Thursday, November 28, 2019

Mengenal Kondisi Intoleransi Laktosa

Mengenal Kondisi Intoleransi Laktosa


Apa yang anda ketahui tentang laktosa ? Anda mungkin masih asing dengan kata laktosa. Laktosa sendiri merupakan suatu zat yang banyak terkandung didalam produk susu. Secara ilmiah, laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Kandungan laktosa meliputi 2 - 8 % dari total kandungan yang ada didalam segelas susu. Laktosa ditemukan oleh Fabriccio Bartoletti pada tahun 1619 dan di identifikasi sebagai gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele.  Laktosa umumnya bisa diterima oleh sebagian besar orang. Tetapi, ada beberapa orang yang tidak bisa menerima maupun mencerna laktosa di dalam tubuhnya. Kondisi ketika tubuh seseorang tidak bisa menerima dan mencerna laktosa disebut sebagai intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa terjadi ketika usus kecil anda tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah cukup untuk mencerna laktosa. Enzim laktase berfungsi untuk mencerna laktosa menjadi gula sederhana yang bisa diserap kedalam aliran darah. Gula sederhana tersebut kemudian akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi. Tetapi, jika tubuh anda mengalami kekurangan enzim laktase, maka laktosa yang ada didalam makanan akan langsung berpindah ke usus besar tanpa diproses terlebih dahulu. Ketika laktosa mencapai usus besar, maka laktosa tersebut akan diolah oleh bakteri yang ada didalam usus besar sehingga menghasilkan gas buangan yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan pencernaan.


Kondisi intoleransi dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang jenis kelamin. Tetapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang-  orang yang memiliki beberapa faktor risiko seperti berikut ini :
  • Usia. Semakin tua usia seseorang, maka produksi enzim laktase didalam tubuhnya semakin menurun. Gejala intoleransi laktosa biasanya muncul pada akhir masa anak - anak atau ketika memasuki masa dewasa awal.
  • Etnis atau ras. Kondisi ini lebih sering terjadi di afrika, amerika latin, amerika Indian, dan asia termasuk Indonesia.
  • Perawatan kanker. Efek samping dari radiasi untuk kanker yang terjadi di bagian perut atau komplikasi akibat pengobatan kemoterapi dapat menyebabkan terjadinya kondisi intoleransi laktosa.

Terdapat beberapa jenis intoleransi laktosa tergantung jenisnya, yaitu :

1. Intoleransi laktosa primer

Intoleransi laktosa primer merupakan kondisi yang paling umum. Jenis intoleransi ini umumnya dimiliki oleh orang - orang yang dulunya dapat mengkonsumsi susu tanpa masalah apapun kemudian berhenti. Kondisi ini dimulai ketika tubuh berhenti membuat enzim laktase pada usia 5 tahun. Hampir semua bayi menghasilkankan cukup laktase untuk mencerna laktosa yang terkandung didalam ASI dan susu formula. Tetapi, setelah konsumsi susu lama dihentikan ketika proses penyapihan, maka usus halus akan memproduksi lebih sedikit enzim laktase. Ketika kadar laktase menurun, maka produk susu menjadi lebih sulit dicerna oleh tubuh.

2. Intoleransi laktosa sekunder

Penyebab kondisi intoleransi laktosa sekunder adalah Karena pengaruh penyakit pencernaan, efek samping operasi atau pembedahan, cedera pada perut, atau selama mengkonsumsi obat tertentu. Semua hal tersebut dapat mempengaruhi usus kecil anda untuk memproduksi enzim laktase. Jenis intoleransi ini biasanya hanya berlangsung sementara, dan biasanya akan pulih ketika pemicunya dihentikan atau disembuhkan.

3. Intoleransi laktosa kongenital

Kondisi intoleransi laktosa kongenital sangat rentan terjadi pada bayi yang lahir secara prematur. Hal ini dikarenakan usus bayi yang lahir prematur belum berkembang secara sempurna. Meskipun demikian, intoleransi ini snagat jarang ditemukan dan biasanya hanya berlangsung singkat.

4. Intoleransi laktosa bawaan


Kondisi intoleransi laktosa bawaan disebabkan olef faktor genetik atau keturunan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh anda tidak memproduksi enzim laktase sama sekali sejak anda lahir. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search