Jerawat merupakan
salah satu masalah kulit yang cukup menjadi perhatian. Meskipun tidak
berbahaya, jerawat dapat merusak penampilan, apalagi jika muncul dalam jumlah
banyak. Dari sudut pandang medis, jerawat merupakan suatu keadaan ketika pori -
pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah serta peradangan pada
kulit. Jerawat merupakan penyakit kulit yang tidak menular. Jerawat dapat
muncul dalam kondisi ringan hingga parah seperti jerawat batu dan jerawat
kista. Kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa macam perawatan. Salah satu
perawatan populer dan instan untuk mengatasi jerawat adalah dengan melakukan
suntik jerawat. Suntik jerawat sendiri merupakan suatu perawatan yang dilakukan
dengan cara melakukan penyuntikkan steroid pada jerawat yang parah seperti
jerawat batu dan jerawat kista. Prosedur ini tidak direkomendasikan untuk
mengobati jerawat ringan.
Prosedur suntik
jerawat termasuk prosedur perawatan yang cukup aman dilakukan, jika dilakukan
oleh professional kecantikan. Tetapi, jika prosedur suntik jerawat dilakukan
secara sembarangan, justru dapat menimbulkan masalah lain dikemudian hari
seperti munculnya bopeng. Suntik jerawat atau suntik kortikosteroid sebenarnya
digunakan untuk mengobati benjolan besar pada kulit. Suntikan ini juga dapat
meratakan benjolan pada kulit dalam waktu 48 - 72 jam. Meskipun tidak
sepenuhnya hilang, jerawat yang membengkak dapat menyusut, serta rasa sakit dan
kemerahannya pun dapat berkurang. Hasil dari prosedur ini mungkin cukup
memuaskan bagi sebagian orang. Tetapi, suntik jerawat tidak bisa dilakukan
sesuka hati anda. Hal ini karena jika anda terlalu sering melakukan suntik
jerawat, justru dapat menyebabkan rusaknya jaringan kulit.
Rusaknya jaringan
kulit akibat suntik jerawat ini dapat terjadi karena berlebihnya zat
kortikosteroid yang masuk kedalam kulit. Hal ini membuat area kulit yang
dilakukan penyuntikkan mendapatkan tekanan berlebih sehingga kulit menjadi
berlubang atau bopeng. Sebenarnya, kondisi bopeng dapat pulih dengan
sendirinya, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 6 bulan
setelah suntikkan terakhir. Selain bopeng, terlalu sering melakukan suntik
jerawat juga dapat menimbulkan perubahan warna kulit seperti timbulnya bercak
putih atau hipopigmentasi. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki
kulit gelap. Sama seperti kondisi bopeng, hipopigmentasi juga dapat menghilang
dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebenarnya, suntik
jerawat tidak berbahaya jika dilakukan seperlunya saja. Supaya tidak terlalu
sering melakukan suntik jerawat.
Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal
berikut ini sebelum memutuskan utnuk melakukan suntik jerawat, yaitu :
- Jerawat
meradang selama berbulan - bulan dan sangat sulit diobati.
- Jerawat
berukuran cukup besar, bengkak, dan menyakitkan.
- Akan
menghadiri acara penting dalam waktu dekat sehingga membutuhkan suntik jerawat
untuk memperbaiki penampilan.
- Jangan
lupa untuk melakukan pencatatan tentang
kapan saja anda melakukan suntik jerawat dan kapan terakhir kali anda melakukan
suntik jerawat.
Kini, anda sudah
mengetahui bahwa terlalu sering melakukan suntik jerawat dapat menimbulkan
dampak negatif pada kulit anda.
Oleh Karena itu, anda perlu mengetahui anjuran
dokter dalam mengatasi kulit yang berjerawat, yaitu :
- Hindari
menyentuh wajah dengan tangan. Selain memencet jerawat, menyentuh jerawat
dengan tangan yang tidak bersih juga dapat memperparah kondisi jerawat.
- Redakan
rasa sakit yang timbul akibat jerawat dengan es batu. Suhu dingin es dapat
membantu mengurangi rasa nyeri sekaligus pembengkakan pada jerawat.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: