Pil KB adalah pil yang
dikonsumsi harian yang mengandung hormone yang berfungsi untuk mencegah
kehamilan. Dari sekian banyak metode kontrasepsi yang tersedia, pil KB
merupakan metode kontrasepsi favorit Karena kemudahan cara pemakaiannya dan kemanjurannya
dalam mencegah kehamilan. Tetapi, tidak semua wanita diperbolehkan menggunakan
pil KB.
Walaupun dinilai aman, pil KB juga memiliki beberapa efek samping
sebagai berikut :
- Jadwal
menstruasi yang tidak teratur.
- Mual,
pusing, sakit kepala, dan payudara nyeri.
- Perubahan
mood.
- Gumpalan darah.
Tidak semua wanita
dapat menggunakan pil KB. Dalam beberapa kasus, ada beberapa kondisi medis yang
membuat pil kb menjadi tidak efektif bahkan menjadi lebih berisiko.
Berikut ini
merupakan beberapa golongan wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB,
yaitu :
1. Memiliki migraine
Pil KB dapat
meningkatkan risiko terjadinya stroke iskemik pada wanita pengidap migraine.
Hal ini dikarenakan pil KB mengandung jenis estrogen sintetis yang disebut
ethinyloestradiol. Peningkatan kadar estrogen dalam tubuh biasa menjadi pemicu
munculnya stroke iskemik. Walaupun risiko terjadinya kecil, tetapi bukan
berarti hal ini mustahil untuk terjadi. Oleh karena itu, jika anda memiliki penyakit
migraine dan berniat untuk memakai kontrasepsi, pertimbangkanlah metode lain
seperti KB spiral. Tetapi, jika anda tetap ingin mengkonsumsi pil KB, dokter
mungkin akan menyarankan anda untuk mengkonsumsi pil KB mini yang hanya
mengandung progesterone dalam dosis rendah.
2. Berusia lebih dari 40 tahun
Seiring dengan
bertambahnya usia, Tubuh juga akan mengalami banyak penurunan fungsi. Dikutip
dari verywell health, wanita yang berusia 40 tahun keatas berisiko sangat
tinggi mengalami penggumpalan darah ketika menggunakan pil KB yang mengandung
estrogen. Selain itu, risiko terjadinya penyumbatan arteri akibat pembekuan
darah juga meningkat 2 kali lipat jika mengkonsumsi pil KB pada usia diatas 40
tahun.
3. Perokok aktif
Wanita yang menjadi
perokok aktif tidak boleh menggunakan pil KB karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit jantung. Apalagi jika wanita perokok tersebut sudah
memasuki usia 40 tahun keatas, risikonya bisa meningkat berkali - kali lipat.
Jadi, jika wanita perokok aktif berniat untuk menggunakan kontrasepsi, umumnya
dokter akan menyarankan kepada anda terlebih dahulu agar berhenti merokok demi
menghindari berbagai risiko yang mungkin terjadi.
4. Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah
Kandungan estrogen
dalam pil KB dapat mengganggu proses pembekuan darah. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa pil KB dapat meningkatkan peluang anda terkena gangguan
pembekuan darah sekitar 2 - 6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan
wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Risiko ini dapat meningkat
terutama jika anda memiliki riwayat pembekuan darah seperti hemofilia, sejak
sebelum memutuskan untuk menggunakan pil KB.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: