Penyakit asma bukanlah
penyakit yang asing lagi bagi kita. Karena seperti yang kita ketahui, banyak
sekali pengidap asma disekitar kita. Penyakit asma identik dengan gangguan
pernapasan seperti nafas sesak dan kesulitan bernapas. Umumnya penderita asma
membutuhkan alat bantu untuk membuat dirinya bisa kembali bernapas dengan
normal saat terserang asma. Penyakit asma sendiri memiliki beberapa tingkatan
atau derajat keparahan berdasarkan gejala yang terjadi. Pada kesempatan kali ini
kita akan membahas mengenai derajat keparahan penyakit asma dan cara
mengatasinya.
Asma merupakan suatu
penyakit pernapasan yang ditandai dengan inflamasi saluran pernapasan atau
bronkus yang menyebabkan aliran udara dari paru - paru maupun yang menuju paru
- paru menjadi kurang lancar sehingga menimbulkan beberapa gejala atau gangguan
seperti mengi, batuk, konstriksi dada, dan sesak napas. Selama berlangsungnya
serangan asma, otot - otot bronkus menjadi mengencang, lapisan mukosa saluran
pernapasan membengkak, dan produksi mukus atau lendir pada saluran pernapasan
meningkat secara berlebihan sehingga mengakibatkan penyempitan saluran napas.
Kondisi ini umumnya dihubungkan dengan adanya faktor alergi, genetic,
lingkungan, dan berat bada.
Penyakit asma terbagi
menjadi dua menurut gejala dan penyebabnya, yaitu status asmatikus dan asma bronchial.
Berikut ini merupakan gejala dari status asmatikus, yaitu :
- Gejala
asma umumnya seperti mengi, batuk dengan atau tanpa disertai dahak, nafas memendek,
dan nafas bertambah berat.
- Sangat
sulit bernapas.
- Bibir
dan wajah kebiruan.
- Kesulitan
berbicara.
- Nafas
pendek dan terputus - putus.
- Sulit
berkonsentrasi.
Sedangkan, asma bronchial
memiliki beberapa gejala sebagai berikut :
- Gejala
asma umumnya seperti mengi, batuk dengan atau tanpa disertai dahak, nafas
memendek, dan nafas bertambah berat.
- Terpapar
dengan debu, bulu binatang, serbuk sari bunga, zat - zat kimia, dan asap rokok.
- Riwayat
alergi dan asma dalam keluarga.
- Infeksi
seperti batuk, flu, dan sebagainya.
- Menggunakan
beberapa jenis obat - obatan seperti OAINS, aspirin, dan sebagainya.
Penyakti asma juga
dibagi berdasarkan derajat keparahannya, yaitu :
Asma intermiten ringan
:
- Serangan
asma kurang dari satu kali seminggu.
- Serangan
asma pada malam hari terjadi dua kali dalam sebulan atau kurang.
- Serangan
berlangsung selama tidak lebih dari beberapa jam.
- Fungsi paru - paru masih normal.
Asma persisten ringan
:
- Serangan
asma lebih dari 1 kali seminggu. Tetapi tidak terjadi setiap hari.
- Serangan
asma pada malam hari terjadi lebih dari 2 kali dalam satu bulan.
- Serangan asma mengganggu aktivitas.
Asma persisten sedang
:
- Gejala
timbul setiap hari.
- Serangan
asma pada malam hari terjadi lebih dari satu kali dalam seminggu.
- Serangan
asma yang lebih berat terjadi sekurang - kurangnya dua kali seminggu dan
berlangsung selama berhari - hari.
- Serangan
asma membutuhkan pengobatan setiap hari.
- Serangan asma mengganggu aktivitas sehari - hari.
Asma persisten berat :
- Gejala
asma berlangsung terus menerus dan timbul setiap hari.
- Serangan
berat sering terjadi.
- Serangan
asma pada malam hari sering terjadi.
- Aktivitas
fisik menjadi terbatas.
Berikut ini merupakan
beberapa pengobatan yang dapat anda lakukan untuk mengobati penyakit asma,
yaitu :
- Kenali
allergen - allergen yang dapat menimbulkan asma, kemudian berusahalah untuk
menghindari allergen tersebut.
- Aktiflah
secara fisik. Olahraga seperti berjalan kaki dapat menguatkan jantung dan paru
- paru. Lakukan olahraga ini sekurang - kurangnya 30 menit setiap hari.
- Kenakan
masker saat sedang membersihkan rumah.
- Dokter
mungkin akan meresepkan preparat inhalasi yang mengandung kortikosteroid
seperti beclomethasone, budesonide, atau ciclesonide untuk mengurangi
pembengkakan jalan napas melalui penghambatan respon inflamasi tubuh.
- Lakukan teknik pernapasan buteyko, yaitu serangkaian cara melatih pernapasan yang berfokus pada pernapasan melalui hidung, menahan napas, dan relaksasi.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: