Wednesday, August 21, 2019

Cara Menangani Berat Badan Lahir Rendah Pada Bayi

Cara Menangani Berat Badan Lahir Rendah Pada Bayi


Banyak sekali pasangan yang merasakan bahagia ketika telah dikaruniai seorang anak. Apalagi jika anak tersebut terlahir normal dan sehat. Nah, salah satu tolak ukur untuk mengetahui bayi yang lahir normal dan sehat adalah berat badannya. Jika berat badan bayi yang baru lahir tergolong rendah, itu berarti kebutuhan gizi bayi selama berada didalam kandungan tidak terpenuhi dengan baik. BBLR atau berat badan lahir rendah merupakan kondisi ketika berat badan bayi yang baru lahir dibawah kisaran normalnya. Sesaat setelah dilahirkan, tinggi dan berat badan bayi akan diukur dan ditimbang. Berat badan bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2500 gram atau 2,5 kilogram hingga 3500 gram atau 3,5 kilogram. Bila berat badan bayi yang baru lahir lebih dari 4000 gram atau 4 kg, tandanya bayi tersebut tergolong besar. Sementara jika bayi memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau 2,5 kg saat lahir, artinya ia mengalami BBLR.

Hasil pengukuran berat badan bayi tersebut berlaku untuk bayi yang lahir di usia kehamilan normal, yakni sekitar 37 - 42 minggu. Namun, berat badan normal tersebut tidak berlaku bagi bayi yang lahir lebih cepat dari perkiraan lahir atau premature. Bayi premature biasanya lahir sebelum usia kehamilan memasuki 37 minggu. Hal ini menyebabkan bayi yang lahir premature cenderung lebih rendah dari berat badan bayi normal pada umumnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beebrapa kelompok bayi yang dibagi berdasarkan berat lahir dibawah normalnya.


Berikut ini merupakan pengelompokkan bayi dengan berat badan lahir rendah :
  • Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) : BB kurang dari 2500 gr atau 2,5 kg.
  • Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) : BB diantara 1000 gram atau 1 kg dan kurang dari 1500 gram atau 1,5 kg.
  • Berat Badan Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) : BB kurang dari 1000 gram atau 1 kg.

Berat badan lahir rendah pada bayi biasanya disebabkan oleh kelahiran premature. Dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan normal, waktu yang dimiliki bayi premature untuk tumbuh dan berkembang di rahim ibu lebih sedikit. Padahal, trimester akhir kehamilan juga merupakan masa - masa penting bagi perkembangan tubuh bayi. Termasuk untuk menambah tinggi badan dan bobotnya. Penyebab bayi lahir rendah lainnya adalah intra uterine growth restriction (IUGR). IUGR adalah gangguan yang membuat perkembangan bayi didalam kandungan terhambat. IUGR dapat terjadi karena adanya masalah pada plasenta, maupun kondisi kesehatan ibu maupun bayinya. Bayi yang mengalami IUGR bisa lahir secara premature atau sesuai dengan usia kehamilan normal yakni di kisaran 37 - 42 minggu.

Tanda utama yang menunjukkan bayi lahir dengan berat badan rendah adalah bobot tubuhnya yang kurang dari 2,5 kg saat ditimbang. Selain itu, BBLR pada bayi juga akan membuat fisik tubuhnya tampak jauh lebih kecil dibanding bayi yang lahir dengan berat badan normal. Ukuran kepala bayi bayi yang lahir dengan BBLR biasanya juga tidak proporsional dengan badannya. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki kepala yang cenderung lebih besar dari bagian tubuh lainnya. Tubuh bayi juga akan terlihat kurus karena simpanan lemak tubuh yang sedikit. Disamping itu berbagai komplikasi penyakit pun dapat lahir pada bayi BBLR.


Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang terjadi pada bayi dengan BBLR, yaitu :
  • Gangguan pada sistem pencernaan seperti penyakit necrotizing enterocolitis atau infeksi sistem pencernaan pada bayi BBLR.
  • Gangguan pada sistem saraf seperti pendarahan intreventikular atau didalam otak.
  • Gangguan pada fungsi penglihatan dan pendengaran.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Rentang terserang infeksi.


Untuk menangani bayi yang lahir dengan berat badan rendah, diperlukan penanganan intensif di rumah sakit. Dokter umumnya menyarankan agar bayi yang mengalami BBLR dirawat dirumah sakit terlebih dahulu untuk sementara waktu. Biasanya, bayi yang lahir premature dengan berat badan rendah, membutuhkan perawatan khusus di neonatal intensive care unit (NICU). WHO juga sangat menganjurkan agar bayi yang lahir dengan berat badan rendah diberikan ASI. ASI bagi bayi BBLR bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan serta penambahan berat badannya. Bayi yang mengalami BBLR harus menerima ASI selama 6 bulan penuh atau ASI ekslusif. Sedangkan bagi ibu yang tidak dapat menghasilkan ASI, WHO menyarankan untuk mencari donor ASI.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search