
sebelumnya.
- Hipertensi
kronis dengan superimposed preeclampsia, yaitu kondisi ketika seorang ibu hamil
yang memiliki riwayat hipertensi kronis sebelumnya juga mengalami preeclampsia.
- Hipertensi gestasional atau hipertensi yang hanya terjadi pada masa kehamilan. Tekanan darah akan turun kembali usai menjalani persalinan.
Tekanan darah yang
tidak terkontrol selama masa kehamilan ternyata dapat memberikan dampak buruk
pada perkembangan janin dalam kandungan. Semakin tinggi tekanan darahnya dan
semakin lama ibu mengalaminya, maka komplikasi pada janin akan semakin parah.
Salah satu dampak yang paling berbahaya adalah meningkatnya kemungkinan
keguguran pada trimester awal dan kematian janin mendadak. Hipertensi pada ibu
hamil umumnya tidak menyebabkan kesulitan untuk kehamilan berikutnya. Namun, risiko
terserang hipertensi tetap ada pada kehamilan berikutnya terlebih, jika anda
memiliki penyakit kronis seperti diabetes.
Seperti pasien
hipertensi pada umumnya, ibu hamil yang mengalami hipertensi juga boleh
mengkonsumsi obat - obatan penurun tekanan darah. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah konsumsi obat - obatan tersebut harus berdasarkan resep dan
petunjuk dari dokter.
Berikut ini merupakan perbaikan gaya hidup yang harus
anda lakukan saat merencanakan kehamilan, yaitu :
- Menjaga
berat badan ideal sebelum hamil sehingga tidak terlalu kurus ataupun terlalu
gemuk.
- Aktif
bergerak dan berolahraga guna mencegah kenaikan berat badan yang tidak
terkendali.
- Menyesuaikan
berat badan saat hamil dengan indeks masa tubuh anda sebelum hamil.
- Tidak
mengikuti anjuran makan yang menyesatkan.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: