Wednesday, October 9, 2019

Mengenal Spermisida Beserta Efek Sampingnya

Mengenal Spermisida Beserta Efek Sampingnya


Kontrasepsi merupakan alat atau metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi dapat digunakan baik oleh laki - laki maupun perempuan. Alat atau metode kontrasepsi bekerja dengan cara melumpuhkan sperma atau agar tidak terjadi ovulasi dan menghalangi pertemuan sperma dengan sel telur. Ada banyak sekali alat kontrasepsi yang dapat anda gunakan sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk laki - laki, anda dapat menggunakan kondom maupun menggunakan metode vasektomi. Sedangkan pada wanita, anda dapat menggunakan pil KB, IUD, cervical cup, spermisida, maupun metode tubektomi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai metode kontrasepsi dengan menggunakan spermisida.

Spermisida merupakan salah satu metode kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Spermisida biasanya mengandung zat kimia nonoxynol-9 yang dapat membunuh sperma atau menghentikan pergerakannya. Alat KB ini tersedia dalam bentuk krim, gel, foam, maupun supositori. Spermisida bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pergerakan sperma sebelum sperma bisa berenang masuk kedalam rahim. Supaya dapat bekerja dengan efektif, spermisida harus ditempatkan jauh didalam vagina atau dekat dengan leher rahim. Spermisida yang berbentuk krim, gel, dan foam biasanya disemprotkan kedalam vagina menggunakan aplikator khusus. Jenis lain dari spermisida adalah vagina contraceptive film (VCF) yang berupa lembaran tipis yang harus ditempelkan dibelakang vagina dan vagina supositori yang dimasukkan langsung kedalam vagina.

Spermisida harus dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Tiap produk biasanya akan memberikan instruksi pada labelnya mengenai kapan waktu yang tepat untuk memakainya. Ada beberapa produk yang memperbolehkan anda untuk langsung berhubungan seks setelah memakainya. Tetapi, sebagian besar produk baru mulai bekerja setidaknya 15 menit setelah diaplikasikan, sehingga anda harus menunggu sebentar sebelum memulai penetrasi. Semua jenis spermisida hanya efektif selama satu jam setelah dimasukkan. Wanita juga dianjurkan untuk tidak bersih - bersih dengan sabun pencuci vagina selama 6 jam setelah berhubungan seks memakai spermisida.

Spermisida merupakan metode kontrasepsi yang murah, tidak mempengaruhi hormon, dan tidak mengganggu aktivitas seksual anda. Tetapi, sama seperti alat kontrasepsi lainnya, spermisida juga dapat menimbulkan efek samping jika digunakan. Efek samping yang paling sering dialami oleh pengguna spermisida antara lain iritasi, rasa perih dan terbakar, serta rasa gatal pada vagina. Vagina juga dapat menjadi kering, mengeluarkan bau khas, atau mengeluarkan cairan yang menyerupai keputihan. Pada beberapa orang, penggunaan spermisida juga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, diantaranya dermatitis kontak, reaksi alergi, terjadi perdangan atau infeksi pada vagina, infeksi saluran kemih, serta iritasi pada rectum.


Tingkat efektivitas spermisida dapat berubah, tergantung dari cara anda menggunakannya dan apakah anda menggunakan metode kontrasepsi tambahan. Menggunakan spermisida tanpa metode lain biasanya memiliki keberhasilan mencegah kehamilan sebesar 70 - 80%. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa spermisida masih memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain. Selain berisiko dapat menimbulkan efek samping pada organ intim, efektivitas spermisida juga masih kalah jika dibandingkan dengan kondom atau sistem kalender.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search