Saturday, December 14, 2019

8 Kebiasaan Ini Buruk untuk Kesehatan Reproduksi Pria

8 Kebiasaan Ini Buruk untuk Kesehatan Reproduksi Pria


Jika berbicara tentang ketidaksuburan, umumnya pihak yang menjadi fokus adalah pihak perempuan. Padahal masalah kesuburan juga bisa menimpa pria, lho. Bahkan persentase masalah ini bisa mencapai 50 % pada pihak pria.

Ketidaksuburan yang dialami pria umumnya memiliki pokok permasalahan pada jumlah kuantitas sperma yang diproduksi, ketidaknormalan fungsi sperma, penyakit, trauma atau cedera pada organ reproduksi, terganggunya jalur keluar sperma, serta problem kesehatan reproduksi lainnya.

Meski banyak yang memahami bahwa kasus ketidaksuburan mayoritas disebabkan oleh kualitas dan kuantitas sperma. Ternyata tidak banyak yang tahu jika masalah gaya hidup dan kesehatan pria berperan besar dalam menentukan masalah kesehatan reproduksi ini.

1. Merokok

Bukan rahasia umum lagi jika merokok bisa memperburuk kondisi kesehatan. Termasuk juga masalah kesuburan pria. Hasil riset di tahun 2016 menunjukkan bahwa sperma perokok telah merusak DNA dan tidak bisa diperbaiki. Hal ini tentu merugikan karena membatasi peluang untuk memperoleh keturunan yang sehat dan berkualitas.

2. Mengkonsumsi Alkohol

Kesuburan dan kesehatan reproduksi pria juga dipengaruhi oleh faktor gaya hidup termasuk kegemaran mengkonsumsi alkohol. Menurut penelitian, alkohol berpengaruh dalam mengurangi kualitas sperma dan membuat pria menjadi tidak subur. Semakin banyak jumlah alkohol yang diminum per minggu, semakin buruk kualitas sperma.

3. Memakai Pakaian yang Terlalu Ketat

Meski terlihat sepele, penggunaan pakaian ternyata juga berpengaruh pada kualitas sperma. Pria yang sering mengenakan celana terlalu ketat dan tidak menyerap keringat justru bisa mengalami penurunan kualitas sperma. Hal ini karena kain yang menyebabkan panas yang membuat testis menghasilkan sperma yang lebih sedikit dan bisa menimbulkan masalah kesuburan. Solusinya? Gunakan saja celana yang longgar dan nyaman, terutama yang mempunyai sirkulasi udara yang baik.

4. Obesitas

Makanan berlemak, berkalori, dan cepat saji bisa menimbulkan masalah obesitas. Obesitas sendiri menjadi faktor penyebab masalah kesehatan termasuk kesehatan reproduksi dan kesuburan. Pria gemuk obesitas dengan indeks BMI lebih dari 30 memiliki kadar sperma yang lebih rendah dibandingkan pria dengan indeks BMI normal (18,5-24,5). Selain bermasalah dengan jumlah sperma, pria obesitas juga berpotensi menghasilkan sperma dengan kerusakan DNA. Jadi, mulai sekarang atur pola makanan dengan menu yang sehat dan bernutrisi,serta menjauhi makanan cepat saji yang tak sehat.

5. Memangku Laptop Terlalu Lama atau Menyimpan HP di Saku Celana

Gaya hidup masa kini dengan seringnya pria bekerja sambil duduk berjam-jam sambil melipat kaki terlalu lama di depan laptop, ternyata bisa membahayakan kesuburan pria. Apalagi jika pria sering memangku laptop untuk mengerjakan tugasnya. Apa bahaya kegiatan ini? Paparan panas ekstrim dari laptop bisa merusak testis dan mengurangi kualitas semen. Studi terbaru bahkan menunjukkan bahwa dampak laptop bisa mengganggu sperma dan merusak DNA. Hal yang sama juga terjadi jika pria menyimpan seluler di kantong celana. Jadi sebaiknya kamu perlu berhati-hati menyimpan seluler, letakkan di dalam tas untuk lebih aman.

6. Menjalani latihan olah raga yang terlalu keras dan terlalu sering

Keinginan memiliki tubuh ideal dan berotot bukan berarti harus melakukan olah raga berat setiap hari dengan berlebihan. Menurut ahli, kebiasaan olah raga terlalu keras bisa mendorong naiknya hormon stres yakni kortisol, menurunkan jumlah sperma dan membuatnya kualitas testosteron menjadi buruk. Bagi pria, olah raga yang tepat adalah menjalani rutinitas latihan seperti kardio dengan durasi 2 jam setiap 2-3 kali seminggu. Olah raga yang tepat bisa membantu kualitas dan kuantitas sperma lebih baik.

7. Rentan mengalami stres dan emosi

Tahukah kamu, stres juga bisa membuat sperma menjadi berkualitas rendah. Kadar stres pada pria sebisa mungkin harus diturunkan jika ingin mendapatkan keturunan. Pria yang bahagia cenderung lebih mudah mendapat anak karena sperma yang dihasilkan juga berkualitas.

8. Penggunaan obat atau suplemen tertentu

Obat-obatan ternyata memberi pengaruh pada kesuburan. Beberapa jenis obat baik obat yang diresepkan dokter, antibiotik, obat tekanan darah, atau bahan kimia yang terpapar timbal dan merkuri bisa membahayakan sperma.
Bahkan beberapa jenis antidepresan juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan reproduksi yang berdampak pada disfungsi ereksi. Jadi, berhati-hati sebelum mengonsumsi obat dan bertanya pada dokter terkait obat-obatan tersebut.


Tak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kualitas sperma. Setiap sperma membutuhkan waktu untuk matang dalam 74 hari. Sehingga jika kamu ingin mendapatkan sperma yang berkualitas, kamu perlu konsisten menjalani gaya hidup sehat selama 3 bulan untuk meningkatkan peluang memiliki sperma yang bagus sebelum konsepsi. 




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search