Apa yang anda ketahui
tentang laktosa ? Anda mungkin masih asing dengan kata laktosa. Laktosa sendiri
merupakan suatu zat yang banyak terkandung didalam produk susu. Secara ilmiah,
laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi
bentuk yang lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Kandungan laktosa
meliputi 2 - 8 % dari total kandungan yang ada didalam segelas susu. Laktosa
ditemukan oleh Fabriccio Bartoletti pada tahun 1619 dan di identifikasi sebagai
gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele. Laktosa umumnya bisa diterima oleh sebagian
besar orang. Tetapi, ada beberapa orang yang tidak bisa menerima maupun mencerna
laktosa di dalam tubuhnya. Kondisi ketika tubuh seseorang tidak bisa menerima
dan mencerna laktosa disebut sebagai intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa
terjadi ketika usus kecil anda tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah
cukup untuk mencerna laktosa. Enzim laktase berfungsi untuk mencerna laktosa
menjadi gula sederhana yang bisa diserap kedalam aliran darah. Gula sederhana
tersebut kemudian akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai
energi. Tetapi, jika tubuh anda mengalami kekurangan enzim laktase, maka laktosa
yang ada didalam makanan akan langsung berpindah ke usus besar tanpa diproses
terlebih dahulu. Ketika laktosa mencapai usus besar, maka laktosa tersebut akan
diolah oleh bakteri yang ada didalam usus besar sehingga menghasilkan gas
buangan yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan pencernaan.
Kondisi intoleransi
dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang jenis kelamin. Tetapi, kondisi ini
lebih sering terjadi pada orang- orang
yang memiliki beberapa faktor risiko seperti berikut ini :
- Usia. Semakin tua usia seseorang, maka
produksi enzim laktase didalam tubuhnya semakin menurun. Gejala intoleransi
laktosa biasanya muncul pada akhir masa anak - anak atau ketika memasuki masa
dewasa awal.
- Etnis atau ras. Kondisi ini lebih sering terjadi di
afrika, amerika latin, amerika Indian, dan asia termasuk Indonesia.
- Perawatan kanker. Efek samping dari radiasi untuk kanker yang terjadi di bagian perut atau komplikasi akibat pengobatan kemoterapi dapat menyebabkan terjadinya kondisi intoleransi laktosa.
Terdapat beberapa
jenis intoleransi laktosa tergantung jenisnya, yaitu :
1. Intoleransi laktosa primer
Intoleransi laktosa
primer merupakan kondisi yang paling umum. Jenis intoleransi ini umumnya
dimiliki oleh orang - orang yang dulunya dapat mengkonsumsi susu tanpa masalah
apapun kemudian berhenti. Kondisi ini dimulai ketika tubuh berhenti membuat
enzim laktase pada usia 5 tahun. Hampir semua bayi menghasilkankan cukup
laktase untuk mencerna laktosa yang terkandung didalam ASI dan susu formula.
Tetapi, setelah konsumsi susu lama dihentikan ketika proses penyapihan, maka usus
halus akan memproduksi lebih sedikit enzim laktase. Ketika kadar laktase
menurun, maka produk susu menjadi lebih sulit dicerna oleh tubuh.
2. Intoleransi laktosa sekunder
Penyebab kondisi
intoleransi laktosa sekunder adalah Karena pengaruh penyakit pencernaan, efek
samping operasi atau pembedahan, cedera pada perut, atau selama mengkonsumsi
obat tertentu. Semua hal tersebut dapat mempengaruhi usus kecil anda untuk
memproduksi enzim laktase. Jenis intoleransi ini biasanya hanya berlangsung
sementara, dan biasanya akan pulih ketika pemicunya dihentikan atau
disembuhkan.
3. Intoleransi laktosa kongenital
Kondisi intoleransi
laktosa kongenital sangat rentan terjadi pada bayi yang lahir secara prematur.
Hal ini dikarenakan usus bayi yang lahir prematur belum berkembang secara
sempurna. Meskipun demikian, intoleransi ini snagat jarang ditemukan dan
biasanya hanya berlangsung singkat.
4. Intoleransi laktosa bawaan
Kondisi intoleransi
laktosa bawaan disebabkan olef faktor genetik atau keturunan. Kondisi ini
terjadi ketika tubuh anda tidak memproduksi enzim laktase sama sekali sejak
anda lahir. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: