Tuesday, August 13, 2019

Seputar Mitos dan Fakta tentang ASI dan Ibu Menyusui

Seputar Mitos dan Fakta tentang ASI dan Ibu Menyusui




Banyak sekali mitos-mitos yang beredar di kalangan masyarakat seputar ASI dan menyusui. Mitos seringkali membuat kita salah mengambil langkah. Yuk, ketahui fakta ilmiah tentang ASI dan ibu menyusui.

Mitos: Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula.
Fakta: Jika ASI belum keluar atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan. Justru pemberian sufor dan dot menyebabkan ASI semakin tidak keluar dan bayi mengalami bingung puting.


Mitos : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi.
Fakta: Jika ASI belum keluar justru lebih disarankan untuk tetap menyusui, karena hisapan bayi akan merangsang keluarnya ASI.


Mitos: Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu.
Fakta: Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.


Mitos: Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar.
Fakta: Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.


Mitos: Jika bayi terus menangis berarti ASI-nya kurang.
Fakta : Bayi menangis belum tentu lapar.


Mitos : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI.
Fakta : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.


Mitos : Agar menghasilkan banyak ASI, ibu harus banyak makan sayuran.
Fakta: Banyaknya ASI tidak dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.


Mitos: Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI.
Fakta: Ketika sakit, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.


Mitos : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya.
Fakta: Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.


Mitos: Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring.
Fakta : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.


Mitos: Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui.
Fakta: Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.


Mitos: ASI pertama atau kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis.
Fakta: ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.


Mitos: Bayi menangis terus dan sebentar-sebentar menyusu pasti karena ASI-nya sedikit dan kurang.
Fakta: Bayi Sebentar-sebentar menyusu karena sedang mengalami Growth Spurt yaitu percepatan pertumbuhan dan membutuhkan lebih banyak asupan ASI karena itu lebih sering menyusu. Growth Spurt biasanya berlangsung antara 1-2 minggu, setelah itu akan kembali menyusu secara normal.


Mitos : Bayi menangis, pasti karena lapar.
Fakta: Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.


Mitos: Bayi dibawah 6 bulan menangis terus karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain.
Fakta: Jika bayi dibawah 6 bulan lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar. Ingat makanan untuk bayi 0-6 bulan hanya ASI.


Mitos: ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih.
Fakta: Kolostrum atau ASI pertama (kekuningan atau tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.


Mitos: Memompa ASI membuat ASI pecah
Fakta: ASI tidak akan pecah asal management penyimpanan dan pemberian ASIP benar.
Justru memompa ASI dapat menjadi alternatif terbaik untuk pemberian asupan pada bayi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi juga membantu kondisi ibu misal untuk working mom masih tetap bisa memberikan full ASI kepada bayinya dan jika kondisi payudara bengkak karena ASI yg penuh bisa dibantu dengan memompanya supaya payudara terasa enak dan tidak sakit.


Mitos: Mengistirahatkan Payudara dapat membuat ASI lebih banyak karena ASI tidak dihisap bayi.
Fakta: Semakin sering Payudara ibu dihisap maka semakin banyak ASI yang keluar dari Payudara ibu karena hisapan bayi akan memberikan sinyal ke otak ibu untuk merangsang lebih banyak produksi ASI. Sebaliknya, bila ASI makin jarang dihisap atau banyak diistirahatkan, produksi ASI akan berkurang secara otomatis. Karena produksi ASI itu sesuai dengan kebutuhan bayi.


Mitos: Ibu menyusui harus selalu menggunakan dua payudara setiap menyusui.
Fakta: Lebih baik membiarkan bayi menghabiskan payudara pertama, walaupun setelah itu dia tidak minum dengan payudara satunya. Hal ini penting agar bayi memperoleh hindmilk dan foremilk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori yang cukup pada bayi.


Mitos: ASI di pagi hari ketika ibu belum sarapan  masih bening.
Fakta: kandungan ASI itu ada 2 bening (Foremilk) dan kental (Hindmilk) dan dua-duanya sama pentingnya untuk bayi.


Mitos: ASI sedikit, pasti karena ibu stres, kelelahan dan atau kurang makan dan minum.
Fakta: Belum tentu, karena penyebab umum rendahnya produksi ASI adalah: jadwal menyusui yang kurang teratur dan perlekatan yang kurang baik.


Mitos: Bingung puting itu sebenarnya tidak ada.
Fakta: Pada kenyataanya baik secara fisik maupun cara kerja, payudara dan botol susu sungguh jauh berbeda. Menyusu langsung pada payudara membutuhkan usaha bayi untuk menghisap, sedangkan dengan botol susu tidak perlu.


Mitos: Jika makan pedas, ASI akan berasa pedas.
Fakta: Apa yang dimakan ibu, akan dirasakan pula oleh bayi lewat ASI. Namun, tidak 100% sama dengan makanan hanya samar-samar dan hanya bertahan paling lama 8 jam. Makanan pedas berisiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Jadi boleh saja ibu menyusui makan pedas, tetapi amati reaksi bayi, karena pada sebagian bayi alergi terhadap zat capsain pada cabe.


Mitos: Ibu menyusui tidak boleh tidur siang karena darah putih bisa naik ke kepala.
Fakta: Ibu menyusui harus cukup tidur atau istirahat. Biasanya dianjurkan si ibu ikut tidur ketika bayinya tidur, terutama pada ibu yang baru melahirkan dan bayinya masih sering terbangun saat malam hari.


Mitos: Busui tidak boleh makan ikan, daging, ayam dan segala jenis protein hewani karena menyebabkan ASI amis.
Fakta: ASI tidak akan menjadi amis karena makan ikan, justru ikan memiliki manfaat yang luar biasa. Ikan mengandung omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Busui boleh makan aneka jenis protein hewani, karena bagus untuk perkembangan otak bayi.


Mitos: Ibu menyusui dilarang minum es, takut bayi pilek.
Fakta: Pilek pada bayi biasanya karena virus dan payudara ibu bukan dispenser kalau minum es ASI jadi dingin, kalau makan panas ASI jadi panas. ASI dalam tubuh tidak dipengaruhi suhu makanan ketika masuk dalam perut ibu, tetapi dipengaruhi oleh suhu tubuh ibu yakni sekitar 37-38° jadi kondisi ASI tetap sama.


Ibu menyusui bukan orang sakit yang dilarang makan ini itu, dilarang ini dan itu. Ibu menyusui boleh makan apa saja yang disukai, asal dengan batas yang wajar dan tetap perhatikan reaksi bayi.



Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Facebook
Twitter
Instagram
Linkedin 
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search