Monday, October 28, 2019

Ketahui Proses Rusaknya Otak Akibat Depresi

Ketahui Proses Rusaknya Otak Akibat Depresi


Pernahkah anda melihat seseorang yang sedang mengalami depresi ? Biasanya para penderita depresi mengalami tekanan mental yang sangat berat sehingga mempengaruhi fikiran dan perasaannya. Dalam sudut pandang medis, depresi merupakan suatu kondisi yang berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang. Seseorang yang diduga mengalami depresi harus segera mendapatkan penanganan medis. Hal ini dikarenakan depresi tidak hanya mempengaruhi kestabilan emosi, tetapi juga dapat mengganggu produktivitas kerja, hubungan sosial, bahkan sampai memunculkan keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian terbaru terkait dengan jumlah kasus depresi di Indonesia meyebutkan bahwa wanita yang berusia 15 - 19 tahun merupakan populasi dengan angka depresi paling tinggi yaitu sekitar 32%, lalu disusul dengan laki - laki yang berusia 20 - 29 tahun sebanyak 29%, dan laki - laki yang berusia 15 - 19 tahun sebanyak 26%. Penelitian tersebut juga menemukan fakta bahwa tingkat depresi cenderung menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia. Dikutip dari healthline, ketika seseorang mengalami depresi mayor, terjadi gangguan pada 3 bagian otak yaitu hippocampus, amygdala, dan korteks prefrontal. Depresi mayor sendiri diartikan sebagai salah satu dari dua jenis depresi yang paling sering terjadi.


Berikut ini merupakan proses rusaknya beberapa bagian otak akibat depresi, yaitu :

1. Hippocampus

Hippocampus merupakan salah satu bagian otak yang letaknya dekat dengan pusat otak. Bagian otak ini berfungsi untuk menyimpan berbagai kenangan dan mengatur produksi kortisol. Kortisol merupakan hormon yang akan dikeluarkan ketika anda mengalami stress, baik secara fisik maupun mental. Jika dalam kondisi normal, hormon kortisol tidak menyebab kan masalah. Masalah baru akan timbul ketika kortisol dilepaskan dalam jumlah yang berlebihan. Kadar kortisol berlebih dalam jangka panjang dapat menjadi penanda depresi. Kortisol yang diproduksi berlebih dapat menyusutkan sel saraf neuron yang ada didalam otak. Disaat bersamaan, kadar kortisol yang berlebih juga dapat memperlambat produksi sel - sel neuron yang baru. Kerusakan yang muncul akibat depresi pad abagian otak ini dapat berupa gangguna ingatan jangka panjang. Anda mungkin masih dapat mengingat apa yang terjadi kemarin, tetapi anda tidak dapat mengingat apa yang terjadi satu tahun yang lalu.

2. Amygdala

Amygdala adalah bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan respons emosional dan pengenalan isyarat emosional pada orang lain. Amygdala bertugas untuk mengendlaikan respons fisik dan psikis yang terkait dengna ketakutan dan gairah. Pada penderita depresi mayor, bagian otak ini membesar dan menjadi lebih aktif akibat paparan konstan terhadap kortisol yang jumlahnya berlebihan. Amygdala yang terlalu aktif pada penderita depresi telah dikaitkan dengan kemunculan gejala gangguan kecemasan dan fobia sosial. Kerusakan amygdale yang terjadi akibat depresi dapat menyebabkan terjadinya gangguan tidur dan perubahan aktivitas.

3. Korteks prefrontal


Korteks prefrontal merupakan bagian otak yang terletak di paling depan. Bagian otak ini bertanggung jawab untuk mengatur emosi, membuat keputusan, dan menyusun memori. Ketika otak memproduksi kortisol secara berlebihan, korteks prefrontal menjadi menyusut. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penurunan empati pada penderita depresi.





Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search