Tiga bulan atau
trimester pertama kehamilan, merupakan masa - masa paling rentan bagi ibu
hamil. Banyak sekali risiko kesehatan yang mengintai bagi ibu yang tengah
memasuki fase hamil muda ini. Salah satunya adalah risiko terjadinya abortus
imminens. Abortus imminens merupakan istilah lain keguguran yang terjadi dalam
waktu dekat. Anda mungkin menyangka abortus imminens merupakan suatu tindakan
aborsi. Tetapi anda salah besar. Kata “abortus” sendiri memiliki arti keluarnya
fetus atau janin secara tiba - tiba sebelum ia dapat bertahan hidup sendiri
diluar kandungan. Sementara kata “imminens: memiliki arti sebentar lagi atau
dalam waktu dekat. Sehingga abortus imminens memiliki arti terjadinya keguguran
yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Kondisi ini ditandai
dengan munculnya flek kecokelatan (kadang terdapat gumpalan darah) yang keluar
dari vagina ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Terkadang juga
disertai dengan rasa nyeri disekitar perut dan punggung bawah akibat konstraksi
rahim, walupun belum terjadi pelebaran leher rahim. Dalam dunia kedokteran,
abortus imminens juga dikenal dengan sebutan threatened miscarriage atau
ancaman keguguran. Disebut sebagai ancaman keguguran dikarenakan keluarnya flek
darah pada trimester awal merupakan salah satu tanda keguguran yang biasanya
muncul paling pertama. Sekitar 20 - 30
persen ibu hamil memiliki komplikasi ini dalam 20 minggu pertama kehamilan.
Penyebab terjadinya
abortus imminens masih belum diketahui. Namun, komplikasi kehamilan muda ini
terkait dengan risiko keguguran.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang
perempuan rentan mengalami keguguran, diantaranya :
- Kelainan
kromosom. Sbanyak 60 - 70% kasus keguguran disebabkan karena kelainan kromosom
pada janin atau embrio.
- Masalah
plasenta.
- Infeksi
virus dan bakteri selama kehamilan.
- Mengalami
trauma atau benturan keras disekitar perut.
- Kehamilan
pada usia tua (di atas 35 tahun)
- Terpapar
zat kimia berbahaya atau obat - obatan tertentu.
- Terlalu banyak mengkonsumsi kafein.
Dalam beberapa kasus,
wanita yang mengalami obesitas dan memiliki riwayat penyakit diabetes sebelum
kehamilan juga berisiko tinggi mengalami kondisi ini. Agar kesehatan ibu dan
bayi tetap optimal sampai masa persalinan tiba, anda harus selalu menjaga
kesehatan kehamilan anda sebaik mungkin.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
- Rajin
konsultasi ke dokter. Pastikan anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh dokter kandungan.
- Perhatikan asupan makanan. Selama masa kehamilan, sangat penting bagi anda untuk memperhatikan asupan makanan yang anda konsumsi setiap hari. Pastikan makanan yang anda konsumsi mengandung gizi lengkap terutama makanan yang menjadi sumber protein dan berserat tinggi.
- Istirahat
yang cukup. Hindari melakukan aktivitas berat dan banyaklah beristirahat.
- Melakukan
vaksinasi. Setidaknya ada 5 vaksin wajib yang idealnya harus dilakukan oleh
semua ibu yang akan merencanakan kehamilan. Vaksin tersebut diantaranya hepatitis
B, MMR, varisela, tetanus, dan vaksin kanker serviks.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: