Tuesday, October 15, 2019

Mengenal Kondisi Diskezia

Mengenal Kondisi Diskezia


Tahukah anda apa itu diskezia ? sebagian orang mungkin masih jarang mendengar nama diskezia. Sebenarnya, kondisi diskezia sangat sering dialami oleh masyarakat, dan orang awam menyebutnya sebagai sembelit. Walaupun, diskezia sangat berbeda dengan sembelit. Diskezia merupakan kondisi kesulitan buang air besar yang diiringi dengan rasa sakit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada mukosa usus besar atau rectum. Diskezia bukanlah sebuah penyakit, melainkan tanda klinis yang disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya seperti radang usus besar, konstipasi, infeksi parasit pada saluran cerna, dan iritasi lokal pada saluran cerna.

Sembelit merupakan salah satu penyebab dari kondisi diskezia. Ketika mengalami sembelit, seseorang akan kesulitan mengeluarkan feses karena kurangnya atau tidak adanya gerakan peristaltic usus. Selain itu, diskezia juga dapat disebabkan karena adanya benjolan di saluran cerna, yang merupakan tumor di usus. Kondisi diskezia juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Hal ini karena bayi yang baru lahir dapat mengalami sembelit dan dia akan melakukan reflek mengejan untuk mengeluarkan fesesnya. Hal ini menyebabkan bayi tersebut menangis kencang karena merasakan nyeri pada anusnya. Tinja yang dikeluarkan tidak selalu keras maupun berdarah. Tetapi, bayi menangis karena sedang belajar buang air besar. Kondisi diskezia pada bayi biasanya akan reda dengan sendirinya dalam 1 - 2 minggu tanpa pemberian obat apapun.

Ketika seseorang mengalami gejala - gejala mirip diskezia, dokter akan mencari riwayat yang berkaitan dengan infeksi saluran kemih dan saluran pencernaan. Pemeriksaan riwayat secara cermat dan pemeriksaan fisik yang lengkap diperlukan untuk menentukan organ mana yang terkena kondisi ini dan untuk menilai tingkat keparahannya. Gangguan saluran kemih bagian bawah sering menyebabkan penyakit hematuria dan pollakiuria yang mudah terlihat pada sebagian besar pasien. Salah satu hal yang paling menunjukkan tanda atau gejala diskezia adalah kebiasaan kencing yang terjadi secara terus menerus yang disebabkan oleh adanya kelainan pada kolorektal. Diskezia yang terjadi sebelum buang air besar biasanya menunjukkan adanya lesi atau luka obstruktif, sedangkan gangguan peradangan sering dikaitkan dengan diskezia persisten.

Kondisi diskezia sering ditandai dengan adanya tanda atau gejala dari penyakit sistemik seperti anoreksia, penurunan berat badan, muntah, dan diare. Penanganan terhadap kondisi diskezia harus melihat penyakit yang mendasarinya. Untuk penanganan awal terhadap kondisi ini, cobalah untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah - buahan dan sayur - sayuran. Dokter juga akan meresepkan beberapa macam obat - obatan untuk meningkatkan gerakan peristaltic usus atau obat - obatan untuk melunakkan tinja seperti laktulosa. Jika terdapat perubahan kondisi fisik yang menyertai seperti demam, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, mual dan muntah, segeralah periksakan diri anda ke dokter.


Berikut ini merupakan beberapa pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi diskezia, yaitu :
  • Pemberian obat anti inflamasi yang bertujuan untuk mengurangi peradangan.
  • Pemberian obat yang bertujuan untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh anda.
  • Pemberian antibiotic untuk membantu membunuh bakteri penyebab infeksi yang ada pada usus anda. 




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search