Tuesday, August 13, 2019

Mengenal Asfiksia Pada Bayi Yang Baru Lahir

Mengenal Asfiksia Pada Bayi Yang Baru Lahir


Selama proses persalinan, bayi membutuhkan oksigen dalam jumlah yang cukup. Hal ini dikarenakan, jika bayi tidak mendapatkan oksigen dalam jumlah cukup, otak bayi serta semua organ yang ada didalam tubuh bayi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dalam istilah medis disebut asfiksia. Asfiksia pada bayi yang baru lahir merupakan kondisi ketika bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama proses persalinan berlangsung. Asfiksia pada bayi yang baru lahir juga bisa disebut asfiksia perinatal. Secara harfiah, asfiksia merupakan kondisi ketika pasokan oksigen kedalam tubuh bayi menurun atau terhenti. Sedangkan perinatal merupakan kondisi yang mencakup sebelum, selama dan setelah proses persalinan.

Jadi, kondisi asfiksia dapat terjadi bukan pada saat melahirkan saja, hal ini juga dapat dialami bayi sebelum maupun setelah kelahiran. Asfiksia perinatal juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar karbondioksida didalam tubuh bayi. Hal ini tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata, sebab asfiksia yang terjadi pada bayi dapat berisiko fatal. Ini terjadi karena tanpa adanya pasokan oksigen yang memadai untuk bayi, otomatis sel - sel yang ada didalam tubuhnya juga tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini tentunya akan menghasilkan produk sisa seperti limbah asam yang menumpuk didalam sel, sehingga daapt menyebabkan gangguan pada tubuh.

Gejala asfiksia pada bayi yang baru lahir dapat berbeda - beda antara bayi yang satu dengan yang lainnya. Salah satu tanda yang biasanya muncul adalah denyut jantung bayi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.


Berikut ini merupakan gejala asfiksia pada bayi sebelum dilahirkan, yaitu :
  • Denyut atau irama jantung yang tidak normal.
  • Peningkatan kadar asam didalam aliran darah bayi.


Setelah dilahirkan, gejala pada bayi mencakup :
  • Kulit tampak pucat atau berwarna agak kebiruan.
  • Sulit bernapas.
  • Detak jantung agak melambat.
  • Otot melemah.
  • Bayi terlihat lemas.


Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia pada bayi yang baru lahir, yaitu :
  • Tekanan darah ibu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah selama persalinan.
  • Persediaan oksigen dalam darah ibu tidak tercukupi sebelum maupun selama masa persalinan.
  • Ada masalah yang terjadi pada saluran pernapasan bayi.
  • Bayi mengalami anemia, sehingga sel-sel darah yang ada didalam tubuhnya tidak mendapatkan cukup oksigen.
  • Ada penyakit infeksi yang menyerang ibu dan bayi.
  • Proses persalinan yang sulit atau memakan waktu lama.
  • Ada masalah pada plasenta yang membungkus tubuh bayi.
  • Tali pusat prolaps atau terjepit.


Perawatan untuk ibu dan bayi yang mengalami asfiksia biasanya ditentukan oleh dua hal, yaitu tingkat keparahan gejala bayi, dan waktu ketika bayi di diagnosis mengalami asfiksia. Jika asfiksia sudah terdeteksi sebelum kelahiran, ibu mungkin akan diberikan oksigen tambahan guna meningkatkan pasokan oksigen pada bayi. Biasanya, dokter akan menyarankan persalinan melalui operasi caesar untuk mencegah terjadinya komplikasi selama melahirkan.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search