Banyak sekali orang
yang mengatakan bahwa wanita akan cepat tua setelah punya anak. Apakah
pernyataan itu fakta, ataukah hanya mitos ? memiliki anak merupakan suatu
anugerah yang sangat didambakan oleh setiap orang dan tentunya menjadi
pengalaman yang tak ternilai bagi seorang ibu. Namun, suka duka, stress, dan
rasa lelah ketika membesarkan buah hati diyakini dapat mempercepat munculnya
tanda - tanda penuaan. Salah satu penelitian mengenai reproduksi manusia
menunjukkan bahwa wanita yang telah memiliki anak cenderung lebih cepat
mengalami penuaan pada sel - sel tubuhnya.
Setiap sel - sel tubuh
manusia memiliki 46 kromosom. Pada tiap kromosom terdapat dua bagian ujung DNA
yang disebut dengan telomer. Telomer merupakan kunci utama dari usia sel - sel
tubuh kita. Seiring dengan berjalannya waktu, sel - sel tubuh akan membelah
diri sehingga telomere akan memendek. Apabila telomer terus menyusut, DNA
perlahan - lahan akan rusak dan beberapa sel tubuh pun akan mati. Kondisi ini
sebenarnya sangat wajar terjadi dalam proses penuaan manusia. Namun,
berdasarkan hasil studi tersebut, wanita yang sudah mempunyai anak cenderung
memiliki lebih banyak telomer yang pendek pada sel - sel tubuhnya dibandingkan
wanita yang belum mempunyai anak. Itulah sebabnya wanita yang telah memiliki
anak akan terlihat lebih tua atau menua.
Terdapat tiga wujud
utama dari definisi penuaan secara umum, yaitu :
- Kerutan. Tanda penuaan pertama dan yang
paling umum terlihat adalah garis halus dan adanya kerutan. Garis - garis halus
tersebut juga muncul pada beberapa area wajah dan menjadi tanda yang paling
tampak. Garis halus juga dapat ditemukan pada pipi dan dahi, kerutan tampak
sebagai garis - garis halus, dan dipicu oleh ekspresi wajah, serta cenderung
semakin terlihat seiring dengan bertambahnya usia.
- Kurangnya volume. Berkurangnya volume kulit beserta
jaringan yang membentuknya terkadang sulit untuk diidentifikasi. Kondisi ini
ditandai dengan berkurangnya kekencangan kulit sehingga menyebabkan perubahan
pada gambaran wajah anda. Area leher dapat menjadi kasar, kering, dan kusam.
- Kulit kendur. Kondisi ini paling umum terjadi pada
wanita yang telah memasuki usia menopause, tetapi tidak menutup kemungkinan
wanita yang sudah memiliki anak juga mengalami kondisi ini. Berkurangnya
kepadatan terjadi pada permukaan kulit saat kulit menjadi tipis dan rentan.
Menjadi seorang ibu
memang bukanlah tugas yang mudah. Semakin bertambahnya tanggung jawab dan beban
pikiran yang harus dipikul oleh wanita dengan memiliki anak, bertambah pula
risiko wanita mengalami stress. Salah satu alasan mengapa wanita rentan
mengalami stress setelah memiliki anak adalah kesulitan mengatur waktu. Menjadi
seorang ibu mengharuskan wanita untuk pandai mengatur waktu untuk mengurus
anak, memasak, mencuci baju, dan membereskan rumah. Masalah baru juga akan
muncul bila seorang wanita juga harus memikirkan keadaan financial dan bekerja
diluar rumah. Tidak heran jika wanita terlihat lebih cepat tua setelah memiliki
anak, mengingat begitu besar dan beratnya tuntutan hidup.
Meskipun begitu, hasil
riset ini masih memerlukan penilitian lebih lanjut. Memang, peluang penuaan
dini pada wanita yang telah memiliki anak memang besar, tetapi anda tidak perlu
mengkhawatirkannya. Maka dari itu, hal yang harus anda lakukan adalah mengelola
stress dengan baik. Supaya tidak mudah terserang stress, anda juga perlu waktu
untuk merelaksasi diri anda sendiri tanpa gangguan siapapun. Mintalah pasangan
anda untuk bergantian mengasuh anak utuk beberapa saat saja. Bahkan, anda bisa
membuat jadwal me-time rutin, sehingga anda dapat meminimalisir terjadinya
stress.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: