Tuesday, August 6, 2019

Mengenal Kelainan Mikrosefalus Pada Bayi

Mengenal Kelainan Mikrosefalus Pada Bayi


Selama ini kita lebih familiar dengan kelainan hidrosefalus yang terjadi pada bayi. Hidrosefalus merupakan kelainan yang terjadi pada organ kepala bayi yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada otak bayi. Kondisi ini menyebabkan kepala bayi terlihat lebih besar dari ukuran normal. Tetapi, ada salah satu kelainan yang luput dari perhatian anda dan tidak kalah mengerikan dari hidrosefalus, yaitu kelainan mikrosefalus. Mikrosefalus merupakan suatu kondisi ketika otak dan jaringan didalamnya tidak dapat berkembang sempurna sehingga pertumbuhan otak bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya. Kondisi ini juga mempengaruhi tempurung kepalanya. Alhasil, ukuran kepala bayi pun lebih kecil daripada ukuran kepala bayi lainnya. Sayangnya, hal tersebut tidak terlalu nampak dan baru terlihat saat bayi berusia diatas 1 tahun.


Ada beberapa penyebab mikrosefalus yang harus anda ketahui, yaitu :

1. Craniosynostosis

Craniosynostosis merupakan kondisi cacat lahir yang menyebabkan bentuk kepala bayi tidak normal akibat adanya kelainan pada tulang tengkorak. Kelainan ini mempengaruhi perkembangan kepala dan otak bayi sehingga dapat menjadi penyebab kepala bayi berukuran lebih kecil dari pada seharusnya. Untuk mengatasi kelainan ini, bayi memerlukan pembedahan untuk memisahkan tulang yang bermasalah. Jika tidak terjadi masalah pada otak, operasi ini memungkinkan otak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dan berkembang.

2. Kekurangan gizi

Saat hamil, seorang ibu membutuhkan cukup gizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada didalam kandungannya. Nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan tersebut, dapat diperoleh dari makanan dan minuman seperti sayur, buah, daging, ikan, kacang - kacangan, dan biji - bijian. Bila kebutuhan gizi ibu hamil tidak tercukupi dengan baik, maka perkembangan bayi bisa terganggu. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab kepala bayi berukuran kecil.

3. Infeksi

Infeksi yang terjadi pada tubuh wanita hamil dapat menyebabkan masalah pada perkembangan bayi. Hal ini dikarenakan infeksi dapat mengalir bersama darah dan masuk kedalam tubuh bayi atau dapat juga mengganggu kinerja organ tubuh ibu yang seharusnya menyempurnakan janin.



Berikut ini merupakan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi, yaitu :
  • Infeksi virus varicella yang menyebabkan tubuh mengalami demam disertai lenting yang berisi air.
  • Virus zika yaitu virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam zika.
  • Toksoplasmosis yaitu infeksi yang menyebabkan tubuh demam, kejang, dan pembesaran limfa.
  • Infeksi rubella yang menyebabkan ruam merah di selauruh kulit.
  • Infeksi sitomegalovirus yang menyebabkan demam, kelenjar getah bening membengkak, dan nyeri otot.


Efek dari mikrosefalus memang berbeda, tergantung dari tingkat keparahan penyakit serta kecepatan dan ketepatan dari penanganannya. Yang pasti, mikrosefalus dapat menyebabkan terlambatnya tumbuh kembang anak, seperti kesulitan berjalan dan sistem motoriknya terganggu. Anak juga akan kesulitan mengingat dan menerima informasi. Meskipun tidak bisa disembuhkan secara sempurna, anak yang menderita mikrosefalus dapat ditangani dengan mendorong ukuran tengkorak kepala dan pertumbuhan otak secara maksimal saat kepala bayi masih dalam keadaan lunak. Anak yang menderita mikrosefalus juga dapat memperoleh perawatan dengan cara mengaktifkan sel - sel otak dan perkembangan sel saraf secara optimal.



Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search