Tahukah anda apa itu
diskezia ? sebagian orang mungkin masih jarang mendengar nama diskezia.
Sebenarnya, kondisi diskezia sangat sering dialami oleh masyarakat, dan orang
awam menyebutnya sebagai sembelit. Walaupun, diskezia sangat berbeda dengan
sembelit. Diskezia merupakan kondisi kesulitan buang air besar yang diiringi
dengan rasa sakit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peradangan yang terjadi
pada mukosa usus besar atau rectum. Diskezia bukanlah sebuah penyakit, melainkan
tanda klinis yang disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya seperti
radang usus besar, konstipasi, infeksi parasit pada saluran cerna, dan iritasi
lokal pada saluran cerna.
Sembelit merupakan
salah satu penyebab dari kondisi diskezia. Ketika mengalami sembelit, seseorang
akan kesulitan mengeluarkan feses karena kurangnya atau tidak adanya gerakan
peristaltic usus. Selain itu, diskezia juga dapat disebabkan karena adanya
benjolan di saluran cerna, yang merupakan tumor di usus. Kondisi diskezia juga
sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Hal ini karena bayi yang baru lahir
dapat mengalami sembelit dan dia akan melakukan reflek mengejan untuk
mengeluarkan fesesnya. Hal ini menyebabkan bayi tersebut menangis kencang
karena merasakan nyeri pada anusnya. Tinja yang dikeluarkan tidak selalu keras
maupun berdarah. Tetapi, bayi menangis karena sedang belajar buang air besar.
Kondisi diskezia pada bayi biasanya akan reda dengan sendirinya dalam 1 - 2
minggu tanpa pemberian obat apapun.
Ketika seseorang
mengalami gejala - gejala mirip diskezia, dokter akan mencari riwayat yang
berkaitan dengan infeksi saluran kemih dan saluran pencernaan. Pemeriksaan
riwayat secara cermat dan pemeriksaan fisik yang lengkap diperlukan untuk
menentukan organ mana yang terkena kondisi ini dan untuk menilai tingkat
keparahannya. Gangguan saluran kemih bagian bawah sering menyebabkan penyakit
hematuria dan pollakiuria yang mudah terlihat pada sebagian besar pasien. Salah
satu hal yang paling menunjukkan tanda atau gejala diskezia adalah kebiasaan
kencing yang terjadi secara terus menerus yang disebabkan oleh adanya kelainan
pada kolorektal. Diskezia yang terjadi sebelum buang air besar biasanya
menunjukkan adanya lesi atau luka obstruktif, sedangkan gangguan peradangan
sering dikaitkan dengan diskezia persisten.
Kondisi diskezia
sering ditandai dengan adanya tanda atau gejala dari penyakit sistemik seperti
anoreksia, penurunan berat badan, muntah, dan diare. Penanganan terhadap
kondisi diskezia harus melihat penyakit yang mendasarinya. Untuk penanganan
awal terhadap kondisi ini, cobalah untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat
seperti buah - buahan dan sayur - sayuran. Dokter juga akan meresepkan beberapa
macam obat - obatan untuk meningkatkan gerakan peristaltic usus atau obat -
obatan untuk melunakkan tinja seperti laktulosa. Jika terdapat perubahan
kondisi fisik yang menyertai seperti demam, penurunan berat badan, penurunan
nafsu makan, mual dan muntah, segeralah periksakan diri anda ke dokter.
Berikut ini merupakan
beberapa pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi diskezia, yaitu :
- Pemberian
obat anti inflamasi yang bertujuan untuk mengurangi peradangan.
- Pemberian
obat yang bertujuan untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh anda.
- Pemberian
antibiotic untuk membantu membunuh bakteri penyebab infeksi yang ada pada usus
anda.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: